Leicester City yang Terlambat "Mendengarkan" Lagu Kasabian

Cerita

by redaksi

Leicester City yang Terlambat

Jika Leicester City bermain seperti musim ini pada 2010/2011 lalu, maka itu akan menjadi hal yang spesial. Mengapa?

Lagu berjudul Fire pasti bukan lagu yang asing bagi penggemar Liga Primer Inggris, atau paling tidak pasti pernah mendengarnya. Pasalnya, potongan lagu tersebut menjadi Original Soundtrack untuk Barclays Premier League di musim 2010/2011.

Ya, lagu itu merupakan lagu milik Kasabian, band asal Kota Leicester. Serge Pizzorno dan Tom Meighan yang merupakan pentolan band tersebut merupakan penggemar fanatik The Foxes. Bahkan Pizzorno merupakan mantan pemain amatir berbakat yang pernah melakukan trial bersama Notingham Forest.

Tapi dimana saat Leicester saat Kasabian meneriakan kata “I’m on fire!” di lirik lagunya?

Jangankan bermain bagus seperti sekarang, Leicester saat itu masih bermain di Divisi Championship. Tim yang bermarkas di King Power Stadium itu masih berada di papan tengah pada kasta kedua Inggris tersebut, bahkan dua musim sebelumnya mereka masih berada di League One.

Kala itu, Leicester belum semapan dan semewah sekarang. Sempat terjadi bongkar pasang pada kursi kepelatihan. Paulo Sousa awalnya yang diplot untuk melatih Leicester pada musim tersebut. Namun, ia dipecat setelah 9 pertandingan awal, setelah mantan pelatih kesebelasan negara Portugal tersebut membawa tim biru tua itu berada di dasar klasemen.

Setelah itu, ditunjuklah Chris Powell dan Mike Stowell sebagai caretaker untuk menggantikan Sousa, sebelum akhirnya Sven-Goran Eriksson diangkat menjadi pelatih pada tanggal 3 Oktober.

Di tangan dingin Eriksson, Leicester berhasil bangkit dari dasar klasemen dan sempat mencapai posisi ke-7 klasemen, namun akhirnya mereka harus finis di posisi 10 dengan 67 poin dari 46 pertandingan dan gagal mengikuti play-off untuk naik ke Liga Primer.

Dari segi pemain, Leicester hanya mempunyai sedikit pemain berpengalaman atau lebih kasarnya pemain “buangan”. Total ada 4 pemain veteran yang memperkuat Leicester, Ricardo (eks kiper sangara Portugal), Darius Vassel (eks Manchester City), Aiyegbeni Yakubu (pinjam dari Everton), dan Diomansy Kamara (pinjam dari Fulham).

Tentu akan menjadi kesenangan tersendiri apabila tim medioker kecintaanya menjadi juara, atau paling tidak, bisa bermain apik dan menembus papan atas. Apalagi tim tersebut merupakan tim medioker.

Meskipun Leicester baru menunaikannya 5 tahun setelah lagu itu menjadi lagu kebangsaan Liga Inggris, tapi saya yakin Serge Pizzorno dkk pasti sangat bahagia dengan pencapaian sejauh ini, terutama jika tim asuhan Claudio Ranieri sukses meraih gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah kesebelasan, seperti perasaan Liam Gallagher terhadap Manchester City dan Ian Brown kepada Machester United.

Sumber Foto : Thetab.com

Komentar