Manuel Pellegrini, Jose Mourinho dan Rivalitas yang Terlupakan

Cerita

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Manuel Pellegrini, Jose Mourinho dan Rivalitas yang Terlupakan

Kembalinya Jose Mourinho ke Liga Premier Inggris langsung menambah intrik di pinggir lapangan. Setelah hiatus selama 11 bulan, the Special One akan kembali bertarung dengan Jurgen Klopp, Pep Guardiola, dan Frank Lampard. Tottenham asuhan Mourinho akan menjamu Chelsea dan Lampard di Bulan Desember 2019. Sebulan kemudian giliran Klopp membawa skuat asuhannya ke London Utara. Setelah itu pada Februari 2020, Guardiola akan bertamu ke Tottenham Hotspur Stadium.

Dengan atau tanpa Mourinho, semua pertandingan di atas dapat dikategorikan sebagai partai besar. Akan tetapi pelatih asal Portugal itu seakan menambah nilai jual yang ada. Mengingat sejarah yang ia miliki bersama manajer-manajer di atas. Pada partai pertamanya sebagai kepala pelatih the Lilywhites, Mourinho juga langsung bertemu dengan salah satu musuh bebuyutannya, Manuel Pellegrini.

West Ham United arahan Pellegrini akan ‘mendapatkan kehormatan’ untuk menyambut kedatangan kembali Mourinho di Liga Primer Inggris. Banyak pihak pasti akan menyorot pertandingan tersebut. Terlepas dari keadaan kedua tim yang sedang berkutat di papan bawah klasemen sementara musim 2019/2020.

Download aplikasi Mola TV untuk live streaming gratis pertandingan West Ham vs Tottenham

Pellegrini berusaha menurunkan perhatian yang diberikan kepada laga ini dengan mengatakan bahwa Mourinho bukanlah sosok signifikan bagi dirinya. “Dia bukan siapa-siapa di mata saya. Bukan teman. Bukan juga musuh,” kata mantan nakhoda Manchester City tersebut. Ia bahkan membuka peluang untuk berbagi botol dengan Mourinho setelah pertandingan (23/11). Padahal, lima tahun lalu (2013), bersalaman dengan Mourinho saja Pellegrini ogah!

“Saya tidak bersalaman dengan dirinya. Saya tidak mau,” aku Pellegrini yang disebut sakit hati dengan perayaan berlebihan Mourinho ketika Fernando Torres mencetak gol kemenangan Chelsea ke gawang Manchester City asuhannya. Selama dua setengah tahun dari awal musim 2013/2014 hingga Mourinho didepak Chelsea pada Desember 2015, rivalitas kedua nakhoda ini terus mewarnai pertemuan the Blues dengan Manchester City.

Pellegrini berhasil menjuarai Liga Primer Inggris 2013/2014. Mourinho kemudian ‘membalas’ dengan menjadi juara liga di 2014/2015. Pada awal musim 2015/2016, Manchester City membantai Chelsea tiga gol tanpa balas. Pellegrini merasa puas, bahkan merasa anak-anak asuhannya dapat mencetak gol lebih banyak lagi jika Asmir Begovic tidak tampil brilian di bawah mistar Chelsea.

Sementara Mourinho, merasa kemenangan 3-0 untuk Pellegrini merupakan sebuah hasil palsu. “Babak pertama kami memang kesulitan membuat peluang. Tapi di babak kedua, kami mendominasi. Skor 3-0 adalah hasil palsu bagi saya, karena Chelsea bermain lebih baik dibandingkan mereka,” kata Mourinho.

Perselisihan antara Mourinho dan Pellegrini ini sudah lahir jauh sebelum keduanya bertemu di Inggris. Mourinho adalah sosok yang dipercaya Real Madrid untuk menggantikan Pellegrini menjelang musim 2010/2011.

Pellegrini kemudian direkrut oleh Malaga yang tengah berhasrat untuk mengubah tatanan sepakbola Spanyol. Mendatangkan Júlio Baptista, Martín Demichelis, dan Sergio Asenjo sebelum disusul Santi Cazorla, Isco, Joaquin Sanchez, Ruud van Nisterooy serta nama tenar lainnya semusim kemudian.

Meski mendatangkan pemain-pemain terkenal ke La Rosaleda –kandang Malaga-, Pellegrini tetap gagal menyaingi Real Madrid asuh Mourinho. Dari tujuh pertemuan di Spanyol, Pellegrini hanya menang satu kali (3-2). Sementara Mourinho bisa membantai Malaga asuhan Pellegrini dengan skor 7-0, 4-0, dan 6-2.

Kalah kelas, Pellegrini melemparkan kritik kepada the Special One. “Saya tidak suka dengan pelatih yang hanya mempedulikan skor akhir (seperti Mourinho). Bagi saya, gaya permainan dan kreativitas di atas lapangan juga penting,” kata Pellegrini.

Namun, Mourinho menjadi dirinya sendiri langsung membalas dengan komentar pedas. “Andaikan saya dipecat oleh Real Madrid, akan banyak kesebelasan ternama datang. Saya bisa melatih tim papan atas di Inggris atau Italia. Bukan ke Malaga,” sindir nakhoda asal Portugal tersebut.

Sudah bertahun-tahun sejak sindiran itu keluar dari mulut Mourinho dan kondisi tetap sama. Mourinho dipecat dari Manchester United berhasil mendapatkan pekerjaan di Tottenham, sama-sama kesebelasan yang rajin menghuni enam besar Liga Primer Inggris. Sementara Pellegrini sempat merantau ke Tiongkok setelah meninggalkan Manchester City sebelum akhirnya ditunjuk oleh klub ambisius, West Ham United.

The Hammers untuk sementara duduk di peringkat 16 klasemen Liga Primer Inggris 2019/2020 dengan meraih 13 poin dari 12 laga. Mereka unggul lima poin dari penghuni tertinggi zona merah, Watford (8), dan hanya terpaut satu poin dari Tottenham Hotspur yang duduk di posisi ke-14. West Ham melawan Tottenham mungkin bukan derbi London terbesar. Pertandingan ini bahkan bisa dilihat sebagai partai antar tim papan bawah.

Namun, rivalitas Mourinho dan Pellegrini membuat laga yang akan tersaji di Stadion Olimpiade London tersebut menjadi wajib untuk disaksikan. West Ham United kontra Tottenham Hotspur, Pellegrini lawan Mourinho, semua disiarkan langsung di Mola TV, 23 November 2019, pukul 19.30 WIB.

Download aplikasi Mola TV untuk live streaming gratis pertandingan West Ham vs Tottenham

Komentar