Don't Look Back in Anger, Pellegrini!

Cerita

by redaksi

Don't Look Back in Anger, Pellegrini!

Manuel Pellegrini, si manajer berwajah sayu itu, harus menerima takdinya. Di satu sisi, dengan sisa musim yang belum usai, konsentrasi kesebelasan bisa saja terganggu. Namun di sisi lain, ini menjadi kabar menggembirakan buat Pellegrini setelah kabar pemecatannya merebak tak terkendali.

Pellegrini berjasa buat City. Ia mengantarkan Manchester City meraih gelar juara Premier League musim 2013/2014, Piala Liga Inggris musim 2013/2014 dan 2015/2016. Kabar terakhir, ia akan mencari tantangan baru di tempat lain; tempat di mana kemampuannya lebih dihargai macam di Malaga atau Villareal di mana ia diberikan kebebasan melakukan yang ia inginkan.

Oleh karena itu, Noel Gallagher, fans berat Manchester City, yang juga mantan gitaris dan vokalis band Oasis, menitipkan sebuah pesan yang begitu dalam untuk Manuel Pellegrini dalam salah satu lagu gubahannya. Judul lagunya adalah Don't Look Back in Anger, lagu yang termasuk dalam kumpulan lagu Oasis di salah satu album mereka, What's the Story? Morning Glory yang rilis pada 1995.

Hah? Bukannya di tahun itu Pellegrini belum menangani City? Memang pesannya masih relevan untuk Pellegrini di zaman sekarang? Agar pertanyaan-pertanyaan itu terjawab, ada baiknya simaklah pesan yang berusaha Noel sampaikan lewat lagu ini.

Jika tak merasa dihargai, pergilah

Slip inside, the eye of  your mind, don't you know you might find, a better place to play

You said that you've never been, but all the things that you've seen, will slowly fade away

Itulah yang dikatakan Noel di awal lagu Don't Look Back in Anger. Tampaknya, Noel pun pernah mengalami hal yang sama dengan Pellegrini, di mana ia merasa bahwa lingkungannya sudah berubah. Lingkungan yang dulu begitu mendukung dirinya sekarang menjadi sedikit lebih berbeda dan mulai memusuhi dirinya. Semua yang dulu terasa indah, perlahan-lahan mulai memudar keindahannya hari demi hari.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Pellegrini sekarang di City. Setelah pengumuman Pep sebagai pelatih baru musim depan, semua berubah. Tak ada lagi suasana yang nyaman di markas Manchester City. Tidak ada lagi suasana latihan yang tenang namun juga serius. Semua mulai membicarakan tentang manajer baru. Semua mulai menanti seperti apa metode yang akan diterapkan oleh manajer baru. Perlahan, Pellegrini pun menjadi sosok yang mulai dilupakan dan tidak dihargai.

Baca juga: Merasakan kedalaman hati Pellegrini, di sini.

Pellegrini sadar bahwa ia tidak dihargai selama ia membesut City, meskipun beberapa trofi sempat ia persembahkan di lemari trofi City. Di sinilah, Noel kembali berpesan bahwa jika engkau tidak dihargai, pergi adalah pilihan yang baik, seperti yang ia ungkapkan dalam bagian bridge lagu Don't Look Back in Anger.

So I start a revolution from my bed. Cause you said the brains I had went to my head.

Step outside, cause summertime's in bloom

Stand up beside the fireplace, take that look from off your face

You ain't never gonna burn my heart out

Pellegrini adalah pribadi yang kuat. Meski perlahan sekarang City sudah mulai mengabaikannya karena nafsu mereka untuk meraih trofi sebagai klub kaya raya, Pellegrini pasti akan tetap bekerja dengan total. Buktinya, City meraih trofi Piala Liga Inggris musim 2015/2016, dan juga masih berkesempatan untuk meraih trofi Liga Champions Eropa dan juga trofi Premier League. Pribadi kuat Pellegrini jugalah yang membawa konsistensi bagi City dalam beberapa musim terakhir.

Oleh karenanya, benar kata Noel, jika Pellegrini memang sudah hampir fade away di City, setidaknya ia harus mulai melangkah keluar, mencari petualangan dan tempat bermain baru, karena sekarang berbagai tawaran untuk melatih klub lain mulai masuk kepadanya.

Jika nanti berhadapan dengan City lagi, jangan dendam 

Dendam, bukan tidak mungkin, akan terbersit dalam benak Pellegrini jikalau suatu saat ia akan berhadapan kembali dengan City sebagai lawan. Diperlakukan dengan tidak baik selama di Etihad Stadium, tentunya bisa saja menjadi alasan kenapa Pellegrini harus marah kepada City jikalau ia bertemu kembali dengan City di kemudian hari.

Tapi, Pellegrini adalah orang yang berjiwa besar. Ia pernah dipecat oleh klub besar macam Real Madrid, dan ia tidak menaruh dendam sama sekali kepada Madrid karena ia bertransformasi menjadi manajer hebat di Malaga. Noel juga tahu, bahwa ada kemungkinan suatu saat Manchester City akan menyesal atas keputusan yang telah dilakukan dengan memecat Pellegrini, sehingga ia bertutur lewat bagian reff dari lagunya yang menjadi pesan untuk Pellegrini sebelum benar-benar pergi dari City.

So, Sally can't wait. She knows it too late, as we're walking on by

Her soul slides away, but don't look back in anger, I heard you say

Saya pun yakin, seorang Manuel Pellegrini tidak akan mendendam kepada City. Ia akan menganggap bahwa itu adalah bagian yang wajar dari dunia sepakbola industri zaman sekarang, dan ia akan pergi dari City dengan damai tanpa beban dan hutang apapun kepada City.

Sekarang, biarkan ia menjalani hari-hari terakhirnya di Etihad Stadium, menikmati warna biru muda di sekelilingnya yang kelak akan berganti menjadi merah, kuning, hijau, biru, atau bahkan warna belang-belang. Ah, siapa yang tahu. Mungkin juga ia akan menjadi manajer di negara orang yang bermata sipit dan berkulit kuning di Asia Timur sana, atau di salah satu negara di benua Amerika Utara yang memiliki liga MLS.

***

Bisa dilihat, meskipun lagu ini sendiri pertama kali digubah tahun 1995, toh, pesannya ternyata relevan untuk Manuel Pellegrini di zaman sekarang. Saya pun merasa, Noel Gallagher, sebagai fans berat Manchester City, akan menyanyikan lagu ini untuk Pellegrini sebelum ia pergi. Ia manajer yang baik dan perlu mendapatkan salam perpisahan yang baik pula. Selamat tinggal Pellegrini, dan tentu saja, ingat pesan Noel. .

Don't look back in anger,

Don't look back in anger,

Pellegrini. .

(sf)

foto: smeaker.com

ed: fva

Komentar