Impian Chalobah Berubah

Cerita

by redaksi

Impian Chalobah Berubah

Nathaniel Chalobah pernah berujar bahwa ia ingin seperti John Terry. Ia ingin menjadi pemain dari akademi Chelsea yang berhasil menembus skuat utama dan kemudian bermain reguler. Terry bahkan mengakhiri masa baktinya di Chelsea dengan menjabat sebagai kapten.

Chalobah sendiri tumbuh bersama sepakbola Inggris yang terbius oleh class of 92` milik Manchester United. Menurutnya, kesebelasan Inggris bisa menciptakan generasi emasnya masing-masing seperti yang dihasilkan United. Tak terkecuali Chelsea, kesebelasan yang dibelanya sejak usia 11 tahun.

"Ya, tentu saja bisa [seperti Class of 92`]. Chelsea adalah kesebelasan besar dan United pun kesebelasan besar. Jika mereka saja bisa melakukannya, kenapa Chelsea tidak bisa melakukannya? Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat, tempat yang tepat, untuk mendapatkan kesempatan tampil," kata Chalobah pada 2015, dikutip dari Independent.

Saat mengatakan itu, Chalobah sudah berusia 21 tahun. Artinya sudah 10 tahun ia membela Chelsea. Sebenarnya ia tidak hanya berseragam Chelsea, ia beberapa kali dipinjamkan ke kesebelasan lain: Watford, Nottingham Forest, Middlesbrough, Burnley, Reading, dan Napoli pernah diperkuatnya.

Harapannya sempat membumbung tinggi saat Chelsea ditangani Jose Mourinho dan Antonio Conte. Kedua pelatih ini cukup menunjukkan ketertarikan pada kemampuannya. Namun oleh kedua pelatih ini juga pemain kelahiran Sierra Leone ini dikecewakan.

Mourino memberikan harapan pada Chalobah setelah pelatih asal Portugal itu memainkan Ruben Loftus-Cheek, pemain akademi Chelsea, di laga resmi. Bahkan sebelum berlatih dengan tim senior, Loftus-Cheek sudah menjalani debut di pertandingan Liga Champions dengan menggantikan Cesc Fabregas. Padahal saat itu Loftus-Cheek masih berusia 19 tahun.

"Saya melihat Ruben bermain musim ini dan saya ikut bangga," kata Chalobah pada musim 2014/15. "Bagus melihat para pemain promosi ke skuat utama, seperti Dominic Solanke dan Izzy Brown. Ketika melihatnya, kamu akan berkata `Wow, ternyata mungkin, lho!`. Saya turut senang melihat Ruben bahkan ia punya kesempatan bermain reguler musim depan, saya harap ia bisa melakukannya."

Pada kenyataannya Chalobah dipinjamkan empat kesebelasan berbeda ketika Loftus-Cheek berhasil bertahan di skuat senior meski tidak bermain reguler. Setelah masa peminjaman di Napoli, Chalobah diminati banyak kesebelasan. Napoli ingin mempertahankannya, Sevilla dan Leicester pun tertarik menggunakan jasanya. Namun ia lebih memilih untuk bertahan di Chelsea karena bujukan Conte.

Benar saja, Chalobah akhirnya menjalani debut seniornya di bawah asuhan Conte. Bahkan total ia bermain 15 kali pada musim 2016/17, saat Chelsea menjadi juara Liga Primer.

Baca juga: Penantian 12 Tahun Nathaniel Chalobah

Akan tetapi harapannya menjadi Terry benar-benar sirna pada musim kedua Conte di Chelsea. Chalobah yang kontraknya di Chelsea akan berakhir akhir musim 2017/18 dilepas ke Watford. Itu artinya, penantian bermain reguler di Chelsea selama 12 tahun berujung kecewa.

Walau begitu, Chalobah menjalani karier yang lebih baik di kesebelasan pertama yang memberikannya debut profesional pada 2012 itu. Cedera lutut yang ia alami di musim perdananya tak menghambat pemain yang kini berusia 23 tahun ini untuk memiliki karier yang lebih baik. Setelah reguler bermain untuk Timnas Junior Inggris, akhirnya ia menjalani debutnya di Timnas Senior Inggris pada 15 Oktober 2018.

Chalobah bermain sebagai pengganti pada laga melawan Spanyol. Walau hanya bermain beberapa menit, bagi Chalobah tentu ini menjadi momentum berharga baginya. Lika-liku kariernya bisa membawanya membela Tim Nasional di ajang UEFA Nations League 2018/19.

Di Watford sendiri sebenarnya Chalobah belum bermain reguler. Ia baru sekali dimainkan di ajang Liga Primer.

Tapi pemanggilan Chalobah memang bukan sebatas performanya saat ini saja. Gareth Southgate, pelatih Timnas Inggris, tahu betul kemampuan Chalobah karena keduanya pernah bekerja sama di Timnas Inggris U-21 selama tiga tahun. Bahkan bersama Jordan Pickford, Loftus-Cheek, James Ward-Prowse, Nathan Redmond, Rob Holding, dan Ben Chilwell, Chalobah menjadi bagian dari Timnas Inggris yang berhasil menjuarai Turnamen Toulon pada 2016. Chalobah merupakan salah satu andalan Southgate pada kompetisi yang terakhir kali dimenangi Inggris pada 24 tahun lalu itu.

"Dia (Southgate) menunjukkan kepercayaannya. Saya bermain di Piala Liga dan mungkin ia melihat saya bermain di sana. Kami kemudian mengobrol. Saya hampir bermain di Timnas tahun lalu. Kemudian saya dipanggil lagi sebelum Piala Dunia. Tapi itu menjadi momen pahit buat saya karena jika saja saya fit, saya mungkin saja terlibat [di Piala Dunia 2018]," cerita Chalobah pada BBC Live.

Ketika fit, Chalobah memang salah satu andalan Timnas Junior Inggris, bahkan menjadi kapten. Total ia sudah bermain sebanyak 97 kali dari level U-16 sampai U-21. Tak heran waktu baginya bermain di Timnas Inggris seolah tinggal menunggu waktu. Menurutnya, ia hanya tidak beruntung baru merasakan bermain di Timnas senior. Apalagi sebenarnya ia nyaris dibawa Southgate ke Piala Dunia 2018 sebelum cedera menimpanya.

"Ini sangat berat. Saya tidak sering cedera dan cedera itu datang seperti sebuah kecelakaan. Terjadi begitu saja. Bukan cedera yang biasanya kamu lihat di sepakbola. Ini lebih sering terjadi pada pemain ski. Tapi, ya saya hanya tidak beruntung. Saya berusaha pulih untuk Piala Dunia, tapi itu tidak terjadi. Proses rehabilitasi sangat berbeda dengan biasanya," tutur Chaolobah kepada Evening Standard.

Oleh karenanya, meski hanya bermain beberapa menit di laga melawan Spanyol, Chalobah menyebut momen tersebut menjadi momen terpenting dalam karier Timnasnya. Ia tak peduli dengan catatan penampilannya di Timnas Junior. Sekarang ia akan terus berusaha untuk bisa terus reguler bersama Timnas Inggris.

"Tidak masalah orang-orang menyebut saya sudah punya 100 caps untuk Timnas junior. Tapi saya lebih tertarik dengan jumlah penampilan saya di skuat senior. (Debut) ini mungkin menjadi salah satu cuplikan karier saya dan tentunya punya arti lebih setelah apa yang saya lewati. Ketika saya cedera, saya berkata seperti ini `kita kembali ke titik awal sekarang, saya harus mulai kembali dan akan terus bekerja keras agar bisa kembali ke tim`."

Bermain di Watford, pulih dari cedera parah, menjalani debut di Timnas senior Inggris, memang benar-benar menjadikan karier Chalobah seolah kembali dari nol. Ia mungkin sudah membuang jauh-jauh impian menjadi John Terry di Chelsea. Cita-citanya kini adalah terus fit dan tampil maksimal agar bisa selalu bermain di Timnas Inggris.

[ar/pik]

Komentar