Bijaklah Menggunakan Media Sosial

Backpass

by Redaksi 21

Redaksi 21

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bijaklah Menggunakan Media Sosial

Tahukah kamu bahwa tanggal 10 Juni merupakan Hari Media Sosial Indonesia? Ya, Indonesia telah menetapkan 10 Juni sebagai Hari Media Sosial Indonesia sejak 2015.

Hari Media Sosial Indonesia dicetuskan oleh seorang pengusaha yang bernama Handi Irawan. Selain pencetus Hari Media Sosial Indonesia, Handi yang dikenal sebagai content & knowledge based speaker terbaik di Indonesia ini juga merupakan pencetus Hari Pelanggan Nasional yang diperingati setiap tanggal 4 September.

Hari Media Sosial lahir dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dalam penggunaan media sosial agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pengguna. Apalagi saat ini media sosial menjadi bagian gaya hidup masyarakat segala kalangan.

Kehadiran teknologi internet yang menumbuhkan perilaku menggunakan media sosial telah melahirkan banyak kemudahan informasi yang didapat. Mulai dari pendidikan bahkan hingga pornografi, dari informasi astronomi hingga kegiatan keseharian pesohor dunia bisa diketahui dengan adanya media sosial.

Media sosial sendiri dapat memperluas pertemanan atau persaudaraan. Media sosial juga dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti penyebaran informasi, kegiatan bisnis, kegiatan sosial atau kemanusiaan hingga terkait kampanye politik. Alhasil, media sosial telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Media sosial bisa berdampak besar bagi keseharian seseorang. Lewat platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram, kita bisa tahu bagaimana kehidupan sehari-hari orang lain di seluruh dunia.

Sepakbola pun telah terjangkiti "virus" media sosial. Ketika kebanyakan orang berfikir tentang media sosial dan sepakbola, mereka berfikir tentang bisnis milliaran dolar yang bisa mereka dapatkan dari penggemar di seluruh dunia. Tak mengherankan karena sepakbola menjadi olahraga nomor satu yang paling berpengaruh di dunia ini. Pada tahun 2014, eksekutif Facebook, Glenn Miller, mengatakan bahwa dari sekitar 1,3 milliar pengguna Facebook, sekitar 500 juta orang di antaranya adalah penggemar sepakbola.

Penggemar sepakbola sendiri dimudahkan oleh media sosial untuk mendapatkan informasi segala hal tentang sepakbola, termasuk kesebelasan favorit. Manchester United tercatat hampir memiliki 600 juta penggemar dan dengan jumlah fantastis itu para penggemar bisa mengetahui semua berita tentang kesebelasan yang mereka dukung. Mungkin tanpa adanya media sosial, Manchester United tidak akan memiliki penggemar sebanyak itu.

Media sosial juga bisa menumbuhkan kesetiaan nyata di antara para penggemar. Media sosial memungkinkan para penggemar secara aktif berdiskusi tentang permainan kesebelasan yang mereka dukung.

Di Indonesia, kesebelasan Liga 1 sekarang hampir semua memiliki akun media sosial dari Facebook, Twitter hingga Instagram. Dari kesebelasan besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung hingga kesebelasan yang paling sulit dijangkau ketika lawan bertandang yaitu Perseru Serui telah memiliki akun media sosial masing-masing.

Bagi para pemain sepakbola, media sosial kini bisa dibilang menjadi hal yang wajib mereka miliki. Media sosial menjadi wadah bagi mereka untuk mempromosikan diri kepada para penggemarnya atau untuk sekadar memberi tahu keseharian mereka kepada penggemar, seolah para pemain ini lebih mendekatkan diri.

Tapi selain berdampak positif bagi kehidupan individu, keluarga, dan dapat meningkatkan citra dunia usaha, seperti merek dan perusahaan, media sosial pun bisa menimbulkan efek negatif jika digunakan dengan perilaku yang tidak tepat. Pun begitu bagi para pesepakbola. Baru-baru ini ramai diberitakan seorang pesepakbola melakukan pelecehan kepada penyanyi Indonesia yang mengirim pesan yang berbau pelecehan. Semua orang membicarakan itu dan bisa dibilang telah merusak citranya sebagai pesepakbola.

Tidak hanya untuk pesepakbola, untuk kita semua pun media sosial selayaknya digunakan untuk menyebarkan konten positif. Walau begitu masih banyak juga orang-orang yang menyebarkan konten negatif yang salah satunya adalah menyebar berita hoaks. Di Indonesia penyebaran hoaks sendiri begitu cepat. Di sinilah kesadaran dan kebijaksanaan dalam penggunaan media sosial diperlukan. Ini juga yang diwanti-wanti oleh Twitter Indonesia.

"Selamat Hari Media Sosial! Semoga kita bisa menggunakan medsos dengan bijak dan positif agar bermanfaat bagi sesama," bunyi cuitan @TwitterID.

Komentar