Transformasi Rizky Rizaldi Pora

Taktik

by redaksi

Transformasi Rizky Rizaldi Pora

Transformasi adalah hal yang lumrah terjadi dalam karier seorang pemain. Cristiano Ronaldo adalah contohnya. Ia bertransformasi dari seorang winger yang banyak melakukan dribel bola menjadi pemain no. 9 yang lebih banyak diam di dalam kotak penalti. Hal yang sama juga terjadi di dalam diri seorang Rizky Pora.

Rizky Rizaldy Pora, pemain asal Tulehu ini adalah pemain yang aslinya bermain sebagai full-back kiri. Ketika ia membela Barito Putera pada 2015, ia bermain di posisi tersebut. Namun, ada yang berubah dalam diri Rizky Pora ketika ia masuk timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF 2016. Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat itu melihat potensi Rizky Pora dan menjadikannya sebagai winger kiri.

Kejelian Alfred Riedl pun berbuah hasil positif. Dalam ajang Piala AFF 2016, Rizky Pora bermain cemerlang sebagai winger kiri. Tidak tanggung-tanggung, Rizky Pora pun dianugerahi sebagai pemain terbaik oleh panitia Piala AFF 2016 saat Indonesia mengalahkan Vietnam, melengkapi penampilan cemerlangnya sepanjang Piala AFF 2016.

Atas penampilan cemerlangnya di posisi winger kiri, pemain berusia 27 tahun ini pun mulai bertransformasi menjadi sayap kanan di bawah arahan Jacksen F. Tiago pada Liga 1 2017. Berpindah posisi bukan berarti Rizky Pora kehilangan ketajamannya. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dari pemain lain di Barito Putera.

Meski kesebelasan Barito Putera sekarang berada di posisi 11 klasemen sementara Liga 1 2017, tapi aksi individual pemain ini tidak bisa dikesampingkan. Sejauh ini, ia telah menorehkan tujuh gol. Ia menjadi pemain lokal ketiga yang mencetak gol terbanyak setelah Lerby Eliandry (sembilan gol) dan Greg Nwokolo (delapan gol).

Menjadi pemain penting di Barito Putera

Selain menjadi kapten, pemain berumur 27 tahun ini juga menjadi pemain kunci di Barito Putera. Dari penampilannya sejauh ini, ia menjelma menjadi pemain sayap kanan yang kuat, berbahaya ketika menusuk dari sisi kiri pertahanan lawan.

Sebagai seorang winger kanan, Rizky Pora memiliki kemampuan yang dimiliki oleh rata-rata pemain sayap lainnya, yaitu kecepatan yang dipadukan dengan kemampuan dribel dan akurasi tendangan yang cukup baik. Ia menjadi pemecah kebuntuan ketika penyerang murni Barito kesulitan, dan pemain ini mempunyai peluang mencetak gol lebih banyak ketika mendapatkan bola-bola mati di sepertiga daerah lawan.

Sejauh ini ia telah menciptakan lima asis, jumlah yang tidak terlalu banyak karena tipikal permainannya lebih sering menusuk ke dalam kotak penalti dan ia lebih banyak melakukan dribel. Hal ini terlihat dari rataan 2,7 kali percobaan dribel per pertandingan, rataan 1,1 umpan terobosan per pertandingan, serta ditambah rataan satu kali umpan kunci per pertandingan yang ia buat sampai pekan ke-21 Liga 1 2017.

Karena lebih banyak melakukan tusukan, Pora pun cukup jarang melepas umpan silang ke dalam kotak penalti. Hal ini dapat dilihat dari persentase umpan silang yang ia torehkan. Persentase umpan silang kiri sukses Pora hanya berkisar di angka 23% per pertandingan, dan umpan silang kanan sukses Pora hanya berkisar 26% per pertandingan.

Namun, ada hal menarik yang tampak dari permainan Rizky Pora di Barito dalam ajang Liga 1 2017 ini. Meski dominan di kaki kirinya, Jacksen memilih menempatkan ia di sisi sebelah kanan. Bisa dibilang kalau Jacksen ingin membuat Pora menjadi seorang sayap silang (inverted winger) yang artinya menempatkan pemain sayap berlawanan dengan kaki dominannya.

Dillihat dari permainan Rizky Pora, sepertinya Jacksen memberikan kebebasan untuk Rizky Pora dalam berkreasi untuk membuat kesempatan, seperti melakukan dribel dari sisi sayap ke daerah kotak penalti lawan dan diakhiri oleh tendangan dengan kaki terkuatnya, selain membuat peluang untuk timnya, pemain ini juga menjadi produktif dalam mencetak gol meski berposisi sebagai sayap kanan.

Kemampuan menendang bola mati

Dikenal sebagai seorang pemain sayap yang mempunyai teknik tinggi dengan tusukan-tusukan dan kecepatannya, Pora pun mempunyai kemampuan yang baik dalam soal eksekusi bola-bola mati. Tiga gol dan dua asis ia ciptakan dari tendangan bebas yang ia eksekusi. Selain itu, tendangan bebasnya juga kerap menyulitkan penjaga gawang, seperti ketika melawan Persela Lamongan. Meski tidak terjadi gol, hal itu memperlihatkan betapa bahayanya pemain ini ketika mengambil bola mati.

Persentase tendangan bebas mengarah ke gawangnya pun cukup besar, yaitu berada di angka 58%. Kemampuan yang dimiliki pemain bernomor punggung 26 ini termasuk cukup lengkap untuk pemain sayap. Ia pun cukup ditakuti oleh lawannya, terutama ketika ia menusuk ke pertahanan lawan, seperti yang kerap dilakukan Arjen Robben di Bayern Muenchen.

Transformasi yang dilakukan Jacksen kepada Rizky Pora tampaknya cukup berhasil, dilihat dari torehan tujuh gol dan lima asis yang pemain ini buat. Dalam gelaran Liga 1 2017 ini, yang masih menyisakan 13 pertandingan, sepertinya masih banyak kejutan yang akan dibuat Rizky Pora bersama Barito Putera.

Komentar