Arsenal Bukan Tim Flavour of the Week

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal Bukan Tim Flavour of the Week

“Di Inggris,” ujar Arsène Wenger dalam jumpa pers pasca pertandingan, “sangat sulit memberi penilaian yang adil terhadap performa karena jika kita kalah, maka kita dalam bencana. Kami tidak seburuk yang orang-orang bilang, namun saya setujuh bahwa dalam olahraga hanya ada menang dan kalah. Mari terus maju dan menekan hingga akhir musim. Kami dalam tekanan hari ini dan kami merespon dengan baik. Saya senang karena kami bisa merespon di bawah tekanan setelah karakter para pemain dipertanyakan. Jika kami tidak menang hari ini, kami tahu kami keluar dari perburuan gelar juara jadi ini merupakan ujian mental untuk tim.”

Sabtu (19/3) Arsenal bertandang ke Goodison Park dan membawa pulang tiga angka – walau belakangan tampil buruk dan karenanya berada di bawah tekanan – setelah mengalahkan Everton dua gol tanpa balas. Berkat masing-masing satu gol dari Danny Welbeck dan Alex Iwobi, Arsenal tetap terlibat dalam perburuan gelar juara. Walau demikian, Wenger mengakui bahwa hasil pertandingan tim-tim pesaing sangat berpengaruh.

“Saya belum mau berkata kami keluar dari perburuan,” ujar Wenger. “Secara matematis kami memiliki peluang. Kami juga memiliki tabungan satu pertandingan kandang. Kami bukan tim flavour of the week (yang mengambil keuntungan dari keadaan dalam satu pekan tertentu) namun jika kami tidak percaya, tidak akan ada yang percaya. Walau lingkungan skeptis, kami harus mengerahkan kemampuan terbaik dalam setiap pertandingan. Kami harus rendah hati dan berjuang dalam setiap pertandingan, seperti yang kami lakukan hari ini. Tidak ada yang tahu nasib akan seperti apa. Kami perlu tampil baik, jadi sebaiknya kami fokus terhadap hal tersebut, namun jika tim-tim saingan bermain bagus, kami tak bisa berbuat banyak.”

Kehadiran para pemain yang sebelumnya tidak banyak ambil bagian dalam pertandingan, menurut Wenger, memainkan peran penting bagi Arsenal dalam kemenangan atas Everton. Selain menyebut nama kedua pencetak golnya, Wenger juga menyinggung Mohamed Elneny.

“Saya percaya kami bisa mendasarkan permainan kami kepada pergerakan dan mobilitas di level teknikal dengan sepakbola menyerang,” ujar Wenger. “Kami harus menyeimbangkannya dengan tepat dan kadang kami tidak melakukannya dengan tepat. Coba ingat bahwa beberapa pemain absen sepanjang musim dan para pemain seperti Danny Welbeck baru kembali dan sebelumnya jarang bermain. Iwobi baru masuk ke tim utama. Mohamed Elneny juga, kami merekrutnya pada Januari dan ia membaur dengan sangat cepat. Mereka memberi kami keseimbangan yang baik dalam cara kami bermain sepakbola.”

Sementara Wenger bersyukur atas kehadiran ketiga “pemain baru”-nya, Roberto Martínez (manajer Everton) menyesali ketiadaan Gareth Barry. Walau demikian ia menegaskan bahwa itu bukan alasan, dan timnya kalah karena Arsenal bermain lebih baik.

“Kami tidak pernah tampil seperti ini. Yang membuat saya kecewa hari ini adalah kami tidak lebih baik dari Arsenal,” ujar Martínez “Saya rasa Arsenal lebih berbahaya dan lebih kuat. Kami terlihat seperti tim yang menjalani pertandingan tambahan, karenanya ini lebih mengecewakan ketimbang penampilan kami tujuh hari lalu. Kami kehilangan pemain penting. Gareth Barry adalah pemain yang memberi tambahan kekuatan namun itu bukan alasan. Kami tidak pernah benar-benar tampil dalam permainan dan kami tidak efektif dalam hal-hal yang biasanya menjadi keunggulan kami. Arsenal lebih baik dari kami dalam setiap aspek permainan.”

Satu-satunya yang Martínez syukuri dari pertandingan ini, barangkali, adalah ia tidak kehilangan lebih banyak pemain sementara Wenger terpaksa menerima fakta bahwa Mesut Özil menderita cedera. “Cedera pergelangan kaki, namun kelihatannya lebih seperti akibat dari tendangan ketimbang cedera pergelangan kaki,” ujar Wenger mengonfirmasi kondisi terkini.

Di balik kabar buruk tersebut, walau demikian, Wenger memiliki alasan lain untuk tersenyum. Salah satu pemain terbaru yang ia orbitkan, Alex Iwobi, mencetak gol dalam pertandingan pertamanya sebagai starter di Premier League. Penampilan gemilang Iwobi membuatnya dinobatkan sebagai man of the match.

“Ia adalah pemuda cerdas yang sangat bergairah tentang permainan ini dan memiliki keinginan untuk belajar,” puji Wenger. “Ia juga sangat rendah hati. Ia baru 19 tahun. Ia sudah bergabung dengan klub sejak usia delapan tahun. Saya memperhatikannya dalam latihan sepanjang musim dan persiapan pramusim dan saya suka terhadap apa yang ia lakukan. Setelahnya ia berkembang dengan sangat pesat bersama tim utama. Dari bulan ke bulan, ia berkembang dengan sangat baik dan karena itulah saya menyertakannya dan memainkannya.”

Komentar