Morata dan Sang Mentor yang Dia Sisihkan di Juventus

Cerita

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Morata dan Sang Mentor yang Dia Sisihkan di Juventus

Penyerang Juventus, Alvaro Morata, merasa telah betah di Turin dan tak mau memikirkan kemungkinan untuk kembali ke Real Madrid. Juve sendiri mendatangkan Morata dari Madrid musim panas lalu dengan banderol 22 juta euro. Namun Los Blancos memasukkan opsi pembelian kembali Morata senilai 30 juta.

"Saya tak tahu klausul apa yang dimaksud, itu hanya Juventus dan Real Madrid yang tahu. Semua yang bisa saya katakan adalah saya bahagia di Turin. Segala sesuatunya berjalan sangat baik," ujarnya kepada Cadena Ser.

Morata pun tampak beruntung memutuskan hijrah ke Juventus. Pasalnya ia telah memiliki seorang mentor asal Spanyol, Fernando Llorente. Mantan pemain Atletic Bilbao tersebut tidak pernah segan untuk membantu Morata untuk beradaptasi dengan sepakbola Italia dan permainan di Juventus. Meskipun faktanya Llorente dan Morata saling bersaing merebut satu tempat dalam formasi 4-3-1-2 untuk mendampingi Carlos Tevez.

Bahkan Llorente pernah mengungkapkan, jika ia turut senang dengan keberhasilan Morata beradaptasi dengan cepat di Juventus. Hal tersebut ia ucapkan tepat setelah kompatriotnya tersebut mencetak dua gol kala Juve menumbangkan Parma 7-0 di Juventus Stadium pada bulan November 2014.

"Saya melihatnya berhasil beradaptasi dengan cukup baik di Serie A, di mana sebenarnya hal itu tak cukup mudah. Saya rasa ada banyak nilai dari apa yang dia lakukan. Dia adalah pemain hebat dan bekerja dengan keras," ujarnya ketika diwawancara Al Primer Toque.

Baca juga: 

Tevez yang Terlahir Kembali Bersama Juventus

Jika Lawan-lawan di Serie A Menguat, Juventus Bisa Lebih Bagus


Di lapangan penampilan Morata akhirnya mulai berbuah, dengan beberapa penampilan yang sangat baik, salah satunya saat membantu Juve mengalahkan Milan dengan skor 3-1. Pemain berusia 22 tahun itu tampil mengesankan dengan mencatatkan satu assist dan satu gol.

Bukti penampilannya begitu memukau terjadi di perempat final Coppa Italia saat melawan Parma. Morata dengan ketenangannya menggiring bola melalui pertahanan Parma sebelum meluncurkan bola melewati penjaga gawang yang bergerak maju.

Kini kualitas Morata telah muncul jika melihat kemampuan menggiring bolanya yang baik, dan pergerakannya di dalam kotak penalti yang efektif. Meskipun Morata bukanlah pemain yang paling baik dalam hal menggiring bola, setidaknya ia telah berada di atas Llorente sebagai kompetitornya.

Jika kembali menengok di pertandingan 16 besar Liga Champions ketika membobol gawang Dortmund, rasanya Morata telah membayar keraguan fans terhadap kemampuannya. Morata semakin padu berpasangan dengan Tevez dengan kemampuannya yang komplit, seperti menjadi pemantul, pembuka ruang dan bahkan dapat berperan sebagai penjemput bola. Eeittss dengan kemampuannya menggiring bola juga tentunya.

Meningkatnya kualitas Morata kini menjadi persaingan yang menarik di barisan pemain depan Juventus. Apalagi di jendela transfer musim dingin kemarin, Juve mendatangkan Matri dengan status pemain pinjaman. Dengan datangnya Matri, otomatis membuat Llorente harus berjuang lebih tekun dari biasanya untuk mengejar ketertinggalannya dari Morata.

Llorente vs Morata copy

Jika melihat catatan statistik perbandingan keduanya, sangat jelas sekali jika Llorente telah terlalu jauh tertinggal dari Morata. Dengan jumlah bermain yang lebih sedikit, Morata sukses mengkangkangi mentornya dan mengkudeta posisi starting line-up di Juventus. Melalui catatan-catatan tersebut, tampaknya akan sulit untuk Allegri mau berpaling kepada penyerang lainnya yang tersedia di dalam list pemain. Sebab Morata menjadi pemain kedua dengan catatan umpan kunci terbaik setelah Tevez yang mencatatkan 38 umpan kunci di barisan penyerang Juve.

Morata memiliki kualitas untuk menjadi penyerang yang mengerikan bagi pemain bertahan lawan. Andai kata kita merujuk ke klausul pembelian kembali di dalam kontraknya, mungkin saja Real Madrid memang telah memprediksi jika Morata akan berkembang pesat selama di Turin. Dengan kemampuan keuangan yang tak terhingga dari Real Madrid, tampaknya hanya rasa percaya dari rekan satu timnya, manajer, dan pendukung Juventus yang mampu menahan Morata untuk kembali jika pemain ini semakin sukses.

Baca juga: Vincent Pericard: Dari Juventus ke Divisi 9 Liga Inggris

Ketika Seorang Padoin Menjadi Andalan Juventus

Mengenal Romulo, Tumpuan Sayap Kanan Baru Juventus




Infografis oleh:  

Komentar