Mihajlovic, Faktor Kegemilangan Sampdoria Musim Ini

Taktik

by Redaksi 42

Redaksi 42

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mihajlovic, Faktor Kegemilangan Sampdoria Musim Ini

Kiprah Sampdoria di awal musim lalu begitu memprihatinkan. Dari 12 pertandingan awal Serie A yang dijalani, tim yang bermarkas di Stadio Luigi Ferraris ini hanya mampu mencatatkan sembilan poin hasi dua kali menang dan tiga kali hasil imbang.Berkat catatan buruk ini pula, Delio Rossi dilengserkan dari kursi kepelatihan Sampdoria.

Presiden Sampdoria saat itu, Edoardo Garrone bergerak cepat. Ia pun menunjuk Sinisa Mihajlovic sebagai pengganti Rossi. Hasilnya pun jelas, performa Sampdoria mengalami peningkatan. Di enam pertandingan awal Mihajlovic, Sampdoria tak terkalahkan, hasil tiga kali menang dan tiga kali imbang menjadi catatan awal yang cukup menjanjikan dari Mihajlovic.

Mihajlovic pun berhasil membawa Sampdoria menempati peringkat 12 di klasemen akhir Serie-A musim lalu. Pelatih berusia 45 tahun ini mencatatkan 10 kali menang, 10 kali imbang dan enam kali kalah dari 26 pertandingan yang Sampdoria mainkan dibawah asuhannnya.

Performa apik Sampdoria pun berlanjut di musim ini, Mihajlovic berhasil membawa klub peraih satu kali juara Serie A ini menempati peringkat kelima, hasil dari lima kali menang, tujuh kali imbang dan satu kali kalah dari 13 pertandingan yang telah dijalani. Sampdoria pun bergabung besama pimpinan klasemen, Juventus, menjadi klub yang paling sedikit mengalami kekalahan di Serie A musim ini.

Peran Penting Mihajlovic

Sejak kedatangannya ke Luigi Ferraris, Mihajlovic memang langsung membuat gebrakan. Ia meninggalkan pakem formasi yang sering digunakan Delio Rossi sebelumnya. Formasi 3-5-2 atau 4-4-2 ala Delio Rossi, kemudian ia rubah menjadi 4-2-3-1 atau 4-3-3 ala Mihajlovic.

Selain formasi, Mihajlovic pun mengubah beberapa peranpemain yang ada. Bila di bawah asuhan Delio Rossi, Shkodran Mustafi sering ditempatkan sebagai bek kanan, maka dalam formasi Mihajlovic, Mustafi ditempatkan menjadi seorang bek tengah. Pun dengan seorang Manolo Gabbidiani, di bawah asuhan Mihajlovic, pemain berusia 23 tahun ini dituntut untuk dapat lebih melebar untuk mancari ruang.

Pemain-pemain yang jarang dimainkan oleh Delio Rossi pun mendapatkan lebih banyak kesempatan ketika Sampdoria ditangani Mihajlovic. Sebut saja Michele Forsainer ataupun Gianuca Sansone yang mulai reguler bermain di bawah asuhan Mihajlovic. Termasuk penyerang keturunan Nigeria, Stefano Okaka yang dapat mengeluarkan potensi terbaiknya di bawah komando Mihajlovic.

Di Sampdoria, Mihajlovic juga terkenal pintar memotivasi pemainnya. Contohnya saat ia pertama kali melakukan konferensi pers, pelatih berusia 45 tahun tersebut mengatakan, “Bukan tentang apa yang Sampdoria berikan untuk mereka (para pemain) , tapi tentang apa yang mereka berikan untuk Sampdoria.”

Pernyataan yang sungguh menggugah dari Mihajlovic, ia seperti ingin menyuruh pemainnya untuk memberikan penampilan yang terbaik jika bermain di atas lapangan, memberikan yang terbaik bagi Sampdoria.

Mempertahankan Skuat Musim Lalu

Tak terlalu banyak perombakan yang dilakukan Mihajlovic musim ini, hampir seluruh pemain inti musim lalu dipertahankannya. Hanya ada nama Shkodran Mustafi yang harus dijual ke klub Spanyol, Valencia. Kepergian Mustafi pun ia tambal dengan meminjam bek asal Argentina, Matias Silvestre dari Inter Milan.

Hal ini membuat Mihajlovic tidak harus dipusingkan dengan pola permainan yang baru, ia hanya tinggal melanjutkan apa yang telah ia bangun di musim lalu. Kebersamaan tim yang sudah terbangun dengan cukup baik, merupakan salah satu kunci kegemilangan Sampdoria musim ini.

Sebenarnya perombakan pula lah yang menyebabkan Sampdoria di bawah asuhan Delio Rossi bermain buruk di awal musim 2013/2014. Saat itu pelatih berusia 52 tahun tersebut harus memutar otak untuk menemukan pola permainan yang pas bagi skuatnya. Kepergian dua pemain kunci mereka, Mauro Icardi dan Andrea Poli menjadi awal hancurnya Sampdoria dibawah asuhan Delio Rossi.

Maka inilah yang membedakan mengapa start awal musim Mihajlovic jauh lebih baik dari Delio Rossi. Selain soal taktik, kebijakan transfer pun punya pengaruh besar. Di musim baru, Delio Rossi harus dipusingkan dengan kepergian beberapa pemain, termasuk para pemain kunci. Membuat ia harus menyusun kembali pola permainan yang ia inginkan dan harus menyesuaikan dengan para pemain baru.

Sedangkan bagi Mihajlovic, dengan dipertahankannya Manolo Gabbiadini, Eder maupun Pedro Obiang membuat ia tidak dipusingkan lagi untuk merombak pola permainan, para pemain sudah mengetahui apa yang Mihajlovic inginkan, karena mereka sudah bekerjasama dari musim lalu.

Pertahanan yang Kokoh dan Semakin Gemilangnya Gabbiadini

Pertahanan Sampdoria musim ini menjadi salah satu kunci kegemilangan mereka. Sampdoria hanya kebobolan 10 gol dari 13 pertandingan pada musim ini. Kondisi ini membuat mereka berada di peringkat ketiga klub dengan jumlah kebobolan paling sedikit di Serie-A.

Daniel Gastaldello, Alessio Romagnoli, Matias Silvestre maupun Fabrizio Cacciatore berhasil membentuk pertahanan solid. Mereka bisa membuat pertahanan Sampdoria sulit ditembus oleh para penyerang lawan. Posisi dua bek tengah ditopang Djamel Mesbah dan Lorenzo De Silvestri di masing-masing sisi pertahanan.

Pertandingan menghadapi Roma pada pekan ke-8 pun memperlihatkan betapa kokohnya tembok pertahanan Sampdoria. Ketika itu Adam Ljajic, Francesco Totti dan Gervinho terus menerus menggempur pertahanan Sampdoria. Namun dari 20 tendangan yang dilakukan oleh para pemain Roma, tak ada satupun yang bersarang di jala Romero.

Pertahanan kokoh mereka pun ditunjang dengan rajinnya para pemain tengah mereka untuk membantu pertahanan, baik Pedro Obiang, Roberto Soriano dan juga Angelo Palombo mampu membentuk pertahanan awal Sampdoria di garis tengah. Pedro Obiang pun mencatatkan rata-rata tekel sebanyak tiga kali per pertandingan. Ini membuktikan bahwa gelandang asal Spanyol tersebut tidak hanya sibuk membangun serangan, tetapi juga sibuk menjaga pertahanan.

Selain itu, peran Gabbiadini di lini penyerangan Sampdoria pun memiliki pengaruh yang cukup besar. Bersama Eder, kedua pemain ini menunjang pergerakan Stefano Okaka dalam mengobrak abrik pertahanan lawan. Gabbiadini pun memiliki rataan 3,38 tembakan dalam setiap pertandingan, membuatnya menjadi pemain dengan rataan tembakan terbanyak dalam satu pertandingan di Serie-A musim ini.

Hingga pekan ke-13 Serie A musim ini, Gabbiadini pun menjadi top skor Sampdoria untuk sementara waktu. Dari 10 pertandingan yang telah dijalani, ia telah mencetak empat gol. Ini membuktikan naluri mencetak gol pemain berusia 23 tahun tersebut sangat tajam meskipun tugas utamanya adalah untuk menunjang pergerakan Stefano Okaka.

***

Mihajlovic patut berbangga dengan pencapaian Sampdoria di musim ini. Mereka berada di papan atas dan berpeluang untuk tampil di Eropa musim depan. Sampdoria tinggal menunjukkan konsistensi dan berharap agar badai cedera tidak menghampiri. Bukan tidak mungkin peringkat akhir Sampdoria akan jauh lebih baik dari musim lalu. Permulaan yang bagus di awal musim ini menjadi modal utama bagi Mihajlovic dalam mengarungi pertandingan kedepan.

Di awal kedatangannya, presiden baru Sampdoria, Massimo Ferrero pun memuji setinggi langit Mihajlovic. Ia mengatakan, “Mihajlovic bagaikan seorang perempuan yang sangat cantik, setiap orang ingin memilikinya, tapi untuk saat ini dia adalah milik saya dan saya akan terus mempertahankannya.”

Kepercayaan publik Sampdoria serta presiden klub sudah didapat, tinggal bagaimana Mihajlovic menjawab kepercayaan ini. Mihajlovic tinggal melanjutkan tren positif yang sudah Sampdoria tunjukkan hingga saat ini di Serie A. Jangan sampai ada kesalahan, bila nasibnya tidak ingin seperti Delio Rossi.

Komentar