On This Day 2002, Gol Ahn Jung Hwan Mengakhiri Perjalanan Italia

Backpass

by redaksi

On This Day 2002, Gol Ahn Jung Hwan Mengakhiri Perjalanan Italia

Tanggal 18 Juni 2002 adalah hari yang sangat menyesakkan bagi Italia. Pada babak 16 besar Piala Dunia, Francesco Totti dkk. secara mengejutkan harus takluk dari Korea Selatan, sang tuan rumah kala itu. Gol Ahn Jung Hwan pada tambahan waktu babak kedua menggagalkan langkah Italia untuk melaju ke babak perempat final.

[youtube]

[/youtube]

Ketika itu mereka menuding wasit Byron Moreno-lah yang menjadi biang kekalahan Italia kala itu. Tudingan itu memang beralasan mengingat pada laga itu, Moreno memberikan kartu merah Francesco Totti yang dianggap diving dan menganulir gol Damiano Tommasi tiga menit sebelum terciptanya gol kemenangan yang diciptakan Korsel. Ditambah lagi pada babak pertama Korsel mendapat hadiah penalti setelah Christian Panucci menarik baju Seol Ki Hyeon. Namun tendangan penalti Ahn Jung Hwan berhasil digagalkan Gianluigi Buffon.

Amukan fans Italia sempat terjadi di kota Roma. Apalagi saat golden goal Ahn Jung Hwan tercipta. Para penggemar Italia yang kala itu melakukan nonton bersama di salah satu taman ibu kota Italia tersebut menendangi botol-botol yang berserakan sambil meneriakkan “death for the referee!”.

Italia pada turnamen empat tahunan kala itu memang seolah selalu dicurangi wasit. Dari empat pertandingan yang dijalani, lima gol telah dianulir oleh wasit. Ketika kalah 1-2 melawan Kroasia pada laga perdana, dua gol dianulir oleh wasit. Padahal dari tayangan ulang jelas terlihat bahwa dua gol tersebut sebenarnya layak diberikan untuk Italia.

[youtube]

[/youtube]

Di lain pihak, Korea Selatan menyambut kemenangan ini dengan suka cita. Setelah gol Ahn Jung Hwan, semua pemain Korsel melakukan victory lap mengelingi stadion Daejeon World Cup Stadium. Di sudut-sudut kota, publik Korsel merayakannya dengan kembang api yang menghiasi langit sambil menggemakan teriakan yel-yel dukungan terhadap “Dae Han Min Guk” dan “Republic of Korea”.

Menjadi tuan rumah memang memberikan kekuatan tersendiri bagi Korea Selatan yang saat itu dilatih pelatih asal Belanda, Guus Hiddink. Setelah mengalahkan Italia, Korsel mengalahkan Spanyol lewat adu penalti.

Namun Jerman-lah yang kemudian menghentikan langkah Park Ji Sung cs di semi final. Gol tunggal Michael Ballack pada menit ke-75 menghapuskan mimpi Korsel untuk berlaga di final. Sedangkan pada perebutan ketiga, Korsel kembali menelan kekalahan setelah ditaklukkan Turki dengan skor 3-2.

foto: sportskeeda.com

[ar]

Komentar