Menjemput Persebaya di Bandung

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Menjemput Persebaya di Bandung

Oleh: Aqila F.S

Bandung merupakan tempat yang ramah untuk Persebaya Surabaya. Dan tentu juga bagi para pendukungnya, Bonek.

Di Bandung, Persebaya dan Bonek selalu disambut dengan tangan terbuka. Penuh kehangatan. Meski urusan di lapangan, Green Force -julukan Persebaya- tak pernah mudah menghadapi si empunya kota, Persib Bandung, saat bertamu ke Bandung.

Karena itu, ketika mengetahui Kongres Tahunan PSSI digelar di Bandung, perjalanan Bonek ke Kota Kembang pun tak terbendung. Apalagi, di kongres itu nasib kesebelasan kesayangan mereka ditentukan (kembali). Hak keanggotaan dan keiikutsertaan Persebaya di PSSI serta kompetisi diakui kembali atau tidak. Hak yang selama ini mereka perjuangkan.

Ditambah lagi, sinyal terang yang telah dikirim Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sebelumnya. Di depan pengurus Persebaya dan Bonek, Edy menegaskan akan mengembalikan Persebaya. ”Tanpa diminta, saya akan kembalikan Persebaya,” kata Edy dalam pertemuan di Graha Pena, Surabaya, 28 Desember 2016 lalu.

Maka, perjalanan ke Bandung pun harus dilakukan. Harus. Sekalipun Edy sempat memberi pesan yang bernada ancaman. Kalau Bonek memaksakan diri ke Bandung, PSSI akan mencoret Persebaya. Tapi, Bonek tak lantas surut. Mereka mewarisi semangat para pendahulunya yang tak pernah kendur menghadapi gertakan. Juga senjata.

”Kami ingin menjemput Persebaya,” kata Bimantoro, salah satu Bonek. Bimo dan teman-teman telah meneguhkan diri, kalau hak Persebaya akan dipulihkan di Bandung. Sebab, sekali lagi, mereka percaya bahwa Bandung merupakan tempat yang ramah bagi Persebaya dan Bonek.

Bandung, bagi Bonek, sudah seperti rumah sendiri. Mereka selalu mendapatkan kehangatan sebagai saudara dari Bobotoh, pendukung Persib Bandung. Pertandingan 23 Januari 2010 menjadi salah satu buktinya. Ketika itu, Bobotoh memberikan tribun utara Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung sepenuhnya kepada Bonek saat Persib bersua Persebaya.

Sesuatu yang tak pernah terjadi. Sebab, jangankan memberikan tempat kepada suporter tamu, untuk Bobotoh sendiri saja tribun stadion di Bandung selalu tak pernah cukup. Tapi, 23 Januari 2010 itu begitu lain. Bahkan, sebelum pertandingan pelangi menghiasi langit di atas Stadion Si Jalak Harupat. Alam seakan memberi tanda tentang indahnya persahabatan mereka.

Perjalanan waktu juga pernah mencatat hal manis lainnya. Bahwa di Bandung, reputasi dan nama besar Persebaya pernah terselamatkan. Tepatnya 30 Juni 2009. Kala itu, Persebaya berhasil memenangkan playoff melawan PSMS Medan di Stadion Siliwangi. Persebaya menang 6-5 melalui drama adu penalti.

Kemenangan itu mengantarkan Persebaya kembali ke divisi tertinggi sepakbola nasional. Tempat yang sudah semestinya mereka tempati. Dan kemenangan itu benar-benar melegakan bagi ribuan Bonek yang memenuhi Stadion Siliwangi. Sebab, sebelum berangkat ke Bandung, Persebaya hanya mampu duduk di tangga keempat Divisi Utama. Dan, mereka cemas Persebaya bakal lebih lama di Divisi Utama. Tapi, Bandung dan Stadion Siliwangi ternyata berpihak kepada Persebaya serta Bonek.

Keberpihakan Bandung itu diyakini akan terulang 8 Januari 2017 ini. Saat dimana PSSI menggelar kongres tahunan dan salah satu agendanya memutuskan hak keanggotaan Persebaya.

Karena itu, sekali lagi, Bonek berbondong-bondong ke Bandung. Ke tempat yang ramah bagi mereka dan Persebaya. Dan mereka datang ke Bandung bukan untuk melantangkan suara. Bukan pula untuk menantang. Mereka datang untuk menjemput kesebelasan kesayangan: Persebaya Surabaya.


Artikel ini adalah kiriman pembaca PanditFootball.com melalui rubrik Pandit Sharing. Segala isi artikel merupakan tanggung jawab penulis seperti yang tertulis di atas dan bukan redaksi PanditFootball.com. Jika ingin ikut berpartisipasi dalam mengirim tulisan, syaratnya bisa dibaca di sini.

Komentar