Mengapa Sterling Tak Perlu Dicemooh?

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Mengapa Sterling Tak Perlu Dicemooh?

Kepanikan terus mencekram Liverpool ketika Raheem Sterling menghilang sebelum menandatangani kontrak jangka panjang. Akhirnya ia memastikan diri bergabung dengan Manchester City dengan harga 49 juta poundsterling. Sterling yang telah menjadi bintang di City saat ini, akhirnya akan menghadapi mantan kesebelasannya untuk pertama kalinya di Stadion Etihad, pada Minggu (22/11) dini hari nanti.

Kepergiannya masih meninggalkan rasa pahit di mulut para pendukung Liverpool. Namun, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, percaya jika Sterling bukanlah sesuatu yang mesti dianggap buruk bagi kubu mereka. Maka dari itu ia tidak sungkan berjabat tangan dengan Sterling usai pertandingan sebagai bagian dari bentuk profesionalisme dalam sepakbola.

"Saya tidak tahu berapa banyak teman yang dimiliki Raheem di sini, tapi dia adalah pemain yang bagus. Aku sudah tidak mendengar kata yang buruk tentang dia. Dia anak yang baik," ungkap Klopp dikutip dari Mirror.

Memang seharusnya tidak ada dendam kepada pemaing berposisi gelandang tersebut. Apalagi untuk kemajuan bakat Sterling itu sendiri. Bahkan ia dianggap Gael Clichhy, full-back kiri City, mampu beradaptasi dengan cepat bersama kesebelasannya saat ini. Padahal sebelumnya banyak orang berpikir jika bergabung dengan City merupakan langkah yang salah bagi kariernya.

“Saya terkejut dengan seberapa baik ia lakukan di City. Saya pikir mereka mendatanginya untuk masa depan di bangku cadangan karena musim ini. Tapi ia dikelilingi oleh pemain lebih baik yang memberinya dukungan dan tidak melewati musim lalu di Liverpool," kata Jennifer Brown, pemegang tiket musiman di Anfield dikutip The Guardian.

Setelah masa adaptasi yang berhasil dilewatinya, Sterling bersama dengan Kevin de Bruyne membuat City menjadi stabil melalui gol dan assist-nya. Legenda Arsenal, Ian Wright, pun menegaskan jika keputusan Sterling meninggalkan Liverpool itu sudah tepat. "Sejak pindah ke City, ia mendapatkan lebih banyak kesempatan yang jelas di depan gawang. Memiliki lebih banyak tembakan dan akurasinya lebih baik daripada musim lalu," ujar Wright dikutip dari BBC.

Pada musim lalu, akurasi tendangan Sterling ke gawang lawan berasio 53,23 % dan berbuah tujuh gol dari 35 penampilannya untuk Liverpool. Tapi musim ini bersama City, ia memiliki akuarasi 64,71 % yang menghasilkan empat gol dari 11 kali penampilan. Dari peningkatannya itu memang tidak lepas dari keberadaanya bersama pemain sekaliber Yaya Toure dan David Silva di lini tengah.

Tentunya tidak adil jika menyebut Sterling mata duitan atau selayaknya tentara bayaran. Memang saat itu dia diburu oleh salah satu klub terkaya di dunia yang memiliki lebih banyak uang. Namun, di sisi lain, ia juga mendapat tawaran bermain bersama sejumlah pemain kelas dunia. Terlebih ketika kepergian Steven Gerrard dan Luis Suarez, semakin memantapkannya untuk pergi dari Anfield, "Kamu benar-benar ingin bekerja dengan pemain kelas dunia setiap harinya," imbuh Sterling.

Andy Ward, agen Sterling, pun menganggap jika Liverpool selalu memaksakan peran Sterling. Di bawah Brendan Rodgers, mantan Manajer Liverpool, tak jarang ia diproyeksikan sebagai bek sayap. Selain itu, perlu diingat dalam usia 20 tahun karirnya di sepakbola masih panjang.

Boo Sterling!

Sterling akan bertemu dengan bekas klub yang pernah dibelanya dan ia tahu apa yang akan didapatkannya nanti. pemain bernomor punggung tujuh itu akan dicerca oleh para pendukung Liverpool. Bukan hanya cara kepergiannya, namun begitu banyak yang telah ia berikan untuk mantan klubnya itu. Apalagi ia meninggalkan The Reds, julukan Liverpool, ketika sedang krisis.

2908710300000578-3327725-The_furious_reaction_from_Liverpool_fans_towards_Sterling_at_Sto-m-2_1448062395386


Apa yang dilakukan Sterling tentu sulit dimaafkan pendukung Liverpool. Ini yang membuat Sterling bukan tak mungkin mendapat cemoohan dari pendukung Liverpool di Etihad malam nanti.

"Aku tidak berkata untuk membuktikan siapa yang salah. Hanya saja saya pikir pada saat itu tepat untuk hati saya mengatakan bahwa apa yang harus saya lakukan. Itulah yang saya lakukan (meninggalkan Liverpool) dan saya tidak menyesal," aku Sterling,  "Ini bukan tentang uang. Saya berbicara tentang memenangkan piala dalam karir saya. Itu saja yang ingin saya bicarakan. Tidak masalah dengan penggemar sana, mereka tidak tahu cerita secara lengkap."

Di sisi lain, ia diaharapkan Manuel Pellegrini, Manajer City, untuk bisa menerima dan mengatasi sorotan dengan ketenangan. Sementara itu, hal paling dinantikan tentu apa yang akan dilakukan Sterling ketika ia berhasil mencetak gol nanti. Sejatinya pemain menolak merayakan gol kepada mantan kesebelasannya itu merupakan hal yang memuakan. Jika ia begitu mencintai klub lamanya, lalu kenapa justru malah pergi meninggalkannya?.

Tidak Perlu Merasa Punya Utang Kepada Liverpool

Seyogianya, setiap pemain pasti senang mendapatkan pujian dari suporternya. Diperlakukan seperti salah satu bagian dari kelompok itu sendiri. Sekarang keadaan itu sedang dialami Sterling. Perlu diketahui jika pria keturunan Jamaika itu berasal dari Queens Park Rangers.

Sterling hanya menjalani beberapa tahun saja di Anfield sebelum pindah ke City. Seharusnya, di dalam pikirannya, tidak perlu merasa berutang apapun kepada Liverpool atas penjualan senilai 49 juta euro itu. Justru ia layak memperbesar gajinya dan berlaga di Liga Champions. Keputusannya pergi dari The Reds itu benar. Sekarang ia berutang pada dirinya sendiri untuk menjadi sebaik mungkin dan membuktikan jika keputusannya itu benar-benar tepat.

Salah satu prinsip utama kebijakan Fenway Sports Group (FSG) adalah membuat Anfield sebagai tujuan yang dihendaki bakat para pemain muda Eropa. Mereka ingin mengirimkan pesan kepada pesapkbola muda yang ambisius bahwa ini adalah klub yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya menjadi bersinar.

Secara teori, seharunya pesepakbola muda berbakat akan tumbuh dan membuat klub semakin dinamis dan bersaing di papan atas Liga Primer Inggris. Tapi dalam praktiknya, Liverpool kesulitan untuk merekrut pemain yang benar-benar mereka perlukan. Bahkan FSG sebetulnya tidak menemukan Sterling. Rafael Benitez-lah yang membayar 500 ribu poundsterling kepada Queens Park Rangers untuk mendapatkannya.

Liverpool memang mendapatkan uang banyak untuk mendatangkan Roberto Firmino dari Hoffenheim, atau Christian Benteke dari Aston Villa, tapi mereka bukan bakat seperti Sterling dan tidak punya banyak waktu untuk berkembang. Sekarang ia mendapatkan 200 ribu poundsterling setiap pekan dan sedang mengejar gelar juara Liga Primer Inggris, juga memperjuangkan untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2015/2016.

Apapun yang dicapai Sterling dalam karir selanjutnya, ada sesuatu yang pasti ia dapatkan dari suporter Liverpool: cemoohan. Apalagi ketika bertanding menghadapi mantan kesebelasannya itu nanti. Sterling terlanjur menjadi tokoh yang dibenci pendukung Liverpool. Padahal itu tak lepas dari kebijakan klub yang membiarkannya pergi. Selain itu, Sterling saat ini tetap menikmati hidup walau cemoohan tertuju padanya. Pada akhirnya, 'cemoohan'  itu akan menjelaskan alasan kepergiannya sendiri.

Komentar