Basa-basi Pengembangan Pemain Muda ala AC Milan

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Basa-basi Pengembangan Pemain Muda ala AC Milan

Dikirim oleh: Ilhamdi*

AC Milan kini siap mengarungi kompetisi musim 2015/2016 dengan percaya diri. Kedatangan Bee Taechaubol atau dikenal dengan Mr. Bee, pengusaha Thailand yang membeli 48 persen saham Milan, tampak menjanjikan. Didukung dengan kehadiran CEO Doyen Sports, Nelio Lucas, AC Milan berusaha memperbaiki citra mereka sebagai kesebelasan hebat.

Sinisa Mihajlovic sudah direkrut untuk memimpin komando dari pinggir lapangan. Jackson Martinez, penyerang Kolombia yang sukses bersama FC Porto pun sudah hampir pasti didapatkan. Namun yang menarik adalah bagaimana Milan kembali memulangkan anak muda bernama Rodrigo Ely. Pemain belakang asal Brasil tersebut kembali ke Milanello dengan durasi kontrak empat tahun. Kono, Mihajlovic sendiri yang meminta pemain dengan postur 188 sentimeter ini kembali ke Milan.

Entah apa yang dipikirkan Mihajlovic dengan mendatangkan Ely. Hal yang pasti, kehadiran Ely menjadi harapan di tengah minimnya pemain muda Milan yang bersinar.

Dalam tiga tahun terakhir nama seperti Mattia De Siciglio dan Stephan El Sharawy boleh dikatakan sebagai pemain muda yang cepat dalam  menembus skuat utama. Namun, berkaca dari pengalaman masa lalu, Milan seperti gagal mengawal dan menjaga anak-anak mudanya. Davide Astori (AS Roma), Matteo Darmian (Torino), Bryan Cristante (Benfica), Alberto Paloschi (Chievo Verona) dan bahkan Simone Romagnoli yang mengantarkan Carpi ke Serie-A adalah pesepak bola hasil didikan Milan.

Milan yang tak bisa menjaga mereka sebagai investasi masa depan, justru bersinar bersama kesebelasan lain. Kabar paling hangat tentu saja Michelangelo Albertazzi yang tampil gemilang bersama Hellas Verona pada musim 2012 hingga 2014. Milan pun tertarik memboyongnya pulang. Seperti yang sudah diduga, Albertazzi hanya menjadi penghangat bangku cadagan. Ia bahkan tidak pernah sekali pun diturunkan pada kompetisi resmi.

Pada 2013 Galliani pernah menyatakan bahwa mereka akan fokus pada pengembangan pemain muda, salah satunya dengan mendatangkan mantan pelatih Standard Liege, Jose Riga, dan pelatih pengembangan pemain muda asal Belgia, Michel Bruyninckx. Keduanya sengaja didatangkan untuk mengembangkan dan membantu pemain muda mengembangkan diri mereka melalui pengembangan otak pada masing-masing pemain.

Dalam beberapa tahun, nama-nama seperti Gian Filippo Felicioli, Alessandro Mastalli, dan Mario Piccinocchi, mulai menunjukkan kemampuan yang cukup baik dan layak diberi kesempatan bukan hanya di pertandingan pramusim atau pertadingan ujicoba.

Keinginan Milan untuk menjadi penghasil pemain muda bertalenta seperti saat mereka mendidik Franco Baresi dan Paolo Maldini, sepertinya akan kembali terganjal. Hingga saat ini, rumor masih menyebutkan bahwa Milan masih tertarik merekrut kembali striker veteran yang masih tangguh meski sebentar lagi akan berusia 34 tahun, Zlatan Ibrahimovic. Satu-satunya anak muda yang menjadi buruan Milan saat ini hanyalah Geoffrey Kondogbia yang masih berusia 22 tahun.

Memang, bersaing di kompetisi seketat Serie-A dan menembus tim utama seperti AC Milan bukanlah perkara mudah bagi pemain muda. Memainkan pemain muda asli didikan sendiri bisa berisiko pada penggunaan taktik dan mental kesebelasan. Salah-salah Milan malah gagal menuai kemenangan, sehingga gelar yang dirindukan tak kunjung datang. Mattia De Sciglio dan El Sharawy sudah membuktikannya. Selain cedera, permainan mereka masih sering inkosisten dan tidak membantu untuk melahirkan DNA Milan yang seakan-akan sudah lenyap. Kedatangan investor baru dengan pundi-pundi uang serta siap memburu pemain mana pun memang tidak salah dalam sepakbola. Namun cara instan dalam meraih prestasi tidak selamanya akan berhasil.

Sinisa Mihajlovic punya peran besar dalam mengembangkan pemain muda seperti yang pernah ia lakukan saat melatih Fiorentina dan Sampdoria. Tentunya penggemar AC Milan akan merindukan kembali kehadiran Baresi dan Maldini baru di dalam tim ini.

 Penulis tinggal di Jakarta dan berakun twitter @andilhamdi

Komentar