Mau Sampai Kapan Pertandingan Sering Ditunda?

Nasional

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mau Sampai Kapan Pertandingan Sering Ditunda?

Pertandingan pekan ke-28 Liga 1 antara Persija Jakarta vs Persib Bandung yang semula akan digelar pada Sabtu (4/3), harus ditunda lantaran Persija tidak bisa menggunakan dua stadion yang diajukan menjadi kandang. Dua stadion itu adalah Stadion Patriot Candrabhaga dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Persija tak mendapatkan izin dari Resort Metro Bekasi kota. Sementara GBK sedang dalam masa persiapan sebagai venue konser grup K-pop Blackpink pada 11-12 Maret mendatang.

Soal Persija tidak bisa memakai GBK sebagai kandang, Dea Amelia, Humas Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) mengatakan kepada redaksi Panditfootball bahwa Persija memang mengajukan surat kepada PPKGBK tanggal 27 Februari untuk menggunakan GBK sebagai kandang saat menjamu Persib. Namun, di tanggal 2-14 Maret, GBK sudah full book oleh pihak lain.

"Waktu timnas (U-20) main saat konser Raisa sedang dipersiapkan, itu memang sudah ada pembicaraan dari PSSI dengan pihak penyelenggara konser Raisa. Akhirnya pihak penyelenggara memang mengizinkan," terang Dea kepada redaksi Panditfootball.

GBK merupakan salah satu calon venue yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20. Terkait hal itu, Dea menambahkan bahwa tiap ada agenda di GBK di luar pertandingan sepakbola, pihaknya berkoordinasi dengan FIFA.

"Kenapa kok konser boleh, ini pun kita sudah atas sepengetahuan FIFA, jadi per kita overhold soal Piala Dunia itu kita setiap agendanya di GBK selalu ada kordinasi intens sama FIFA, kita kasih tahu jadwalnya. Termasuk acara dua konser ini (Raisa dan Blackpink) pun sudah berkoordinasi sama FIFA," papar Dea.

Manajemen Persija pun bersurat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga untuk memohon penjadwalan ulang dan PT LIB pun mengabulkannya.

Menanggapi penundaan laga, Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno mengatakan bahwa ini situasi yang tidak dapat kita tolak.

"Semoga dalam sisa kompetisi ini semua pertandingan bisa berjalan dengan lancar, tidak ada lagi penundaan," kata Diky.

Selain Persija vs Persib, pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC yang rencananya akan digelar pada 5 Maret pun harus ditunda dengan alasan yang senada. Dinas Pemuda dan Olahraga Gresik tidak memberikan izin pemakaian Stadion Gelora Jaka Samudra.

Panitia pelaksana (Panpel) Persebaya pun sudah berupaya memindahkan pertandingan ke Stadion Gelora Bung Tomo dengan berkomunikasi dengan Kementerian PUPR dan mengirim surat kepada PSSI.

Namun hingga Selasa (28/2), merujuk pada keterangan PT LIB, belum ada jawaban dari kedua pihak. Selain itu, Polda Jatim pun merekomendasikan perubahan lokasi dan jadwal pertandingan antara kedua tim.

Sebelum dua pertandingan tersebut, cukup banyak pertandingan lain yang ditunda, di antaranya adalah Persib vs Bhayangkara FC (pekan 18), Arema FC vs Borneo (pekan 18), Persebaya vs Persikabo 1973 (pekan 18), Persik vs Persita Tangerang (Pekan 18), Barito Putera vs PSIS Semarang (pekan 20), Arema FC vs Bali United (pekan 21), Persita vs Persija (pekan 23), dan PSIS vs Persebaya (pekan 23).

Dua pertandingan kandang Arema FC melawan Bali United dan Borneo FC ditunda karena Singo Edan sempat dilarang berkandang di sejumlah wilayah oleh beberapa kelompok suporter.

Perbaikan Jadwal Menjadi Kunci

Perbaikan jadwal menjadi salah satu fokus perbaikan PSSI periode kepengurusan 2023-2027. Hal itu disampaikan oleh Erick Thohir dalam konferensi pers setelah seluruh pengurus PSSI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (20/2).

"Pemerintah juga mendukung bagaimana perizinan bila memungkinkan dan harus dipastikan bahwa sudah keluar seluruhnya tiga bulan sebelum musim kompetisi. Ini tentu bagian luar biasa yang selama ini menjadi kendala," ujar Erick Thohir.

Terkait perizinan penyelenggaraan sepakbola, kepolisian sebagai pihak yang selama ini bersangkutan sudah mengeluarkan Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022. Di Pasal 10 Ayat 2, tercantum syarat jangka waktu permohonan izin.

"Jangka waktu pemberitahuan rencana penyelenggaraan kompetisi sepakbola disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum penyelenggaraan kompetisi sepakbola," demikian bunyi ayat dalam pasal tersebut.

Perbaikan jadwal memang harus jadi titik perbaikan mengingat seringnya penundaan pertandingan yang terjadi. Dengan jadwal yang teratur dan sudah diinfokan tiga bulan sebelum kompetisi dimulai seperti yang dikatakan Erick Thohir, maka klub dan pihak kepolisian punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri.

Klub akan punya banyak waktu untuk meminta izin kepada pihak pengelola stadion.

Dea Amelia mengatakan bahwa GBK sangat memungkinkan digunakan oleh klub sepakbola, asalkan jadwal liga dalam satu musim diberitahukan terlebih dahulu.

"Misal untuk tahun depan sudah ada pembicaraan dengan tim marketing. Kita pun nggak cuma fokus pada sepakbola. Pun kaya itu panahan asal jadwalnya diinfokan ke kita, itu di sistem reservasi kita bisa sistem blocking gitu, tapi itu sudah dalam catatan kontrak, misalnya dalam satu tahun games-nya di bulan-bulan apa gitu. Malah itu yang baik, kalau memang dari awal jadwalnya jelas, nggak tiba-tiba, udah pasti kita jadwalkan," terang Dea kepada redaksi Panditfootball.

Di sisi lain, jadwal yang teratur membuat klub bisa merancang penjualan tiket dan aktivasi bisnis dan pemasukan klub per tahun pun lebih mudah dikalkulasikan, serta tidak ada kecurigaan pengaturan jadwal yang menguntungkan klub tertentu.

Dari sisi suporter, mereka bisa membeli tiket musiman. Bagi yang tidak bisa membeli tiket musiman, suporter bisa memilih pertandingan mana yang akan ditonton langsung di stadion sehingga mereka bisa mempersiapkan waktu dan materi.

Jadwal yang teratur pun berimbas langsung kepada timnas. Timnas jadi lebih mudah mengambil pemain untuk jeda event internasional seperti FIFA Matchday atau Piala AFF, sehingga tidak ada lagi konflik antara klub dengan timnas.

Dari segi komersial, jadwal yang teratur seharusnya lebih mudah dan menarik bagi banyak jenama untuk mensponsori liga.

***

Perbaikan jadwal liga, tidak bisa tidak, menjadi hal yang harus segera dibenahi. Tidak hanya meliputi Liga 1, melainkan juga Liga 2 dan Liga 3.

Mau sampai kapan pertandingan liga tertunda karena hal-hal yang sebenarnya sangat bisa dipersiapkan sejak awal?

Komentar