Menyelami Kehidupan Akademi Arsenal Lewat Cerita Empat Pemain Buangan Arsenal di Sutton

Cerita

by redaksi 82601

Menyelami Kehidupan Akademi Arsenal Lewat Cerita Empat Pemain Buangan Arsenal di Sutton

Halaman Kedua....

Namun keempat mantan pemain Arsenal ini sepakat jika persaingan di tim muda Arsenal sangatlah ketat. Menurut mereka banyak pemain yang menonjol dan potensial dari akademi Arsenal, namun tak banyak yang mampu menembus ke skuat utama. Bahkan para pemain akademi Arsenal harus bisa memutuskan kapan untuk pindah untuk mendapatkan karier yang lebih baik.

"Manny Frimpong menurut saya bisa berhasil, tapi ia menderita cedera sehingga ia kembali ke akademi," ujar Eastmond. "Mark Randall dan Henri Lansbury sempat di tim utama untuk waktu yang lama, tapi tak bisa berhasil. Lihat Henri, ia kemudian pindah ke Aston Villa. Seperti itulah hidup di Arsenal."

"Di Arsenal, sangat banyak pemain bagus yang bisa bermain di tim utama tim lain. Di masa saya, Jay Emmanuel-Thomas merupakan yang terbaik," Monakana menanggapi. "Penyesalan saya adalah saya tidak pergi lebih awal. Jika saya bergabung ke Preston pada usia 16 tahun, siapa yang tahu?"

"Kamu akan buta pada dunia luar," jawab Deacon. "Yang kamu pikirkan hanyalah akademi, akademi, dan akademi."


Deacon saat masih berseragam Arsenal (via: arsenal.com)

Keempat pemain ini kemudian membicarakan tentang bagaimana bayaran di Arsenal yang cukup tinggi seringkali membuat para pemain muda lupa diri. Karena bayaran yang cukup besar (untuk ukuran pemain akademi), banyak pemain akademi yang akhirnya gagal bersinar karena terlalu fokus pada uang yang mereka dapatkan.

"Para pemain [akademi] di Arsenal mendapatkan lima ribu paun atau 10 ribu paun (setara 165 juta rupiah per pekan), dan kamu tidak ingin pindah dengan kontrak seperti itu. Itu adalah masalah yang besar. Jika kamu mendapatkan uang seperti pemain tim utama tapi kamu tidak berada di tim utama, maka kamu seperti seorang pembunuh," kata Monakana.

"Ada satu pemain, saya tak ingin menyebutkan namanya, membeli Bentley dan membawanya ke tempat latihan hanya untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa ia bisa membeli Bentley. Kalian bertiga pasti tahu siapa yang saya bicarakan, kan?" tanya Monakana.

Monakana saat masih membela Arsenal (via: Arsenal.com)

"Pemain biasa melakukan hal seperti itu, meski mereka tak memiliki surat izin mengemudi," timbal Decon. "Kemudian manajer mengambil kunci mobil mereka. Mobil ditinggalkan di tempat latihan. Pemain yang pintar akan menggunakan uang mereka dengan hal yang benar, seperti berinvestasi atau membeli rumah, membangun kehidupan."

"Alex Iwobi dan Hector Bellerin membuktikan diri bahwa ada jalan untuk menembus skuat utama Arsenal dari akademi (dengan cara seperti itu)," Monakana melanjutkan. "Ainsley Maitland-Niles mencoba mengikuti jejaknya, ia mungkin akan diturunkan menghadapi Sutton."

Mengenai pertandingan menghadapi Arsenal sendiri, mereka memang tak percaya bisa menghadapi mantan timnya tersebut. Apalagi meski sudah tak bersama Arsenal, mereka merupakan fans Arsenal sejati. Walaupun begitu, salah satu dari mereka agak menyindir skuat asuhan Arsene Wenger tersebut.

"Kesempatan untuk menghadapi mantan kesebelasan kami ini sangat tidak bisa dipercaya, apalagi untuk Craig [Eastmond] karena ia merupakan fans Arsenal sejati, pernah bermain dengan tim utama dan pernah berinteraksi dengan Wenger. Arsenal membutuhkan kemenangan. Biasanya Wenger selalu memainkan pemain muda, tapi ini akan berbeda. Piala FA merupakan piala yang mereka incar. Mereka tidak akan bisa menjuarai Liga Primer [musim ini]."

"Saya selalu berdoa untuk kesempatan menghadapi Arsenal," kata Monakana. Tapi saya tak pernah berpikir Sutton akan menghadapi Arsenal. Saya merupakan fans Arsenal. Sekali-kalinya saya menangis adalah ketika final Liga Champions."

"Barca?" tanya Jebb. "Saya pun begitu [menangis]."

"Tapi untuk laga ini [menghadapi Sutton]," kata Monakana, "mereka akan serius. Jika mereka kalah atau bahkan terjadi pertandingan replay, saya jamin pendukung Arsenal akan sangat terkejut."

Sumber percakapan: dailymail.co.uk

sumber foto: eveningstandard.co.uk

Komentar