Slide Away, Rayuan Arsene Kepada Iwobi

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Slide Away, Rayuan Arsene Kepada Iwobi

Alex Iwobi berhasil mencatatkan performa menawan bagi Arsenal musim ini. Setelah menjalani debut pada Oktober 2015 lalu bagi Arsenal dalam laga melawan Swansea City, perlahan ia mulai menjadi pemain muda andalan The Gunners. Penampilan teranyarnya melawan Hull City membuat orang-orang berdecak kagum melihatnya.

Banyak yang memuji Iwobi. Mengatakannya sudah sampai pada level Jay-Jay Okocha (paman Iwobi sendiri) saat ia masih aktif bermain dulu, bahkan memprediksinya menjadi salah satu bintang Arsenal di masa depan. Kalau melihat prospek yang ia miliki, hal tersebut tidaklah berlebihan.

Di balik puja-puji dan pengakuan yang sekarang Iwobi dapatkan, tentu ada andil tangan Arsene Wenger di dalamnya. Sudah jadi kebiasaan The Professor untuk mengorbitkan dan juga memakai jasa-jasa pemain muda selama masa manajerialnya. Cesc Fabregas adalah satu dari sekian nama yang berhasil Wenger orbitkan.

Sekarang, ia memberikan kesempatan yang cukup banyak kepada Iwobi untuk menunjukkan keahliannya di lapangan. Dan apa yang telah Wenger berikan pada Iwobi ini, ibarat rayuan yang terbalut dalam sebuah lagu dari band asal Inggris, Oasis, berjudul Slide Away.

Loh, bukankah Oasis berasal dari Manchester? Memang. Tapi, dalam lagu tersebut, seolah tersirat pesan tidak langsung kepada Iwobi dari Wenger, pesan yang mungkin saja membuat pemain asal Nigeria ini tampil begitu moncer di lapangan.

Menemukan Iwobi Pada 2014/2015

Slide away, and give it all you’ve got. My today, fell in from the top.
I dream of you, and all the things you’ve said
I wonder where you are now. .

Wenger merasa aneh. Selain karena sudah jarang meraih trofi major, beberapa pemain yang ia orbitkan tidak ada yang mampu tampil baik seperti Cesc Fabregas. Theo Walcott, Jack Wilshere, Alex-Oxlade Chamberlain, dan Kieran Gibbs semua gagal memenuhi ekspektasinya. Selain karena memang ada yang bilang bahwa metode kepelatihan Wenger yang sudah dianggap usang, hal ini juga dipengaruhi oleh para pemainnya sendiri.

Walcott, Chamberlain, dan Gibbs benar-benar sulit untuk menyatu dengan tim meski memiliki permainan yang cukup mengesankan. Mentalitas mereka sedikit terganggu manakala ada pemain yang berhasil menggeser posisi mereka dalam tim, membuat mereka sulit untuk bersaing bahkan untuk memperebutkan posisi pemain inti dalam tim. Wilshere? Kalau tidak sering cedera, mungkin saja ia menjadi pemain besar sekarang ini.

Lalu, sekira musim 2014/2015, ia menemukan pemain yang tampil gemilang dalam tim Arsenal U-23. Pemain itu bernama Alex Iwobi. Cetakan 12 gol dan empat asisnya selama membela Arsenal U-23 membuat Wenger kepincut untuk meminangnya. Iwobi, mungkin saja jawaban adalah jawaban dari dua petikan lirik lagu Oasis di atas, tentang pemain muda yang memiliki prospek masa depan yang baik bagi The Gunners.

Mulai Memainkannya, Memberikannya Kesempatan

Slide in baby, together we’ll fly
I’ve tried praying but I don’t know what you are saying to me

Memainkan pemain muda bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia bisa menjadi sebuah jalan yang baik dengan memberikan pengalaman dan kesempatan kepada pemain muda. Di sisi lain, ia bisa menjadi bumerang karena tak jarang, pemain muda malah tampil buruk sehingga memberikan efek negatif bagi tim.

Tapi, Wenger tampaknya lebih memperhatikan sisi positif dari memainkan pemain muda. Setelah memberikan kesempatan dalam laga melawan Swansea, ia pun memberikan kesempatan kepada Iwobi untuk tampil kembali dalam laga-laga Arsenal selanjutnya. Dalam ajang Liga Primer Inggris 2015/2016, ia kembali tampil melawan Southampton dan Bournemouth dalam minggu-minggu selanjutnya.

Bukan hanya dalam kompetisi lokal, Wenger pun berani memainkan Iwobi dalam laga Liga Champions Eropa melawan Barcelona. Jam terbang Iwobi pun mulai membaik memasuki putaran kedua Liga Primer Inggris 2015/2016. Sejak Maret 2016, ia mulai rutin menghiasi skuat The Gunners, meski hanya bermain beberapa menit saja.

Hal ini cerminan dari kepercayaan Arsene kepada Iwobi, juga sebagai bentuk ajakan kepada pemain kelahiran Lagos itu untuk terbang tinggi bersama dirinya dan Arsenal, menuju level yang lebih tinggi sebagai pemain.

Musim 2016/2017, Iwobi Masuk Rencana Arsene

Now that you’re mine. We’ll find a way, to do what we’ve done
Let me be the one, that shines with you
So we can slide away

Memasuki musim 2016/2017, The Professor mulai merancang susunan pemain untuk musim 2016/2017. Saat ia membeli nama-nama baru untuk mengisi berbagai posisi, macam Shkodran Mustafi, Granit Xhaka, maupun Lucas Perez, nama Iwobi tidak tergantikan. Wenger menyebut bahwa Iwobi masuk dalam rencana skuatnya untuk musim 2016/2017.

Sempat mengalami cedera pada pertandingan pembuka melawan Liverpool, yang membuatnya harus menepi selama beberapa hari, ia mulai tampil kembali dalam laga melawan Southampton. Bermain di atas lapangan selama 15 menit, ia sukses mengantarkan The Gunners meraih kemenangan 2-1 atas The Saints.

Ia juga menjadi sosok penting dalam laga Liga Champions Eropa ketika Arsenal mampu menahan imbang tuan rumah Paris-Saint Germain dengan skor 1-1. Puncaknya adalah ketika ia tampil brilian melawan Hull City, mengantarkan Arsenal meraih kemenangan dengan skor 1-4. Meski sempat cedera, ia mampu kembali tampil reguler dalam skuat Arsenal.

Keponakan dari Jay-Jay Okocha ini, selain sedang berusaha untuk mengikuti langkah sang paman, seakan paham keinginan dari Wenger dan mengamini ajakan Wenger kepadanya untuk menjadi salah satu bintang Arsenal di masa depan.

**

Melihat apa yang ia tampilkan dalam skuat utama Arsenal musim 2016/2017, tampaknya masih akan ada lagi aksi-aksi dari Iwobi bagi The Gunners. Itu pun, kalau Wenger mampu mempertahankan pemain ini dan tidak membiarkannya pindah ke klub lain.

Let’s slide away together, Iwobi

*huruf cetak miring adalah petikan lirik lagu Oasis-Slide Away. Disesuaikan dengan sub-tema yang dibahas

Komentar