Akhir Bulan Madu yang Pahit Bagi Si Raja Maracana

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Akhir Bulan Madu yang Pahit Bagi Si Raja Maracana

Dua tahun lalu, Bastian Schweinsteiger adalah raja dari Maracana. Ia kapten sekaligus jantung Tim Nasional Jerman ketika menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil. Ia mengakhiri malam terakhir di Brasil dengan emas di tangannya dan medali di lehernya. Satu tahun berikutnya, ia meninggalkan Bayern Munich untuk bergabung dengan Manchester United senilai 15 juta poundsterling.

Bastian yang namanya masuk ke dalam daftar skuat yang dibawa Joachim Loew ke Piala Eropa 2016 mengundang pertanyaan. Banyak yang merasa Schweini tak bermain bagus buat MU sepanjang musim lalu.

Nyatanya Schweinsteiger lebih sering di bangku cadangan dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memulihkan cedera. Total, Schweinsteiger cuma diturunkan 18 kali di Liga Primer Inggris 2015/2016. Pemain tengah itu cuma dimainkan 13 kali sejak menit awal lima kali sebagai pengganti. Bahkan Schweinsteiger sempat hanya jadi penonton di bangku cadangan sebanyak lima kali.

Kemudian Schweinsteiger tiba kembali di Carrington, tempat latihan United. Tapi ia mendapatkan kabar bahwa tidak ada lagi tempat utama untuknya di United. Schweinsteger justru diberitahu Jose Mourinho, Manajer MU, agar mengepaki barang dari lokernya dan pindah koridor untuk berlatih bersama tim reserve United. Hari Selasa itu, menjadi kesuraman Schweinsteiger setelah menikmati kehidupan barunya setelah menikah dengan Ana Ivanovic baru-baru ini.

Ingatan tentang kejayaanya pasti muncul saat itu. Kenangan tentang dirinya yang mengoleksi 24 gelar juara, termasuk gelar Liga Champions dan delapan gelar Bundesliga, serta kerja kerasnya meraih Piala Dunia 2014 setelah mengalahkan Argentina, muncul dalam pikirannya. Atas berbagai prestasi di timnas, Schweinsteiger pun sudah memutuskan pensiun dari timnas dan fokus untuk berkarir di klub.

Tapi keputusan karirnya itu justru disambut dengan kegamanangan. Sebab Scweinsteiger dipastikan tidak masuk ke dalam rencana Mourinho musim depan, dengan alasan kualitas fisik yang sudah menurun. Belum lagi ditambah dengan isu kedatangan Paul Pogba dari Juventus. Bahkan ia harus bersaing lebih dahulu dengan Michael Carrick, Morgan Schneiderlin, Marouane Fellaini, dan Ander Herrera.

"Ketika ia tidak memiliki masalah cedera, saya benar-benar yakin ia akan melakukannya dengan sangat baik di Manchester United. Dia adalah pemain top. Sayangnya, selama tiga tahun terakhir ia tidak pernah dalam kondisi yang baik," komentar Josep Pep Guardiola, mantan pelatihnya sewaktu di Munich, seperti dikutip dari Daily Mail.

Schweinsteiger pun mulai cemas, apakah bakal ada klub yang bersedia membayar upahnya sebesar 130 ribu paun perpekan? Sisa kontraknya di United pun masih ada dua tahun dan itu bukanlah waktu yang sebentar. Namun pemain 32 tahun itu sudah mengalami pengasingan di bawah rezim Mourinho.

Masih ada beberapa klub yang meminati Scweinsteiger. AC Milan dan Internazionale Milan dikabarkan meminatinya. Bahkan Munich sebagai mantan kesebelasannya pun bersedia menampung kembali bekas wakil kaptennya itu. "Haruskah dia (Schweinsteiger) berbicara masa depannya dalam beberapa poin tentang keinginannya untuk kembali, maka kami akan membahasnya dengan dia," terang Karl-Heinz Rummenigge, Kepala Eksekutif Munich, seperti yang dikutip dari Mirror.

Jika kembali ke klub lamanya, Schweinsteiger pun tidak akan mudah bersaing. Sebab di sana berada gelandang-gelandang berkualitas seperti Thiago Alcantara, Javi Martinez, Xabi Alonso, Arturo Vidal, dan Renato Sanches, sebagai pemain baru. Philip Lahm dan David Alaba pun bisa bermain sebagai pemain tengah.

Tapi yang jelas bahwa Si Raja dari Maracana itu sudah bulat akan meninggalkan Old Trafford. Schweinsteiger pun sudah membuat surat perpisahan untuk para pengemar United, atas rasa terima kasihnya atas dukungan mereka. Sebab, ia akan mencari pelabuhan lain sebagai pelipur laranya, untuk klub yang akan menerimanya kembali bak seorang raja. Sekarang, yang bisa dinikmati Schweinsteiger adalah menghabiskan bulan madunya dengan Ana di Kota Manchester.

Sumber lain: Express, Gazzetta World.

Komentar