Liga Primer Masih Menyisakan Sepotong Cerita dari Newcastle

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Liga Primer Masih Menyisakan Sepotong Cerita dari Newcastle

Liga Inggris telah heboh dengan cerita Leicester City yang secara mengejutkan berhasil meraih trofi Liga Primer atau dengan Aston Villa, sebuah kesebelasan sarat sejarah, yang terdegradasi untuk pertama kalinya di Liga Primer. Kedua hal tersebut merupakan fenomena yang sudah tak dapat diubah lagi, seakan cerita yang akhir ceritanya telah terkuak sebelum waktunya.

Sementara itu persaingan papan atas juga tak begitu signifikan. Jatah tiket Liga Champions kemungkinan besar masih akan diraih oleh kesebelasan-kesebelasan mapan, kecuali Leicester dan Spurs yang telah mendapatkan dua tempat untuk berlaga di Liga Champions musim depan.

Namun ada satu hal yang yang belum pasti di Liga Primer, yakni kepastian Newcastle United untuk bertahan di divisi tertinggi di Inggris tersebut. Performa mereka di musim ini terhitung buruk. Mereka hanya sanggup meraih kemenangan sebanyak delapan kali dan telah menelan 19 kekalahan dari 36 kali bermain.

Mereka kini bercokol di peringkat 17, satu strip di atas Sunderland yang menjadi penghuni teratas zona degradasi. Akan tetapi, posisi mereka belum aman. Newcastle baru mengumpulkan 33 poin dan telah bermain sebanyak 36 laga sementara itu Sunderland dan Norwich City menempel ketat dengan 33 dan 32 angka. Sementara keduanya baru bermain sebanyak 35 kali.

Penampilan buruk mereka di musim ini sebenarnya di luar perkiraan, pasalnya dari segi komposisi pemain mereka terbilang memiliki skuat yang mewah. kesebelasan yang bermarkas di St. James Park tersebut telah menghabiskan lebih dari 81 juta pounds untuk belanja pemain di musim ini.

Akan tetapi, tak semua pembelian tersebut efektif, hanya Georginio Wijnaldum yang terbukti mampu berkontribusi. Sementara itu Aleksandar Mitrović yang diplot menjadi ujung tombak baru mencetak delapan gol dari 32 penampilannya. Florian Thauvin yang dibeli dengan harga tinggi juga belum mampu beradaptasi dan harus dipinjamkan kembali ke kesebelasan asalnya, Marseille.

Pergantian pelatih juga telah dilakukan oleh The Magpies ketika mereka mengakhiri kerja samanya dengan Steve McClaren. Newcastle kini dibesut oleh Rafael Benitez, yang telah mulai melatih sejak 11 Maret lalu. Namun Benitez pun butuh adaptasi dan tak langsung memberikan kemenangan bagi Newcastle, baru menang saat menghadapi Swansea sebulan kemudian.

Tapi kemenangan tersebut menjadi langkah penting bagi Newcastle dan terus meraih hasil positif hingga saat ini. Termasuk saat sukses menyamakan kedudukan dan terhindar dari kekalahan pasca tertinggal dua gol di awal laga saat berhadapan dengan Liverpool. Kini, perlahan tapi pasti mereka sanggup merangkak keluar dari zona degradasi.

Namun misi itu belum usai, mereka masih menyisakan dua laga yakni saat melawat ke markas Aston Villa dan menjamu Tottenham Hotspur. Selain harus meraih poin di laga tersebut mereka juga berharap bahwa Sunderland dan Norwich terganjal saat melakoni tiga laga sisa.

Newcastle sendiri merupakan kesebelasan yang sukses di dekade 1990 – 2000 ketika berhasil menjadi runner up dua kali secara beruntun di musim 1995/1996 dan 1996/1997. Akan tetapi mereka sempat terdegradasi di musim 2009, dan tentu mereka tak ingin kenangan pahit enam musim silam kembali terulang.

Maka dari itu kiprah Newcastle merupakan hal yang membuat Liga Primer belum benar-benar usai, sebuah harapan bagi pencinta sepakbola Inggris yang tak mau kehilangan tim tradisional Inggris yang sarat akan sejarah dan prestasi. Liga Primer telah kehilangan Villa yang dipastikan turun kasta di musim depan. Newcastle-lah kini yang menjadi satu-satunya alasan mengapa Liga Primer masih layak untuk disimak hingga pekan terakhir, sepotong akhir cerita yang masih belum tuntas.

Foto:themag

Komentar