7 Pesepakbola yang Tak Punya Gairah Bermain Sepakbola Versi JOE.ie

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

7 Pesepakbola yang Tak Punya Gairah Bermain Sepakbola Versi JOE.ie

David Bentley

Bentley bisa disebut sebagai salah satu yang fenomenal. Awalnya ia memulai karirnya di Arsenal, Norwich, Blackburn, dan Tottenham, di mana ia menyadari kalau pertandingan profesional tidaklah cocok untuknya. Ketika itu, usianya masih 31.

“Sejujurnya, aku memiliki keraguan soal sepakbola ketika aku masih memperkuan Blackburn. Ini bukan untukku,” ucap Bentley dikutip dari Mirror. Ia pun sempat kecewa pada dirinya sendiri karena tak menyukai sepakbola.

“Lalu akhirnya aku lelah dengan segala omong kosong itu. Orang-orang ingin kamu menjual dirimu sendiri sebagai sesuatu yang lain,” tutur Bentley.

Kini, Bentley sadar kalau sepakbola memang bukanlah untuknya. Ia telah sukses menjadi seorang pebisnis dengan mendirikan klab dan resoran di Inggris dan Spanyol.

David Batty

Satu-satunya alasan yang membuat Batty bermain bola adalah fanatisme besar ayahnya. Hal tersebut dibuktikan Batty dengan bermain untuk Leeds, Blackburn, dan Newcastle United.

Awalnya, tidak ada yang tahu bagaimana pandangan Batty terhadap sepakbola, hingga akhirnya almarhum Gary Speed menulis ketidakacuhan Batty terhadap sepakbola di otobografinya.

“Aku tidak pernah menonton pertandingan sejak aku pensiun. Aku tak bisa mengerti orang yang membayar untuk menonton pertandingan, tidak peduli betapapun jauhnya. Anda ingin dihibur,” kata Batty. Batty pun pensiun pada 2004 dan tak banyak terlibat lagi di sepakbola.

Gabriel Batistuta

“Kami terkejut saat pekan lalu Gabriel Batistuta, salah seorang penyerang hebat dalam sejarah sepakbola dan pencetak gol terbanyak argentina, justru memiliki ketertarikan yang kecil pada sepakbola,” tulis Cuddihy.

Salah seorang penulis otobigorafi Batistuta, Alessandro Rialti, menyatakan hal ini dalam wawancara pada 1999: “Hal paling penting tentang Batistuta adalah dia tidak seperti pemain lain. Dia adalah seorang profesional yang baik yang tidak benar-benar menyukai sepakbola,”

Sepakbola hanyalah pekerjaannya di atas lapangan. Usai meninggalkan stadion seberes pertandingan, ia tak mau sepakbola menghantuinya sepanjang hidup.

“Saat ia datang ke kantor ku selama lima hari, dia bicara tentang keluarga dan kehidupannya di Argentina. Saat membahas sepakbola dan karirnya, ia berhenti. ‘Ada rekamannya di sana, kamu bisa mencarinya,” tutur Rialti.

*


Dari fakta di atas kita bisa tahu kalau mereka yang tidak sungguh-sungguh mencintai sepakbola saja bisa bermain di kompetisi profesional. Bahkan Vieri dan Batistuta adalah legenda Serie A. Mereka berusaha profesional terhadap pekerjaan yang memberi mereka uang.

Loh, tapi bukankah pesepakbola di seluruh muka bumi juga demikian? Pun dengan Messi dan Ronaldo yang berjuang keras pastilah ujung-ujungnya uang. Bukankah begitu? Dari tujuh pesepakbola di atas, mana yang paling Anda suka?

NB: Bahkan Messi sampai-sampai harus mengutak-atik bayaran pajaknya dan Ronaldo harus rela menjadi iklan berjalan.

Disadur dari JOE.ie

foto: sportskeeda.com

Komentar