Momen Kedekatan Para Suporter dengan Pemain Spurs

Berita

by redaksi

Momen Kedekatan Para Suporter dengan Pemain Spurs

London dan Singapura terpisah hampir 11.000 kilometer. Jarak sebesar itu bisa dipangkas dengan kehadiran Tottenham Hotspur untuk berjumpa dengan para suporter mereka di Hotel Mandarin Oriental, Singapura, pada Minggu (21/07).

Kebisingan ini terjadi pada rangkaian tur pra-musim International Champions Cup (ICC). Padahal pagi itu bukan merupakan sesi latihan atau pertandingan bagi Spurs—dua sesi yang dianggap sangat penting bagi persiapan menjelang musim dimulai—melainkan dari acara "meet and greet with SPURS team" alias jumpa suporter.

Bagi kesebelasan seperti Spurs, kedatangan mereka sejauh itu ke Asia Tenggara bukan lagi melulu soal persiapan pra-musim. Ada satu momen yang bisa mendekatkan sebuah kesebelasan dengan para suporter mereka yang belum tentu bisa setiap hari berjumpa dengan para pahlawannya.

Sekitar 50 suporter sudah mulai memadati hotel sejak pukul delapan pagi demi berfoto, meminta tanda tangan, atau sekadar melihat Son Heung-min, Harry Kane, Bamidele Alli, dan salah satu pemain baru mereka, Tanguy Ndombele.

"Saya sebenarnya ingin bertemu [Mauricio] Pochettino," kata Mathias Ibo yang sudah mendedikasikan diri menjadi suporter Spurs selama lebih dari dua dekade.

Namun Pochettino tidak hadir. Meski begitu, masih ada banyak pemain yang membuat acara persembahan AIA tersebut tetap meriah.

"Saya mengincar berfoto dengan [Christian] Eriksen, Son, dan Dele Alli," kata Luciano Andrew, suporter Spurs asal Indonesia.

Son memang menjadi pemain yang paling diincar oleh para penggemar Spurs. "Saya lihat banyak orang dengan lambang Tottenham di baju mereka," kata pemain asal Korea Selatan itu.

Tidak heran melihat antusiasme suporter Spurs yang besar pada acara tersebut. Terakhir kali Spurs datang ke Singapura adalah pada 1995. Namun bukan hanya dari Singapura, para penggemar juga berdatangan dari negara-negara di sekitarnya seperti Malaysia, Thailand, Sri Lanka, dan terutama Indonesia.

Ini wajar mengingat padatnya agenda pra-musim membuat Spurs tak bisa menyambangi satu per satu negara di Asia Tenggara. Singapura yang dipilih sebagai salah satu negara penyelenggara ICC di Asia (selain Tiongkok), otomatis menjadi magnet bagi para pendukung kesebelasan yang memiliki sponsor AIA di dada tersebut.

Spurs menjalani satu pertandingan pra-musim di Singapura, yaitu melawan Juventus di Singapore National Stadium, Kallang.

"Kalau untuk pertandingan, saya tak ekspektasi berlebihan karena ini hanya pra-musim. Pra-musim hanya ingin lihat pemain muda dan kesiapan fisik mereka", kata Mathias.

Jika pra-musim hanyalah pertandingan persahabatan, maka persahabatan sangat kental terasa pada momen-momen seperti ini. Meet and greet ini secara konkret berhasil menghadirkan dan mendekatkan emosi yang selama ini terbentur oleh jarak hampir 11.000 kilometer jauhnya.

(Dex)

Komentar