Antusiasme Pendukung Boca dan River Jelang Laga Superclassico

Berita

by redaksi

Antusiasme Pendukung Boca dan River Jelang Laga Superclassico

Melihat foto di atas, rasanya wajar jika Stadion La Bombonera dipenuhi 50 ribu pendukung Boca Juniors. Tapi hal menjadi gila karena foto di atas bukan menunjukkan suporter sedang menyaksikan pertandingan, melainkan hanya sesi latihan.

Laga leg kedua Final Copa Libertadores yang mempertemukan rival sekota, River Plate dan Boca Juniors, akan digelar di Estadio Monumental, Buenos Aires, Minggu (25/11). Laga bertajuk Superclassico ini adalah salah satu derbi terbesar di dunia sepakbola. Saking besarnya, derbi ini mengundang antusiasme dari para pendukung Boca yang begitu besar.

Antusiasme tersebut ditunjukkan saat Boca menjalani sesi latihan di kandang mereka, La Bombonera. Terhitung sebanyak 50 ribu pendukung berbondong-bondong datang hanya untuk melihat para pemain kesebelasan kesayangan mereka berlatih. Pihak Boca bahkan sampai menutup akses masuk ke dalam stadion karena kapasitas stadion sudah penuh.

Tidak mau kalah, pendukung River juga menunjukkan semangat mereka. Bahkan pendukung River asal Guatemala, Byron Stuardo Alquijay, rela menjual mobilnya hanya untuk melihat derbi legendaris tersebut.

“River Plate untukku adalah hidupku, gairahku,” ujar Suardo seperti dilansir Reuters. “Aku harus menjual mobilku untuk datang ke sini. Aku mungkin bisa membeli mobil lain di masa depan tetapi pertandingan ini tidak akan pernah terulang.”

Kemudian terdapat pula pendukung River Plate tuna netra bernama Vicente Zucala. Meski tidak bisa melihat jalannya laga, Zucala mengakui masih bisa menikmati laga dengan mendengar riuh penonton dan suara komentator pertandingan. “Ini adalah pertandingan yang sangat penting, kami tidak bisa kalah. Jika kami kalah, kamu selesai, semuanya akan berakhir.”

Akan tetapi ada pula pendukung River yang tidak mengharapkan laga Superclassico terjadi. Salah seorang pendukung River bernama Maria De Fiaz harus kehilangan ayahnya akibat serangan jantung saat laga derbi Superclassico.

“Secara pribadi, aku tidak menyukai laga River-Boca. Laga ini selalu membuatku stres. Aku tidak ingin pertandingan ini terjadi. Aku tidak tahu apakah aku akan menyaksikannya atau tidak.”

Kemalangan Pendukung Asal Jepang

Pada leg pertama di kandang Boca, La Bombonera, Minggu (11/11), Boca dan River bermain imbang 2-2.

Boca sempat unggul melalui gol Ramon Abila pada menit ke-34 sebelum disamakan oleh River melalui gol Lucas Pretto semenit berselang. Kemudian Boca kembali unggul melalui gol Dario Benedetto di penghujung babak pertama. Namun gol bunuh diri Carlos Izquierdoz memupus harapan Boca untuk meraih kemenangan di kandang.

Terdapat hal menarik dari laga leg pertama tersebut. Seorang pendukung Boca asal Jepang bernama Isamu Kato harus mengubur mimpinya untuk menyaksikan laga tersebut. Padahal Kato sudah menempuh perjalanan dari Tokyo menuju Buenos Aires selama 33 jam.

Hal ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Buenos Aires mengakibatkan lapangan La Bombonera digenangi air. Laga leg pertama semula dijadwalkan pada Sabtu (10/11) malam waktu setempat, tapi akhirnya harus ditunda hingga keesokan harinya. Sementara Kato hanya memiliki waktu 24 jam di Buenos Aires sebelum terbang kembali ke Tokyo.

Untungnya Kato tetap bersikap positif dan tidak mengeluh. “Pesawat itu sempat tertunda tetapi aku tiba dengan selamat di Buenos Aires untuk melihat final. Ada 11 jam sampai dimulai, dan 19 jam sampai aku tiba di rumah. Meski begitu, aku tetap senang, Copa Libertadores adalah obsesiku,” ujar Kato kepada AS.

[ham/dex]

Komentar