Milan Pecat Montella, Gattuso yang Tak Punya Rekam Jejak Mentereng Penggantinya

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Milan Pecat Montella, Gattuso yang Tak Punya Rekam Jejak Mentereng Penggantinya

Vincenzo Montella akhirnya dipecat Milan. Sejauh bergulirnya 14 pekan Serie A 2017/2018, pencapaian Milan sejauh ini dianggap belum memuaskan oleh manajemen. Apalagi sebelumnya mantan presiden Milan, Silvio Berlusconi, menyoroti kepemimpinan Milan di bawah konsorsium Yonghong Li yang tidak memuaskan.

Berlusconi juga menyindir banyak perubahan di dalam ruang ganti sejak adanya gelontoran uang tersebut. Ia mempertanyakan mengapa Giacomo Bonaventura selalu berada di bangku cadangan. Atau tiba-tiba memberikan ban kapten kepada Leonardo Bonucci yang merupakan simbol Juventus selama bertahun-tahun.

Soal selera pemain, Berlusconi memang selalu ikut campur. Tapi rasanya pernyataan Berlusconi yang ini ada benarnya: "Saya tidak mengerti perjalanan transfer mereka. Saya belum pernah melihat tim mengubah 11 pemain," cetusnya seperti dikutip dari Football-Italia.

Dana transfer yang menghabiskan lebih dari 200 juta euro itu memang belum memberikan dampak signifikan. Buktinya, Milan masih kalah dari Internazionale Milan dalam Derby della Madonnina pada 16 Oktober lalu. Sejak kekalahan itulah status Vincenzo Montella sebagai pelatih semakin disorot.

Namun posisi mantan Pelatih Sampdoria itu masih belum terancam secara pasti dari manajemen. Mungkin hal itulah yang membuat Montella masih belum khawatir akan posisinya. Tapi nyatanya Milan masih terjebak di papan tengah klasemen sementara Serie-A 2017/2018 beberapa pekan berikutnya. Bahkan mereka sempat dipermalukan Juventus di Stadion San Siro pada 28 Oktober lalu. Padahal Milan baru saja menang telak atas Chievo dengan skor 4-1 pada pertandingan sebelumnya.

Montella sempat terselamatkan karena mengalahkan Sassuolo pada 6 November lalu. Barulah sampai pada akhirnya kesabaran manajemen telah habis kepada Montella setelah Milan ditahan imbang dengan skor 0-0 oleh Torino yang bertamu ke Stadion San Siro kemarin, Minggu (26/11).

Hasil itu tidak membuat Milan beranjak dari papan tengah. Saat ini Milan masih berada di peringkat tujuh dengan raihan 20 poin dari 14 pertandingan. Jumlah poin itu sama dengan Bologna (peringkat delapan) dan Chievo (peringkat sembilan) serta tertinggal 18 poin dari pemuncak klasemen sementara, Napoli. Hasil dan posisi itulah yang pada akhirnya berujung pemecatan kepada Montella pada Senin malam waktu Italia.

Kepastian itu diumumkan sendiri di web resmi Milan meskipun kesebelasan itu dipastikan lolos ke babak 32 besar Liga Eropa 2017/2018. Saat ini, kesebelasan berjuluk I Rossoneri itu menguasai grup D dengan raihan 11 poin. Mereka unggul empat poin dari AEK Athena yang menempati peringkat kedua. Maka dari itu Milan sudah pasti lolos walau dikalahkan Rijeka pada pertandingan berikutnya.

"AC Milan mengumumkan telah berpisah dengan Vincenzo Montella. Kami sangat berterima kasih kepada Tuan Montella dan staffnya untuk semua pekerjaan yang diselesaikan sampai hari ini, mereka berkomitmen dan profesional," tulis pernyataan tersebut.

Sebagai gantinya, Milan akan dilatih Gennaro Gattuso yang sebelumnya melatih skuat primavera. Gattuso sendiri akan diperkenalkan pada jumpa pers besok di pemusatan latihan Milan. Di tempat lain, Montella, merasa sedih harus angkat kaki dari San Siro.

"Meninggalkan Milan itu sangat menyakitkan. Saya mencoba untuk memberikan segala yang saya punya untuk klub ini. Tapi saya menerima keputusan yang telah diambil. Saya berterima kasih kepada pemain, fans, untuk momen yang indah yang dihabiskan bersama. Berharap Milan bisa bangkit dan berada di tempat seharusnya," kata Montella seperti dikutip dari ESPN FC.

Bagi Montella, pemecatan ini bisa dibilang saat yang tepat. Milan akan menghadapi lawan-lawan yang lebih ringan sampai Natal nanti, mulai dari Benevento, Bologna, Atalanta dan Fiorentina. Bahkan pertandingan pada awal 2018 nanti cuma menjamu Crotone yang saat ini berada di peringkat 15.

Maka ini menjadi momen yang tepat untuk Gattuso menunjukkan kapasitasnya. Melawan kesebelasan-kesebelasan yang di atas kertas harusnya bisa Milan kalahkan, Gattuso bisa sedikit bereksperimen dengan tim barunya sebelum menghadapi lawan berat. Pada tahun depan pun ia baru pada 28 Januari menghadapi lawan yang lebih berat, yaitu SS Lazio.

Sebelum melatih Milan Primavera sejak Mei lalu, Gattuso merupakan pelatih Pisa yang berhasil dibawanya promosi dari Serie-C 2015/2016. Tapi Pisa tidak mampu dibawanya bertahan lebih dari setahun karena berada di peringkat paling bawah Serie-B 2016/2017. Kendati demikian, Gattuso menorehkan prestasi karena menjadikan Pisa sebagai kesebelasan yang paling sedikit kebobolan di Serie-B musim lalu karena cuma 36 kali dibobol lawan. Jumlah itu lebih sedikit daripada SPAL yang kebobolan 39 gol di puncak klasemen.

Yang membuat penampilan Pisa buruk dan terdegradasi di bawah tangan Gattuso karena cuma sanggup mencetak 23 gol. Maka dari itu agak mengherankan atas penunjukan Gattuso ini. Bisa dibilang Gattuso belum punya rekam jejak yang mentereng untuk melatih kesebelasan besar seperti Milan.

Walau begitu, dalam tiga tahun terakhir ini (sebelum Sinisa Mihajlovic dan Montella), Milan tampak hobi menunjuk pelatih muda yang merupakan mantan kesebelasan tersebut dan dituntut target besar. Mulai dari Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi dan Cristian Brocchi. Tiga mantan pelatih itu pun berakhir dengan pemecatan yang tragis saat Milan masih dipimpin Berlusconi.

Sumber lain: Euro Sport, The Guardian

Komentar