Tottenham Sudah Dibentuk untuk Jose Mourinho Sejak Lama(?)

Analisis

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tottenham Sudah Dibentuk untuk Jose Mourinho Sejak Lama(?)

Mencetak tujuh gol dan kebobolan empat kali, Jose Mourinho memberikan napas kehidupan baru untuk Tottenham Hotspur. Sejak pertandingan pertama melawan West Ham United, Mourinho sudah memberi kesan bahwa ia mengubah pendekatan permainan timnya. The Special One tak lagi "parkir bus". Seakan-akan ingin menghapus stigma, The Lilywhites bermain menyerang sampai lini belakang mereka sengaja dibuat timpang.

Untuk pertama kalinya sepanjang 2019/2020, klub London Utara meraih kemenangan secara beruntun dengan menekuk West Ham 3-2 dan mengalahkan Olympiacos 4-2. Meskipun penunjukan Mourinho sebagai pengganti Mauricio Pochettino sempat menuai pro-kontra, nakhoda berkebangsaan Portugal itu berhasil mengembalikan rasa percaya diri Harry Kane dan kawan-kawan.

Menurut laporan Sami Mokbel dan Adrian Kajumba dari Daily Mail, Mourinho langsung mengubah menu latihan tim dan meminta anak-anak asuhnya lebih mengenal daerah sekitar mereka. Efek Mourinho pun langsung terlihat. Latihan Tottenham yang sempat disebut stagnan dan seperti tanpa jiwa di masa-masa terakhir Pochettino menjadi lebih hidup. Anak gawang yang bertugas pada pertandingan Tottenham kontra Olympiacos juga seperti merasa bagian dari tim. Ia membantu Kane mencetak gol penyeimbang melawan wakil Yunani tersebut.

Pertandingan Bournemouth vs Tottenham Hotspurs dapat disaksikan melalui Mola Polytron Streaming

Bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy, sudah mengincar Mourinho sejak 2003. Levy bahkan sempat mempertimbangkan Mourinho lagi sebelum menunjuk Harry Redknapp di pertengahan 2007//2008. Butuh waktu 16 tahun untuk The Special One benar-benar mendarat di London Utara. Ia pun tidak lagi dikenal sebagai nakhoda muda yang penuh potensi dan gairah. Ia lebih menjadi sosok penuh kontroversi dan egois, terutama memasuki musim ketiganya bersama sebuah kesebelasan.

Hasil-hasil positif yang diraih Mourinho bersama Tottenham di dua laga pertamanya bukanlah sebuah kejutan. Sekalipun Mourinho sangat jarang meraih kemenangan di dua laga pertamanya saat masuk sebagai pengganti pada tengah musim, dirinya datang saat Pochettino sudah kehilangan kendali dari ruang ganti The Lilywhites.

“Saya terkejut saat Pochettino didepak dari Tottenham. Waktu pemecatan dia seperti kurang tepat. Tapi apabila kita lihat sejak awal musim, para pemain seperti sudah tidak mau lagi bekerja di bawah arahan Pochettino. Mereka tidak lagi mau berlari untuk dia. Tidak lagi mau menekan lawan untuk dia. Dirinya seperti kehilangan kendali ruang ganti,” kata legenda Tim Nasional Inggris, Alan Shearer.

Ketika hal seperti ini terjadi, perubahan suasana adalah suntikan energi terbaik. Jangankan Tottenham yang mendapatkan kepala pelatih sekelas Mourinho, ketika Sunderland mempercayakan sosok Paolo Di Canio sebagai pengganti Martin O’Neil pun, hasil serupa juga terjadi.

Andaikan ada satu perbedaan yang membuat Mourinho spesial, Levy seperti sudah mempersiapkan Tottenham untuk diasuh oleh The Special One. Banyak pemain The Lilywhites adalah mantan incaran Mourinho. Entah itu Kane, Eric Dier, Danny Rose, maupun Christian Eriksen, mereka sempat diincar Mourinho saat masih menangani Manchester United. Pun dengan Lucas Moura yang ingin dibawa Mourinho ke Real Madrid sebelum pemain Brasil itu memilih Paris Saint-Germain (PSG) sebagai pelabuhan pertamanya di Benua Biru.

Dengan kata lain, Mourinho sudah memiliki bayangan bagaimana cara memaksimalkan talenta-talenta pemain tersebut. Moura yang menjadi titik terang The Lilywhites selama 2018/2019 gagal mendapatkan tempat utama di bawah Pochettino. Ketika Mourinho datang, Lucas pun siap memulai lembaran baru di London Utara.

“Semua sudah tahu bahwa Mourinho adalah seorang pemenang. Ia selalu berhasil memberikan piala. Orang tua saya sempat berdiskusi dengan dia saat masih berseragam Sao Paulo. Akan tetapi akhirnya saya memilih PSG. Saya tidak menyesal dengan pilihan itu. Tapi saya juga senang bisa dilatih Mourinho; Sosok yang punya kepercayaan kepada diri saya,” kata Lucas.

Jelas bahwa Mourinho masih membutuhkan satu atau dua pemain baru untuk menambah kekuatan Tottenham. Namun setidaknya, di Tottenham, The Special One sudah memiliki modal pemain-pemain kunci yang ia gemari sejak lama.

Mengingat Pochettino bukanlah seorang manajer di Tottenham, ada pikiran bahwa Levy sebenarnya menyiapkan skuad The Lilywhites untuk Mourinho, sosok yang sudah dipantau sejak 2003. Sekarang tinggal giliran Mourinho menepati janjinya ke pemain-pemain Tottenham dan memberi gelar untuk kesebelasan London Utara tersebut.

Pertandingan Bournemouth vs Tottenham Hotspurs dapat disaksikan melalui Mola Polytron Streaming

Komentar