Rentan Serangan Balik, Arsenal Terancam Menderita Kekalahan Pertama di St James Park

Analisis

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rentan Serangan Balik, Arsenal Terancam Menderita Kekalahan Pertama di St James Park

Tak terkalahkan dalam enam pekan terakhir, Newcastle United dan Arsenal akan bertarung mempertahankan rekor positif tersebut. Pekan lalu, The Gunners melumat Sheffield United lima gol tanpa balas. Sementara sang tuan rumah hanya mengemas satu poin dari Molineux. Laga ini akan dihelat di St James Park, Minggu (5/11), dipimpin oleh Stuart Atwell.

Kedua tim dihadang oleh masalah kebugaran pemain. Mikel Arteta dipastikan bermain tanpa Gabriel Jesus, Thomas Partey, Emile Smith Rowe, dan Jurrien Timber akibat cedera. Begitu juga dengan The Magpies yang kehilangan Sandro Tonali selama 10 bulan, diperparah dengan cedera sejumlah pemain seperti Alexander Isak, Harvey Barnes, Sven Botman, Matt Targett dan Jacob Murphy.

Berdasarkan ketersediaan pemain yang siap bertanding, Eddie Howe diperkirakan tetap bermain dengan pola dasar 4-3-3. Bruno Guimaraes tetap menjadi pusat permainan Newcastle didampingi oleh Sean Longstaff dan Joe Linton. Joe Willock yang tampil cemerlang tengah pekan lalu berpotensi menggeser posisi salah satu gelandang. Di depan, Callum Wilson akan menjadi ujung tombak didukung oleh Anthony Gordon dan Miguel Almiron dari kedua sayap.

Di kubu tim tamu, Arteta dengan tim yang lebih “dalam” dari musim lalu memiliki lebih banyak fleksibilitas. Di belakang, susunan andalan musim lalu (White, Saliba, Gabriel, Zinchenko) diperkirakan akan bermain sejak awal laga. Absennya Gabriel Jesus memperbesar peluang Eddie Nketiah untuk kembali mengisi pos penyerang The Gunners. Di tengah, Declan RIce dan Martin Odegaard hampir tak tergantikan. Hanya saja Jorginho yang performanya belum konsisten bisa digantikan oleh Kai Havertz dan Fabio Vieira.

Perkiraan Sebelas Pertama Newcsatle United dan Arsenal

Build Up Newcastle United

Newcastle United merupakan salah satu tim yang proaktif. Mereka memilih untuk mengambil inisiatif, mendominasi penguasaan bola, dan menciptakan sebanyak-banyaknya peluang. Di Liga Inggris, The Magpies adalah tim dengan rataan penguasaan bola ketujuh tertinggi (54,2%), menciptakan 103 peluang, dan angka konversi gol mencapai 18,6% (tertinggi dari semua tim).

Salah satu kelebihan Newcastle United adalah proses build up yang tahan dari tekanan. Aktor utama build up Newcastle adalah Kieran Trippier dan tiga gelandangnya. Trippier yang berposisi sebagai bek kanan pada proses build up bergeser sedikit ke tengah mendekat ke Fabain Schar membentuk struktur tiga bek. Burn dan Almiron menjaga kelebaran sementara Wilson dan Gordon menempati posisi paling depan.

Secara umum, arah build up Newcastle United sering tertuju ke tengah yang diawali dengan sirkulasi. Pergerakan dari Guimaraes, Longstaff, Joe Linton dan visi dari Trippier menjadi kunci keberhasilan build up. Gordon dan WIlson tetap di depan untuk memaksa pemain belakang lawan menjaganya. Tujuanya agar tercipta ruang di tengah lapangan berkat pergerakan dari gelandang.

Meskipun variatif, terdapat pola yang sering dilakukan Newcastle United dalam proses build up. Pola ini terlihat jelas ketika mereka bertemu Wolverhampton Wanderers.




Pada laga tersebut, Newcastle United sering lepas dari high press Wolves berkat pergerakan Longstaff dan Joe Linton. Guimaraes dan Longstaff adalah gelandang yang paling sering mendekat ke arah Trippier untuk menciptakan opsi umpan. Namun, Longstaff dan Guimaraes tidak dalam posisi yang berdekatan. Tujuanya agar Trippier dapat menjangkau Joe Linton karena presser lawan rapat menjaga Longstaff dan Guimaraes. Jalur umpan secara natural tercipta di antara posis Longstaff dan Guimaraes.

Pola build up yang sering diterapkan Eddie Howe berbahaya bagi pertahanan Arsenal. Sebab mereka adalah salah satu tim yang menerapkan high pressing dengan garis pertahanan tinggi. Mereka perlu waspada dengan gerakan tiga gelandang lawan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mikel Arteta harus mengganggu kenyamanan Trippier dalam melakukan distribusi bola. Bek dengan penciptaan peluang terbanyak (21 peluang) tersebut harus jadi target pressing. Nketiah dan Odegaard sebagai presser utama Arsenal bisa saja membiarkan bek selain Trippier untuk memegang bola dan memulai serangan. Sebab, visi dan akurasi umpan mereka tidak sebaik Trippier.

Arsenal yang Rentan Serangan Balik

Arsenal lebih baik dari Newcsatle United dalam mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang. Jika rataan penguasaan bola tuan rumah mencapai 54,2%, tapi tim tamu jauh lebih baik dengan catatan 60,9%. Tidak hanya itu, The Gunners telah menciptakan 108 peluang dalam 10 pertandingan. Catatan ini juga lebih baik dari torehan The Magpies. Berdasarkan catatan tersebut, besar kemungkinan Arsenal akan lebih sering menguasai bola.

Meski catatan di atas bersinyal positif, namun tim yang terkenal dengan The Invincibles nya itu memiliki masalah serius dalam transisi negatif (situasi transisi dari menyerang ke bertahan). Hingga pekan ke-10, Arsenal salah satu tim yang paling sering kebabalan dari serangan balik lawan.

Salah satu masalah terbesarnya adalah rest defense (struktur bertahan ketika menyerang yang bertugas untuk mengantisipasi serangan balik) yang diisi oleh pemain lambat. Hal ini berbahaya jika bertemu Newcastle United yang memilik pemain cepat seperti Gordon, Almiron, bahkan Wilson.

Arteta bisa mengantisipasi risiko ini dengan cara lain, yaitu meningkatkan konsistensi dan sustainability dari high press yang ia terapkan. Artinya, ketika kehilangan bola tiga hingga pemain terdekat harus bereaksi cepat merebut kembali bola sekaligus menutup jalur-jalur umpan yang memungkinkan untuk digunakan sebagai langkah pertama lawan melakukan serangan balik. Tidak hanya itu, strategi ini bertujuan untuk memberi waktu bagi rekan-rekanya agar bisa kembali ke posisi masing-masing.

Komentar