Pandit FPL : Aset Terbaik FPL 2023/2024 (Bagian 2)

Fantasy Premier League

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pandit FPL : Aset Terbaik FPL 2023/2024 (Bagian 2)

Burnley : Brownhill, Benson, Jay Rodriguez

Di antara tiga tim promosi, Burnley adalah tim paling potensial. Berstatus sebagai juara divisi Championship musim lalu, Vincent Kompany mampu membangun tim yang sangat kolektif. Dalam aspek serangan, Burnley menjadi tim dengan torehan gol terbanyak yaitu 87 gol di regular season. Soal bertahan, mereka juga menjadi tim yang paling jarang kebobolan dengan hanya menderita 35 gol.

Mayoritas gol dicetak oleh Nathan Tella dengan catatan 17 gol. Sayangnya, penyerang berusia 24 tahun tersebut telah hengkang dari The Clarets. Meski demikian, masih ada pemain yang berpotensi menjadi aset yang rajin menyumbang poin. Tapi untuk mengurangi risiko, akan lebih bijak jika menghindari aset kiper dan bek dari Burnley meski di Divisi Championship mereka menjadi tim yang paling jarang kebobolan.

Josh Brownhill dan Benson Manuel adalah dua nama pertama yang layak berstatus sebagai aset terbaik Burnley. Brownhill sedikit diunggulkan karena lebih murah (5,0m) namun berpengalaman di Liga Inggris dibanding Benson yang baru akan menjalani debutnya di Liga Inggris. Musim lalu Browhill mencetak 7 gol dan 8 asis sementara Benson lebih produktif dengan 11 gol dan 3 asis. Dari sisi efektivitas, Benson jauh lebih unggul dengan delta angka harapan gol (selisih antara gol dan angka harapan gol/xG) mencapai +7,0. Terbaik dari semua tim di Divisi Championship musim lalu. Tapi, Borwnhill lebih sering mengancam dengan angka harapan gol (xG) mencapai 25,9.

Aset terbaik ketiga hadir dari posisi penyerang yaitu Jay Rodriguez. Bagi pemain veteran FPL, Rodriguez bukan nama yang asing karena pemain ini telah berkiprah di Liga Inggris sejak musim 2009/2010. Dengan harga 5,5m, Rodriguez tergolong sebagai penyerang murah muriah namun berpotensi sebagai penyerang diferensial. Meski demikian, kemungkinan besar tidak banyak gameweek yang cocok untuk Rodirguez. Perlu banyak pertimbangan apabila dibandingkan dengan penyerang-penyerang lain di tim lain.

Chelsea : Sterling, Nkunku, Kepa

Musim lalu adalah mimpi buruk bagi aset-aset Chelsea. Aset dengan poin tertinggi justru tidak hadir dari gelandang atau penyerang, tapi kiper. Kepa Arrizabalaga (5,0m) meraih 118 poin meski hanya bermain 29 pertandingan. Pemain-pemain yang didatangkan di pertengahan musim pun tidak tampil maksimal. Mikhailo Mudryk (6,5m) hanya mengemas 25 poin. Hanya Enzo Fernandez yang terlihat langsung menyatu dengan tim.

Musim ini, Chelsea sangat aktif melepas banyak pemain. Mulai dari pemain senior seperti Kante hingga Koulibally yang baru datang musim lalu pun dipastikan tidak lagi berseragam The Blues. Sedikit harapan musim ini muncul dari kedatangan Mauricio Pochettino yang memiliki rekor positif di Liga Inggris. Beberapa pemain baru juga telah datang berikut dengan pemain yang musim lalu dipinjamkan. Oleh karena itu, wajar jika kita sedikit menaruh optimisme untuk aset-aset Chelsea musim ini.

Jika berkaca dari aset yang saat ini tersedia (jendela transfer belum ditutup), memilih aset terbaik dari Chelsea adalah pekerjaan sulit. Dari segi statistik, hampir tidak ada aset yang menonjol. Satu-satunya ukuran yang bisa digunakan adalah kepastian posisi, eye test yang ditunjukan musim lalu, dan tentunya harga.

Nama pertama adalah Kepa Arrizabalaga. Pemilihan ini mungkin sangat bisa diperdebatkan karena jika mengambil aspek pertahanan, ada Reece James dan Ben Chilwell yang memiliki potensi poin dari akse menyerang. Tapi, isu nya adalah soal kepastian bermain dan kita tau bahwa di posisi bek sayap Chelsea masih memiliki Cucurella, Hall, dan pemain lain. Belum lagi faktor pelatih baru yang masih belum bisa ditebak siapa saja pemain kepercayaan pelatih. Tapi di posisi kiper, Kepa hampir tidak memiliki saingan selama Pochetino tidak mendatangkan kiper baru.

Dua nama sisanya adalah Sterling dan sang debutan, Nkunku. Sterling yang harganya anjlok ke angka 7,0m membuatnya sedikit masuk akal jika dipasang pada gameweek yang tepat. Masalah musim lalu adalah harga Sterling yang mencapai 9,0m sehingga sulit masuk ke jajaran gelandang pilihan. Sementara Nkunku, kami melihat potensinya cukup besar meski sebetulnya lebih bijak jika melihatnya dalam minimal dua pertandingan terlebih dulu. Kami percaya Nkunku akan menjadi pilihan utama Pochetino sebab Aubameyang atau bahkan Lukaku bukan tipe penyerang selera Pochetino.

Crystal Palace : Eze, Olise, Mateta

Perjalanan Crystal Palace musim lalu terbilang sangat fluktuatif. Di awal musim, Palace mencuri perhatian dengan permainan yang sangat agresif mengandalkan kekuatan fisik dan duel. Namun, setelah terjadi pergangian pelatih dari Patrick Vieira ke Roy Hodgson, Palace tampil lebih baik dan beberapa pemain tampil dengan potensi terbaiknya. Oleh karena itu, aset yang kami labeli aset terbaik dari Crystal Palace berikut ini adalah pemain yang menemukan potensi terbesarnya ketika Hodgson mengambil alih.

Nama pertama kami mengajukan sosok Eberechi Eze. Ia menjadi pemain terpenting Crystal Palace musim ini, tercermin dari peran nya sebagai eksekutor penalti, tendangan bebas, dan sepak pojok. Terutama setelah Wilfired Zaha tidak lagi memperkuat The Eagles. Secara statistik musim lalu, Eze adalah aset paling produktif dengan torehan 10 gol dan 5 asis. Ia sangat mengancam dengan catatan 71 tembakan, 29 tembakan dalam kotak penalti, dan 26 tembakan tepat sasaran. Selain Eze, nama kedua datang dari posisi gelandang, yaitu Olise. Alasan nya tentu dari potensi gol dan asis meski statistik musim lalu tidak se-menonjol Eze.

Kami juga menilai Mateta merupakan aset terbaik milik Crystal Palace setelah Eze dan Olise. Dari segi harga, Mateta tergolong penyerang murah (5,0m). Kemungkinan besar ia akan menjadi penyerang utama pilihan Roy Hodgson jika tetap bermain dengan skema 4-2-3-1. Saingan utamanya adalah Edouard. Tapi jika berkaca musim lalu, Edouard memang mendapat jatah lebih banyak dengan masuk ke dalam starting line up sebanyak 20 kali. Tapi, dari beberapa pertandingan pramusim Mateta nampak sangat tajam di depan kotak penalti.



Everton : Gray, Mc Neil, Calvert-Lewin

Dua musim berturut-turut, Everton harus berjuang mempertahankan tempatnya di kompetisi tertinggi sepakbola Inggris. Musim lalu, mereka hampir terdegradasi andai kalah pada laga pamungkas. Situasi tersebut bukan sebuah kebetulan karena sepanjang musim lalu, permainan mereka sangat tidak stabil. Cedera pemain penting, bongkar pasang skuad, dan pergantian pelatih menjadi sebab utamanya.

Tapi musim ini, Everton kemungkinan akan memulai musim ini dengan deretan pertandingan yang tidak terlalu sulit. Empat pertandingan pertama mereka tidak bertemu dengan tim papan atas musim lalu. Sehingga aset Everton cukup diperhitungkan untuk mengisi draft awal musim. Meski demikian, kami juga mempertimbangkan dalam jangka panjang siapa saja aset Everton yang berpotensi tidak hanya di awal musim, tapi hingga akhir musim.

Jika berkaca pada statistik musim lalu, Dwight McNeil adalah yang terbaik. Ia mengumpulkan 126 poin dari 28 pertandingan, mencetak 7 gol dan 5 asis. Posisi Mc Neil lebih sering beroperasi di area sayap, tapi tidak jarang ia terpaksa ditempatkan di bek sayap ketika Everton mengalami krisis kebugaran pemain. Jika dibandingkan dengan gelandang Everton lain, Mc Neil sangat mengancam dengan catatan 46 tembakan yang 22 di antaranya dilepaskan dari dalam kotak penalti.

Demarai Gray sebetulnya tidak kalah potensial. Meski musim lalu perolehan poin Gray tidak sebanyak Mc Neil atau Iwobi, tapi ia sangat berbahaya di posisi sayap. Dua musim sebelumnya, Gray bersama Richarlison adalah duet sayap Everton yang cukup berbahaya. Musim lalu, Gray sedikit terhambat cedera sehingga performa nya kurang maksimal. Musim ini, Gray dibanderol 5,5m sana seperti musim lalu. Jika dibandingkan dengan gelandang lain, harga tersebut terhitung murah. Oleh karena itu ia cocok mengisi pos gelandang kelima.

Satu nama terakhir kami percayakan kepada Dominic Calvert-Lewin. Jika Gray terhambat cedera, maka DCL hampir absen sepanjang musim akibat cedera. Hal ini mungkin akan menimbulkan trauma dan membuat DCL bermain lebih berhati-hati dan berdampak pada performa di lapangan. Musim ini, posisi penyerang kemungkinan besar diberikan kepada DCL. Saingan utamanya adalah Neal Maupay yang harganya 0,5m lebih murah.

Sebetulnya, Pickford cukup potensial untuk dipilih sebagai opsi kiper. Ia juga salah satu kiper dengan penyelamatan terbanyak musim lalu. Namun masalahnya, Everton dua musim terakhir selalu terlibat dalam pertarungan zona degradasi. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko kami menilai ada baiknya menghindari aset kiper dan bek dari Everton.

Fulham : Andreas, Leno, Mitrovic

Fulham musim lalu seharusnya bisa finis 10 besar andai Mitrovic tidak dihukum larangan bertanding sebanyak 8 pertandingan. Pencetak 14 gol dan 2 asis tersebut menjadi andalan Fulham dalam urusan mencetak gol. Tugas ini akan tetap melekat dalam diri Mitrovic musim ini. Oleh karena itu, kami cukup yakin untuk menaruh Mitrovic sebagai salah satu aset terbaik Fulham musim ini meski harganya naik menjadi 7,5m. Tapi permasalahan muncul ketika kabar tidak enak menyebutkan bahwa Mitrovic enggan bermain akibat adanya masalah internal di dalam klub. Fulham juga belum melakukan laga pramusim sehingga kabar ini masih belum dipastikan. Kami menghimbau kepada para manajer meski Mitrovic potensial, ada baiknya wait and see untuk 1 atau 2 pertandingan.

Selain Mitrovic, Andreas Pereira juga layak menjadi salah satu aset terbaik Fulham. Perannya sebagai pelayan Mitrovic menunjukan potensi asis yang sangat besar. Musim lalu, 7 dari 14 gol Mitrovic berasal dari asis Andreas. Data lain menunjukan bahwa Andreas adalah salah satu pemain yang paling sering melepaskan umpan silang sukses (67 kali). Hanya kalah dari James Ward-Prowse. Selain itu, Andreas juga berstatus sebagai eksekutor utama tendangan bebas dan sepakan pojok.

Nama terakhir adalah Bernd Leno. Mantan pemain andalan Arsenal ini tampil di bawah mistar gawang dengan sangat impresif. Musim lalu ia menjadi kiper urutan kedua dengan penyelamatan terbanyak (144 penyelamatan). Hanya kalah dari David Raya. Selain itu, Leno memimpin dalam urusan xG Prevented (angka harapan gol yang dipatahkan) dengan catatan +9,50. Angka tersebut menunjukan ada hampir 10 harapan gol yang berhasil dihalau Leno. Dengan data-data tersebut, diharapkan Leno bisa memberi banyak poin dari poin saves meski clean sheets sellau jadi prioritas utama.

Lanjut Part 3

Komentar