Lika-Liku Arema FC: Didominasi Wajah Anyar dan Harus Berkandang di Gianyar

Analisis

by redaksi

Lika-Liku Arema FC: Didominasi Wajah Anyar dan Harus Berkandang di Gianyar

Arema FC akan kembali berlaga di Liga 1 musim 2023/24 nanti. Namun, mereka akan menghadapi liga dengan bayang-bayang Tragedi Kanjuruhan. Pada musim lalu, Arema mengakhiri kompetisi dengan finis di posisi ke 12, rekor terburuk selama era Liga 1 yang dimulai sejak 2017 lalu.

Musim lalu, Arema hanya mampu mengumpulkan 42 poin dari 34 pertandingan yang mereka jalani. Tim berjuluk Singo Edan itu terseok-seok dan hanya berhasil menang 12 kali dan menelan 16 kali kekalahan.

Singo Edan juga punya catatan produktivitas gol yang buruk. Mereka hanya mencetak 32 gol (menjadi tim yang paling sedikit membobol gawang lawan) dan kebobolan 40 gol. Padahal, di musim sebelumnya, yaitu 2021/22, mereka jadi tim kedua dengan catatan kebobolan paling sedikit di liga dengan 25 gol, di bawah Persib Bandung yang hanya kebobolan 22 gol.

Untuk musim 2023/24, Arema melanjutkan kerja samanya dengan pelatih lokal Joko `Gethuk` Susilo yang musim lalu menggantikan Javier Roca di sembilan pertandingan terakhir liga. Arema musim ini kehilangan banyak pemain andalan mereka di musim 2022/23. Contohnya seperti empat pilar asing - Adilson Maringa, Sergio Silva, Renshi Yamaguchi, dan Abel Camara, yang semuanya meninggalkan klub.

Baca Juga:

Madura United yang Kental dengan Sentuhan Sepakbola Brasil

Selain itu, pilar inti seperti Adam Alis, Irsyad Maulana, dan Rizky Dwi juga sudah punya klub barunya masing-masing. Musim ini, Arema justru kedatangan banyak pemain muda. Contohnya Ginanjar Wahyu dan Achmad Maulana yang dipinjam dari Persija Jakarta.

Selain kedatangan pemain muda, Singo Edan juga akan dihuni banyak nama-nama anyar seperti Samuel Balinsa, Flabio Soares, Hamdi Sula, Fardan Harahap, dan Rendra Teddy yang semuanya didatangkan dari tim Liga 2.

Selain itu, Arema hanya mendatangkan Rifad Marasabessy dan Gufroni Al Maruf yang notabene bukan pemain reguler di tim sebelumnya. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan musim lalu saat Arema mendatangkan nama-nama beken seperti Evan Dimas, Ilham Udin sampai Gian Zola.

Sedangkan untuk pemain asing, Singo Edan juga mengandalkan wajah-wajah baru di Liga Indonesia. Sejauh ini ada lima pemain asing yang mereka datangkan di antaranya, Ichaka Diarra bek asal Mali, dua di posisi gelandang, Ariel Lucero (Argentina) dan Raphael Almeida (Brasil), sedangkan dua lainnya di posisi striker adalah Gustavo Almeida (Brasil) dan Charles Lokolingoy (Australia).

Setelah dua musim memakai jasa kiper asing, musim ini Arema mempercayakan posisi ini kepada Teguh Amiruddin dan Adixi Lenzivio. Sepeninggal Kurnia Meiga, Arema memang kesulitan mencari pengganti yang sepadan. Namun kini posisi kiper akan jadi milik Teguh.

Di posisi bek, kapten tim Johan Alfarizi masih jadi tumpuan di sisi kiri, dengan bantuan Joko Susilo di kanan. Untuk bek tengah, Bagas Adi Nugroho tampak sudah pasti mengisi satu tempat, mungkin akan ditemani bek asing Diarra.

Di posisi gelandang, Dendi Santoso, Evan Dimas dan Jayus Hariono akan memimpin barisan pemain muda yang ada di lini tengah Arema dengan bantuan playmaker Argentina, Ariel Lucero. Pemain andalan Garuda Muda, Arkhan Fikri dan Achmad Maulana mungkin akan dapat menit bermain yang banyak, mengingat skuad Arema musim ini tidak diisi banyak bintang.

Kemudian di depan, Arema berharap Dedik Setiawan ada di puncak performa terbaiknya. Musim lalu, Dedik jadi top skor Singo Edan dengan sembilan gol. Namun dengan hadirnya dua legiun asing yang sama-sama menempati posisi striker membuat Dedik harus bekerja keras memperjuangkan posisinya.

Keputusan Arema mendatangkan dua pemain asing untuk posisi striker dinilai tepat guna mengatasi masalah mereka dari aspek mencetak gol musim lalu. Gustavo yang datang dari Al-Nasr SC (Kuwait) memang tak punya statistik mentereng. Namun ia punya rekor bagus di kompetisi Malaysia tatkala membela Negeri Sembilan FC. Ia punya kemampuan dribble dan finishing yang baik.

Sedangkan Lokolingoy mencetak 11 gol dan 2 assist dari 26 pertandingan di Liga Malta bersama Zebbug Rangers. Punya postur tinggi besar membuat Lokolingoy akan mengingatkan kita pada Ezechiel Ndouassel. Lokolingoy juga punya kecepatan yang bagus. Ketajaman dan duetnya bersama Gustavo akan sangat diandalkan Arema untuk musim 2023/24.

Di pramusim, sama seperti tim lainnya, Arema juga mengadakan laga uji coba melawan beberapa tim lokal, terbaru mereka melawan Bali United. Dalam laga persahabatan melawan Bali di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Minggu (18/06/23), Arema meraih kemenangan lewat adu penalti 4-5 setelah sebelumnya pertandingan berimbang 0-0.

Sebelumnya, Arema juga beberapa kali meraih hasil positif seperti ketika menang telak 8-0 melawan tim Porprov Kabupaten Malang, dan menang 3-1 melawan Persikabo 1973. Meski mengalami hasil positif dalam rentetan uji coba, Pelatih Arema, Joko Susilo menilai masih banyak aspek yang harus ditingkatkan.

“Secara hasil ini sangat disyukuri, tapi secara permainan kita masih ada evaluasi. Perbaikan-perbaikan harus dilakukan," kata Joko Susilo dilansir dari laman resmi Arema FC.

Sayangnya, di uji coba terakhir mereka, Singo Edan harus menerima kekalahan dari Rans FC dengan skor 2-1. Namun hal ini tidak terlalu dikhawatirkan lantaran pada laga ini Arema memang melakukan banyak rotasi. Dari segi permainan, manajer tim merasa sudah cukup puas.

"Ya tadi memang banyak rotasi kan. Kalau secara permainan 8kami sudah puas. Anak-anak sudah maksimal tadi. Namun belum berbuah gol meski banyak peluang," kata Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

Arema harus segera melakukan perbaikan, pasalnya Singo Edan akan menjalankan misi yang sangat sulit musim ini karena tak bisa bermain di kandang mereka sendiri di Malang. Arema mendaftarkan kandang Bali yaitu Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, untuk mengarungi musim 2023/24.

Komentar