Manchester City Membunuh Chelsea dengan Serangan Balik

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Manchester City Membunuh Chelsea dengan Serangan Balik

Chelsea harus menerima kekalahan ke-11 mereka di Liga Primer musim ini. Bermain di depan pendukungnya yang memenuhi Stadion Stamford Bridge, skuat asuhan Guus Hiddink tersebut harus takluk dari tangan Manchester City dengan skor telak 0-3.

Ketiga gol Manchester City pada laga ini diborong oleh Sergio Aguero. Penyerang asal Argentina ini menjadi pemain ketiga yang mencetak hattrick di Stamford Bridge. Sebelumnya terdapat nama Robin Van Persie dan Nwanwko Kanu.

Ada beberapa hal yang membuat Chelsea harus menerima kekalahan dari Man City. Salah satu faktor yang membuat Chelsea kebobolan pada laga ini adalah ketidakberdayaan mereka menghadapi serangan balik Manchester City.

De Bruyne Kreator Serangan Balik Manchester City

Dua dari tiga gol Manchester City tercipta dengan skema yang hampir serupa. Gol pertama dan kedua Aguero tercipta melalui serangan balik. Dan serangan balik ini melibatkan mantan gelandang Chelsea, Kevin De Bruyne.

Pada gol pertama, gol tercipta melalui kesempatan sepak pojok Chelsea yang berhasil dibendung lini pertahanan Man City. Bola mendarat di kaki De Bruyne, di mana kemudian ia bekerja sama dengan Aguero untuk menaklukkan Obi Mikel dan Baba Rahman. Kecepatan De Bruyne tak mampu ditandingi oleh Baba, di mana kemudian dengan leluasa De Bruyne mengirimkan umpan mendatar pada Aguero di depan kotak penalti.



Pada gol kedua, serangan sisi kiri Chelsea berhasil digagalkan lini pertahanan Manchester City, yang kemudian memberikan bola pada De Bruyne yang turut membantu pertahanan. Dengan cerdik pemain yang musim lalu membela Wolfsburg ini mengelabui Cesar Azpilicueta untuk bisa melancarkan serangan balik. Aksinya diakhiri dengan memindahkan bola, pada Samir Nasri yang berlari ke sisi kanan. Nasri kemudian memberikan umpan terobosan pada Aguero.

Kredit khusus memang patut diberikan pada De Bruyne. Sejak sembuh dari cedera, ia menempati pos gelandang serang tengah yang membuatnya bebas bergerak mendekati bola, sebelumnya dipasang sebagai sayap kanan. Pada laga ini pun ia hampir berada di setiap penjuru lapangan, khususnya ketika di area pertahanan lawan.



Strategi Jebakan Offside Chelsea yang Gagal

Chelsea tidak memainkan garis pertahanan rendah. Saat bertahan, back four Chelsea justru berada cukup jauh dengan kiper mereka, Thibaut Courtois. Mereka tak melakukan pressing agresif, strategi ini dilakukan untuk menjaga jarak pemain agar bermain rapat.

Para pemain bertahan Chelsea pun diinstruksikan memainkan strategi jebakan offside. Selain pada gol kedua, yang terlihat dari gerakan Gary Cahill yang berusaha membuat Aguero berada dalam posisi offside, selama 90 menit jebakan offside memang hendak diperagakan Chelsea.

Namun skema ini gagal membuat lini serang Man City buntu. Hanya lima kali saja Chelsea berhasil membuat Man City terkena offside. Sisanya, para gelandang City dengan leluasa mengancam Courtois dengan umpan-umpan daerah



Pada gol penalti yang diciptakan Aguero, Fernandinho hendak menerima umpan terobosan. Hal itu kemudian membuat Courtois harus melanggar Fernandinho karena jebakan offside Chelsea gagal yang membuat terjadinya situasi satu lawan satu antara Courtois dengan Fernandinho.

Chelsea Tanpa Motivasi Berlebih

Liga Primer musim ini tersisa lima pertandingan lagi. Chelsea berada di peringkat 10 klasemen dengan selisih 12 poin dari zona Liga Europa. Hal tersebut tampaknya membuat Chelsea seperti tak terlalu bernafsu lagi untuk mengatrol posisi mereka di klasemen.

Hal ini ditunjukkan dari keberanian Guus Hiddink memainkan para pemain mudanya. Ruben Loftus-Cheek yang sebenarnya tampil kurang maksimal pada laga ini dimainkan selama 90 menit. Sementara ketika sudah tertinggal dua gol, Willian dan Pedro digantikan Kenedy dan Bertrand Traore, padahal masih ada nama Nemanja Matic dan Alexandre Pato.

Selain itu, tak ada nama Oscar di bangku cadangan Chelsea pada laga ini. Radamel Falcao dan Alexandro Pato yang bisa menjadi alternatif di lini serang pun tak bisa dimainkan pada akhirnya. Diusirnya Courtois pada menit ke-78, kartu merah keduanya di musim ini, membuat Hiddink terpaksa harus memasukkan Asmir Begovic untuk pergantian terakhir mereka.

foto: premierleague.com

Komentar