(On this Day 1986) Mencintai Keluarga Seperti Sergio Ramos

Backpass

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

(On this Day 1986) Mencintai Keluarga Seperti Sergio Ramos

Melihat tampilan fisik dan caranya bermain, mudah bagi siapapun untuk menilai Sergio Ramos García sebagai sosok yang keras dan dingin.

Sudah sewajarnya demikian, karena sebagai pemain belakang Ramos memang kerap kali berada dalam situasi yang mengharuskannya mengganjal lawan. Kontak fisik adalah bagian dari pekerjaan Ramos sebagai pemain belakang; intensitasnya meningkat setelah ia berpindah posisi menjadi bek tengah.

Sebagai wakil kapten Real Madrid, Ramos pun menjadi salah satu sosok terdepan ketika keributan terjadi dalam pertandingan. Prasangka mengenai Ramos sebagai sosok yang keras pun semakin kuat karenanya. Hal-hal di luar lapangan yang diketahui masyarakat luas pun mendukung hal tersebut: Ramos datang dari keluarga penggila corrida de toros (pertarungan banteng) dan sempat mempertimbangkan torero (petarung banteng) sebagai profesi.

Sergio Ramos lahir pada 30 Maret 1986. Hari ini ia tepat berusia 29 tahun. Selamat ulang tahun, Sergio Ramos.


Pada kenyataannya, ketika Ramos tidak menghabiskan waktunya dengan mengganjal lawan demi menetralisir ancaman yang datang ke gawang Real Madrid atau tim nasional Spanyol, ia adalah sosok yang lembut. Garang dalam pertandingan, penyayang di luar lapangan. Ramos dapat selama berjam-jam menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan. Dapat pula ia berlama-lama bermain dengan boneka. Ketika sendirian, Ramos bisa menangis tanpa alasan yang jelas.

Sepanjang karirnya, Ramos sudah menjalani banyak wawancara berbeda untuk banyak tujuan berbeda. Namun selalu ada satu bahasan yang sama dalam setiap sesi wawancara: keluarga.

Ramos tidak pernah lelah berbicara mengenai keluarganya. Ia tidak pernah bosan menegaskan arti penting keluarga baginya. Tak pernah pula ia ragu menunjukkan rasa cinta yang ia miliki terhadap keluarganya.

Lahir dan besar di Camas, Ramos kecil bermain sepakbola bersama kawan-kawan sebaya hingga bakatnya ditemukan pemandu bakat Sevilla. Sejak usia delapan tahun ia menjalani rutinitas latihan Sevilla yang terletak cukup jauh dari Camas. Ibu, ayah, kakek, bahkan kakaknya bergantian mengantar dan menjemput Ramos ke tempat latihan; kadang ia diantar dan dijemput oleh orang yang berbeda.

Mengenai hal ini, Ramos menyimpan cerita menarik.

Pada suatu hari, Ramos dibuat menunggu di tengah dinginnya malam yang datang lebih awal karena musim dingin. Tidak ada yang datang menjemputnya karena ayahnya berpikir bahwa Rene, kakak Ramos, telah menjemputnya; begitu sebaliknya.

Tak ada siapapun di tempat latihan tersebut kecuali Ramos dan tiga ekor anjing penjaga; dua ekor rottweiler dan seekor boxer. Ketiga anjing tersebut melihat Ramos sebagai ancaman sehingga ia harus memanjat pohon untuk menghindari ketiganya. Setelah beberapa lama datanglah penjaga malam. Sang penjaga kemudian menghubungi orang tua Ramos.

Ramos sangat mencintai keluarganya. Ia rela menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Karena kini ia tinggal di Madrid, Ramos tidak membiarkan apapun mengganggu waktunya setiap kali anggota keluarganya datang berkunjung. Terutama dua perempuan yang sangat ia cintai: Miriam dan Daniela.

Miriam, menurut Ramos, adalah kelemahannya. dia adalah satu-satunya [saudara] perempuan di keluarga saya dan saya sangat menyayanginya, ujar Ramos. Membicarakannya saja membuat saya emosional.

Bersama Miriam, Ramos banyak menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan. Miriam pula yang memberi banyak masukan tata busana kepada Ramos.

Daniela, sementara itu, adalah keponakannya. Ia adalah putri Rene Ramos, Daniela adalah the apple of my eye. Ia seperti putri saya sendiri. Ketika ia datang, saya melupakan segalanya, ujar Ramos mengenai keturunan pertama di antara dirinya dan saudara-saudara kandungnya. Walaupun berencana memiliki banyak keturunan, Ramos tetap menempatkan Daniela di posisi istimewa.

Mengingat jeda internasional belum akan berakhir dalam waktu dekat, tak ada salahnya jika kita, seperti Ramos, menghabiskan waktu luang bersama keluarga.

Komentar