Bursa Transfer Musim Dingin Itu Hangat, Monsieur

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bursa Transfer Musim Dingin Itu Hangat, Monsieur

Saya masih tidak mengerti, Monsieur, mengapa Anda tidak menyukai bursa transfer musim dingin. Jika alasannya adalah karena cuaca dingin membuat Anda malas beraktivitas, saya jelas tidak dapat menerimanya. Saya memang tidak tahu bagaimana rasanya, namun jaket (ke)besar(an) yang dibuatkan oleh produsen alat-alat olahraga asal Jerman itu terlihat sangat hangat dan nyaman.

Melihat kesebelasan Anda mendatangkan seorang talenta muda Polandia dan pemain belakang berkebangsaan Brasil membuat saya sempat percaya bahwa Anda telah berubah pikiran. Namun ternyata saya salah. Anda ternyata masih tidak menyukai bursa transfer musim dingin. Anda bahkan kembali menyuarakan opini Anda mengenai penghapusan burs transfer ini.

Jika Anda memang tidak menyukainya, kenapa Anda masih membeli pemain di bursa transfer musim dingin? Tak hanya satu, Anda bahkan membeli dua. Mengapa. Monsieur? Bukankah, seperti kata kata Noel Gallagher dalam lagu populer berjudul “Don’t Look Back in Anger”, revolusi dimulai dari ranjang setiap orang? Saya hanya berdoa agar suatu hari nanti, amarah tidak ambil bagian saat Anda melihat kebelakang dan mengingat apa yang telah Anda lakukan.

Saya, Monsieur, bukan seorang jenius seperti Anda. Saya tidak bekerja sebagai manajer sepakbola di salah satu kesebelasan besar Eropa seperti Anda. Jangankan menyandang status terhormat seperti itu, lulus kuliah saja saya belum mampu sementara Anda menyandang status sarjana teknik elektro dan magister ekonomi. Saya tidak cukup hebat untuk tidak diabaikan, dan saya juga tidak memiliki dasar dukungan data untuk opini ini, tapi saya rasa tidak banyak orang yang satu suara dengan Anda.

Orang-orang menyukai bursa transfer musim dingin, Monsieur. Kenapa Anda berbeda? Orang-orang sudah membuktikan bahwa bursa transfer musim dingin dapat membawa banyak manfaat, Monsieur. Kenapa Anda masih berkeras merasa bahwa hal tersebut dapat merusak kepaduan kesebelasan?

Jika Anda meminta contoh, Monsieur, tak perlu menunggu surat berikutnya. Saya dapat memberinya sekarang juga. Lihatlah kemudahan yang dimiliki Roberto Di Matteo di Gelsenkirchen sana, Monsieur.

Sejak Matija Nastasi? menjadi pemainnya, pekerjaan Di Matteo terlihat lebih mudah. Bahkan para pemain FC Schalke 04 nampak lebih bahagia. Tidak ada kepaduan yang terganggu, nampaknya.

Entah ada hubungannya atau tidak, namun sejak Nastasi? bergabung dengan Schalke, saya belum pernah melihat mereka menderita kekalahan. Dan apakah saya sudah memberi tahu Anda bahwa sejak Nastasi? berbgabung dengan Schalke, mereka hanya kebobolan sebanyak satu kali saja? Itupun terjadi dalam pertandingan melawan FC Bayern München, setelah penjaga gawang berusia 19 tahun, Timon Wellenreuther, masuk menggantikan Fabian Giefer yang cedera.

Jika cerita Di Matteo dan Schalke dirasa kurang relevan, Monsieur, izinkan saya meminta Anda melihat apa yang terjadi di Marseille. Bahkan seorang jenius seperti Marcelo Bielsa saja tidak naif, Monsieur. Sebagai catatan, jika Anda bertanya-tanya, jawabannya adalah benar, saya sedang membicarakan Si Gila Bielsa, yang muridnya baru saja mengalahkan Anda dalam edisi terbaru derby London Utara.

Sebagai catatan lain, Monsieur, saya tidak menyebut Anda seorang naif yang tidak jenius dalam paragraf di atas. Jika Anda tersinggung, saya mohon maaf.

Kembali ke Bielsa, Monsieur, wajahnya baru saja diselamatkan oleh seorang pemain pinjaman yang ia datangkan pada hari terakhir bursa transfer musim dingin kali ini. Jika saja Olympique de Marseille tidak mendatangkan Lucas Ocampos, mungkin gol penyeimbang yang menyelamatkan Marseille dari kekalahan di pertandingan melawan Stade Rennais mungkin tidak akan tercipta.

Jika gol tersebut tidak tercipta, Monsieur, mungkin Marseille sudah secara otomatis turun peringkat ke posisi ketiga. Dan itu memalukan. Sekali lagi saya mohon maaf, Monsieur. Saya tidak bermaksud menyinggung Anda yang berkali-kali menyebut finish di peringkat keempat sebagai prestasi.

Banyak manfaat dari bursa transfer musim dingin, Monsieur, Kenapa Anda masih menolak untuk melihatnya?

Saya pasti tidak akan bisa mengubah pandangan Anda mengenai bursa transfer musim dingin. Saya juga memang tak ingin melakukannya. Semua orang bebas berpendapat, Monsieur. Lewat surat ini saya hanya ingin bertanya saja. Dan jika memang diperkenankan, saya juga ingin meminta.

Ketimbang terus menerus menyuarakan penghapusan bursa transfer musim dingin, bisakah Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari formula yang tepat agar kesebelasan yang Anda tangani, kesebelasan yang saya cintai, mampu kembali menjadi juara di kompetisi bergengsi?

Komentar