Cara Manchester United Mengejar Ketertinggalan

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cara Manchester United Mengejar Ketertinggalan

Kompetisi Liga Inggris hampir memasuki pertengahan musim. Namun, tanda-tanda siapa yang akan juara masih belum kelihatan. Chelsea menjadi tim yang paling stabil sejak bergulirnya kompetisi, kini masih nangkring di puncak klasemen. Sementara itu, Southampton, seperti yang sudah diprediksi, turun bebas ke peringkat lima.

Jika melihat enam pertandingan terakhir Liga Inggris, Manchester United akan duduk di peringkat teratas. Mereka melahap habis enam pertandingan terakhir dengan kemenangan. Peringkat kedua diduduki Manchester City dengan sekali seri dan sisanya menang. Peringkat tiga direbut West Ham United dengan tiga kali menang dan dua kali seri.  Tottenham Hotspur dan Newcastle United berdampingan di peringkat empat dan lima.

Lonjakan paling besar tentu diperlihatkan United. Kekalahan terakhir mereka diderita pada 2 November lalu, kala dikalahkan rival sekota, Manchester City 0-1. Setelah itu, mereka sukses melahap Crystal Palace, Arsenal, Hull City, Stoke City, Southampton, dan Liverpool.

Winning Streak
United selalu menang di enam pertandingan terakhir. Hijau: menang; Merah: kalah; Abu-abu: seri.

Meskipun begitu, banyak pihak yang mengkritik bahwa mayoritas kemenangan yang diraih United tak lepas dari faktor keberuntungan. Kemenangan atas Southampton misalnya. Bermain di hadapan 31 ribu penonton yang memadati St. Mary Stadium, United hanya mampu menembak bola sebanyak tiga kali. Sementara itu, Southampton tampil dominan dengan melepaskan 15 attemps ke gawang United yang dikawal David De Gea. Namun apa yang terjadi? Papan skor menunjukkan bahwa United menang 2-1 atas The Saints!

Kala menghadapi Liverpool pekan lalu, United diuntungkan dengan melempemnya lini serang Liverpool, serta apiknya performa De Gea. Tercatat, kiper timnas Spanyol tersebut mementahkan delapan attemps dari sembilan attemps Liverpool. Penampilan apik De Gea ditunjang dengan lemahnya koordinasi lini pertahanan Liverpool yang memudahkan United membangun serangan.

Meski meraih enam kemenangan beruntung, masih ada nada kurang puas yang mengiringi perjalanan tim asuhan Louis van Gaal tersebut. Manchester United dianggap belum menunjukkan permainan terbaiknya. Tidak sedikit yang bilang kalau permainan United belum seperti permainan tim yang juara.

Van Gaal sadar benar akan hal itu. Ia mesti menghadapi terjangan badai cedera di semua lini di skuat United. Namun, kemenangan demi kemenangan yang akhirnya mereka raih, membuat United mendapat pemahaman baru. The Red Devils mencoba mengejar ketertinggalan dari cara mengarungi kompetisi ala Chelsea. Main indah saja tidak cukup, jika tak mengukir poin pada hasil akhir.

Pada akhirnya, semua akan terdengar klise: pandangan akan sepakbola selalu kembali ke diri masing-masing. Apakah akan memilih bermain indah tapi kalah, atau bermain seadanya tapi selalu berjaya. Ya, United sedang mengejar ketertinggalan atas pemahaman itu. Van Gaal mulai memahami cara “bermain” asistennya semasa di Barcelona itu.

Pertandingan menghadapi Aston Villa nanti malam akan memberi kita jawaban atas segala pertanyaan, ke mana Van Gaal membawa United dalam petualangan.


Komentar