Prediksi Pertandingan AS Roma VS AC Milan

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Prediksi Pertandingan AS Roma VS AC Milan

Dua klub dengan permainan terbuka akan bertemu pada Minggu (21/12/2014) dini hari nanti. Baik tuan rumah AS Roma maupun tamunya AC Milan, sama-sama menerapkan permainan menyerang pada musim ini.

Rudi Garcia sepertinya akan tetap memakai pakem 4-3-3, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Olympico kali ini. Trisula Francesco Totti, Gervinho dan Adem Ljajic menjadi andalan AS Roma di lini depan.

Untuk nama terakhir, sebetulnya pelatih berkebangsaan Prancis itu masih memiliki nama Juan Iturbe. Akan tetapi, mengingat Ljajic pemain yang paling subur di I Giallorossi kemungkinan ia akan menjadi pilihan utama. Penyerang sayap asal Serbia itu telah menyumbangkan 6 gol dari total 10 gol yang sudah diciptakan dari trisula Serigala Ibukota tersebut. Empat sisanya, dua gol masing-masing dicetak Totti dan Gervinho. Sementara itu di bangku cadangan juga masih ada striker yang tidak kalah garang, yakni Mattia Destro.

Serigala Ibukota sebagai tim menyerang memang terbukti tokcer sajauh ini. Total, sebanyak 28 gol sudah disarangkan oleh Totti dkk. Hanya kalah enam angka dari pemuncak klasemen Juventus dengan 34 gol.

Kendati demikian, beberapa pertandingan terakhir, kucuran gol AS Roma agak tersendat. Pada gionarta sebelumnya, skuat besutan Rudi Garcia ini hanya menang tipis 1-0 atas Genoa. Itu pun melalui gol semata wayang dicetak oleh Radja Nainggolan yang notabene pemain tengah.

Paling parah ketika ditaklukan Manchester City di Olympico di ajang UEFA Champions League. AS Rima bahkan tidak mencetak gol sama sekali. Hal itu dampak dari kurangnya suplai bola dari tengah kedepan. Akibat dari trio gelandang AS Roma yang bermain dalam garis bertahan yang terlalu rendah.

Tentunya, ketajaman trisula Serigala Ibukota perlu dibangkitkan kembali. Selagi kubu lawan tidak akan diperkuat Adil Rami karena cedera. Maka, Philippe Mexes seolah kehilangan patner sejatinya di jantung perahanan.

Padahal, duet Mexes dan Rami, sangat tangguh lima pertandingan belakangan. Pasangan tersebut baru kebobolan tiga gol. Tentu itu juga diperkuat oleh tangguhnya Diego Lopez ketika menjaga gawang.

Satu angka yang terjadi ketika menghadapi Inter Milan menjadi bukti. Saat itu keduanya dipisahkan, Rami diplot sebagai bek sayap kanan. Sehingga Mexes diduetkan dengan Cristian Zapata dan hasilnya kurang maksimal.

Walau begitu, dipastikan I Rossoneri bakal tampil ekstra ketika bertamu nanti. Mengingat, skuat besutan Filippo Inzaghi itu kembali mendapatkan percaya diri, setelah menaklukan Napoli 2-0 di San Siro. Kemenangan tersebut merupakan buah dari tokcernya formasi pohon natal 4-3-2-1. Maka kemungkinan strategi itu bakal dipatenkan kembali kala bertandang ke Olympico.

Napoli sendiri merupakan tim kedua yang mampu mengalahkan AS Roma musim ini. Maka bukan tidak mungkin AC Milan menjadi tim yang ketiga. Jika Ricardo Montolivo dkk mampu meredakan lini tengah I Giallorossi.  Seperti apa yang diperagakan oleh Manchester City, ketika menyingkirkan Totti dkk di UCL. Filippo Inzaghi bisa mengandalkan akselerasi dari Jeremy Menez, untuk merepotkan Seydou Keita.

Gelandang serang asal Prancis itu memiliki kecepatan dan menggiring bola yang mumpuni. Pemain bernomor tujuh tersebut berhasil 33 kali melewati lawan dengan kesuksesan 52 %. Dari proses itulah yang memudahkan dirinya mencetak delapan gol sejauh ini. Tentunya pergerakan Menez juga akan diikuti oleh El Shaarawy yang tidak kalah mobile ketika menyisir lapangan.

Mobilitas Menez bisa membuat Keita kelimpungan di depan kotak penalti. Keita sendiri memang kerap kerepotan mengimbangi pemain dengan akselerasi tinggi. Upayanya untuk mengawal pemain lincah, sering menjadi hadiah pelanggaran bagi pemain 34 tahun ini.

Tercatat sebanyak 34 kali pelanggaran dilakukan oleh Keita. Dua kartu kuning juga sudah dikoleksinya. Masih beruntung pelanggarannya kepada Daniel Osvaldo pada gionarta ke-13 melawan Inter lalu tidak berbuah kartu merah.

Ketika mengalahkan Napoli, Milan mengandalkan serangan balik yang tertumpu pada Menez. Dua gol tanpa balas pun berhasil diraih Montilivo dkk. Akan tetapi hal itu terkadang tidak diimbangi dengan awal serangan yang baik.

Pasalnya para anak asuh Inzaghi ini, kerap terburu-buru ketika mulai membangun serangan balik. Beberapa pilar AC Milan acapkali melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Kesalahan umpan juga sering terjadi dan berakibat membahayakan jantung pertahanan.

Ketika dikalahkan Genoa, Zapata melakukan satu kali error pass yang membahayakan gawang Diego Lopez. Kesalahan yang sama juga dilakukan oleh pemain asal Kolombia itu kepada Muntari. Alhasil gawang Lopez jebol akibat kesalahan itu, sehingga Milan harus puas berbagi angka 1-1.

Kesalahan-kesalahan seperti itu tentunya bakal menjadi makanan empuk bagi Radja Nainggolan. Gelandang pengangkut air itu merupakan top tekelnya Serigala Ibukota. Radja total telah melancarkan 32 kali tekel dengan rataan kesuksesan 46%.

Bola yang berhasil direbut Nainggolan, tentunya bakal menjadi santapan lezat serangan I Giallorossi. Terutama ketika dialirkan ke sisi sayap yang diisi oleh Gervinho-Ljajic.

Maka jika AS Roma mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan lini belakang Milan, tiga poin bisa diraih dengan sempurna. Akan tetapi itu semua bisa kandas, jika tiga pemain tengah I Gillorossi melakukan kesalahan seperti kala dikalahkan Manchester City lalu. Apalagi jika lini tengah AS Roma nanti tanpa diperkuat Miralem Pjanic, kreator serangan-serangan Serigala Ibukota.

Jual beli serangan diperkirakan bakal terjadi sepanjang 90 menit. Walau AC Milan diperkirakan bakal sedikit lebih bertahan, bukan tidak mungkin laga akan berlangsung dengan saling susul-menyusul angka. Maka diperkirakan hujan gol akan terjadi pada laga yang dimana AS Roma ingin menyalip Juventus di puncak Serie-A. Prediksi skor: AS Roma 3-1 AC Milan.

Komentar