Kesempurnaan La Arana di Usia Muda

Cerita

by Muhammad Farhan Yazid

Muhammad Farhan Yazid

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kesempurnaan La Arana di Usia Muda

Julian Alvarez pasti tidak pernah menyangka karena tak butuh waktu lama untuk mencapai semua mimpinya. Keberuntungan bisa dibilang sangat menghinggapi `La Arana` atau `si laba-laba` - begitu fans River Plate menyebutnya, karena ia berhasil menamatkan sepakbola di usia 23 tahun.

Catatan gelar Alvarez dengan tim nasional bahkan lebih lengkap dibanding Cristiano Ronaldo. Ia juga lebih cepat mencapainya ketimbang idolanya, Lionel Messi. Sulit membayangkan bagaimana anak berbakat yang sempat gagal memperkuat Real Madrid di usia belia ini, bisa meraih kesuksesannya di usia muda.

Gagal ke Real Madrid tapi Merajai Argentina

Keberhasilan Alvarez tak lepas berkat dukungan kedua orang tuanya. Namun bakat dan dukungan saja tak cukup. Lebih dari itu membutuhkan orang yang memang sudah mengerti sepakbola.

Ayah Alvarez, Gustavo, akhirnya menitipkan Alvarez ke sekolah sepak bola Futura Estrellita, yang didirikan oleh Hugo Rafael Varas, yang memiliki hubungan dekat dengan akademi sepak bola yang lebih besar bernama Club Atlético Calchín. Lewat kedekatan itu, bakatnya akhirnya tercium oleh para scouting Club Atlético Calchín dan ia segera dipindahkan saat berusia tujuh tahun ke akademi tersebut.

Pada usia 12 tahun, Alvarez memiliki kesempatan uji coba selama satu bulan untuk memperkuat Real Madrid. Di laga uji coba pertama, melawan Barcelona, ia tampil memukau. Los Blancos coba mengontraknya, namun gagal karena kebijakan transfer klub terkait anak di bawah usia 13 tahun.

Alvarez dan keluarga akhirnya kembali pulang ke Argentina dan kembali memperkuat Club Atletico Calchin sampai usia 15 tahun. Kemudian ia memilih untuk memperkuat River Plate. Alasannya, karena River Plate adalah tim favoritnya, dan warna jerseynya mengingatkan pada tim akademinya.

Alvarez kemudian melakukan debut seniornya di River Plate pada Oktober 2018 dan telah membangun reputasi sebagai salah satu penyerang muda terbaik di Argentina. Dia mencetak 36 gol dan 25 assist dalam 96 penampilan River Plate.

Setelah 4 tahun dan meraih lima gelar untuk River Plate. Rinciannya, 1 Copa Libertadores, 1 Argentinian Cup, 1 Supercopa Argentina, 1 Argentinian Champion, 1 Trofeo De Campeones. Alvarez akhirnya pergi meninggalkan River Plate dan hijrah ke Eropa untuk bergabung bersama Manchester City.

Mengembangkan Potensi ke Manchester City

Kedatangan Alvarez ke Manchester ternyata sudah direncanakan, sehingga ia mendapat sambutan yang baik oleh direktur sepakbola Man. City, Txiki Begiristain. The Citizen, melakukan pemantauan secara berkala pada Alvarez, dan menyatakan bahwa Alvarez punya potensi jadi pemain top.

“Julian adalah pemain yang kami pantau selama beberapa waktu, dia mampu menjalankan sejumlah peran menyerang, dan kami sangat yakin dia adalah salah satu pemain menyerang muda terbaik di Amerika Selatan. Saya sangat senang kami berhasil memboyongnya ke Manchester City. Saya sangat yakin kami dapat memberinya kondisi yang tepat untuk memenuhi potensinya dan menjadi pemain top.” kata Begiristain via rilis resmi klub (31/01/22).

Pada tahun pertama, Alvarez mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat di starting lineup utama. Tentu saja, hal ini tidaklah mudah karena ia harus bersaing dengan Erling Haaland untuk mendapatkan posisi di tim.

Meskipun dianggap memiliki kemampuan untuk menjalankan beberapa peran di lini serang, seperti yang dikatakan Begiristain, tantangan tetap besar karena Manchester City memiliki gelandang dan winger kelas dunia seperti Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, hingga Phil Foden.

Namun perlahan tapi pasti, Alvarez membuktikan dirinya lewat performa fantastis. Di musim pertamanya, ia berhasil berbagi peran dengan Haaland. Menciptakan kedalaman yang kuat yang tak dimiliki Man. City di musim sebelumnya. Di musim pertamanya, ia mencatatkan 49 penampilan, 17 gol, dan 5 asis. Catatan yang cukup apik dari seorang striker pilihan kedua.

Di Musim Kedua, Julian Sudah Raih Semua Impiannya

Setelah menjalani satu tahun jauh dari Argentina dengan pindah ke Eropa, Alvarez kini tengah merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Pada usia yang masih muda, sang juara dunia telah berhasil mewujudkan semua impian yang dimilikinya. Yang terbaru, ia turut berperan dalam membantu timnya, Man. City, meraih gelar juara Piala Dunia antar Klub dengan mengalahkan Fluminense (23/12).

Sebelumnya, ia membantu Man. City mendapatkan treble termasuk gelar Liga Champions yang sudah menjadi ambisi terbesar klub sejak diakuisisi Sheikh Mansour pada 2008. Setelah di musim 2021/22, The Citizens gagal karena kalah di semifinal oleh Real Madrid lewat comeback dramatis di Santiago Bernabeu.

Mundur ke belakang saat masih di Club Atletico Calchin, dalam sebuah wawancara tidak resmi, Alvarez pernah ditanyakan tiga pertanyaan. Tiga pertanyaannya adalah siapa idolanya? apa tim favoritnya? dan apa mimpinya sebagai pemain sepakbola? Kemudian Semua dijawab spontan olehnya.

https://twitter.com/Vizor_710/status/1709869088569241941?t=yaRdx3VOWzv6wlDLeWyOag&s=19">

Alvarez muda mengatakan bahwa idolanya adalah Lionel Messi, sedangkan tim favoritnya River Plate. Kemudian, saat ditanya tentang apa mimpi terbesarnya sebagai pesepakbola? ia berkata bermain dalam kompetisi tertinggi membela negaranya Argentina di Piala Dunia.

Setelah melalui berbagai tahun, kini Alvarez telah berhasil merealisasikan semua impian yang pernah ia miliki. Ia tidak hanya berpartisipasi aktif dalam permainan dan menyumbangkan sejumlah gelar untuk tim kesayangannya, River Plate. Tapi juga berhasil bermain dan memenangkan Piala Dunia bersama idolanya, Messi.

Di Piala Dunia, Alvarez jadi andalan Argentina. Sebagai debutan di Piala Dunia, performa Alvarez untuk membantu Argentina menjadi juara dunia cukup baik. Ia bermain dalam tujuh laga, lima sebagai starter dan dua sebagai pengganti dengan catatan empat gol dan satu asis.

Setelah semua kesuksesan, pria ini masih rendah hati. Ketika ditanya kemana ia akan melanjutkan karirnya setelah Man. City, Alvarez hanya mengatakan bahwa saat ini ia senang dengan kota Manchester dan klub yang telah memberikannya semua impiannya.

“Sebenarnya saya sangat bahagia di Manchester City. Saya sudah berada di klub selama lebih dari setahun. Saya merasa sangat senang dengan semua yang telah kami capai.” kata Alvarez via Sportkeeda.

Meski telah mencapai segalanya, dari level klub sampai internasional bersama Argentina, sang laba-laba masih punya mental pemenang. Ia tetap ingin berkompetisi dan coba memenangkan.

“Sekarang tujuan kami adalah berkompetisi dan mencoba memenangkan semuanya lagi.” tutupnya.

Komentar