Diikuti 48 Negara dan Hal Lain yang Perlu Diketahui Tentang Piala Dunia 2026

Piala Dunia

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Diikuti 48 Negara dan Hal Lain yang Perlu Diketahui Tentang Piala Dunia 2026

Pada 2017, melalui rapat Dewan, FIFA mengumumkan akan menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 48 negara. Ide penambahan jumlah peserta itu merupakan ide Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Piala Dunia 2026 akan digelar di tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Ini juga merupakan sejarah baru di mana baru pertama kalinya Piala Dunia digelar di tiga negara. Meksiko dan Kanada masing-masing akan menjadi tuan rumah 10 pertandingan dan 60 pertandingan lainnya akan dihelat di Amerika dengan menggunakan 11 stadion.

Hanya akan ada dua kota di Kanada yang menjadi tuan rumah, yakni Toronto dan Vancouver. Meksiko akan menggunakan tiga kota, yakni Guadalajara, Monterrey, dan Mexico City. Sementara itu, sebelas kota akan Amerika sediakan, yakni Atlanta, Boston, Dallas, Houston, Kansas City, Los Angeles, Miami, New York/New Jersey, Philadelphia, San Francisco Bay Arena, dan Seattle.

Meksiko dan Kanada masing-masing akan menjadi tuan rumah tujuh pertandingan grup, dua pertandingan di babak 32 besar, dan satu pertandingan di babak 16 besar. Setiap pertandingan dari babak perempat final, semifinal, dan final akan dihelat di AS.

Penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026 membuat federasi Oceania yang sebelumnya tak pernah mengirimkan wakilnya, akan mendapat satu tempat otomatis untuk berlaga di Piala Dunia. Asia akan diberi kuota 8 negara, Afrika 9 negara, Concacaf 6 negara, Conmebol 6 negara, dan Eropa 16 negara. Dua tim tersisa akan ditentukan melalui babak play-off.


Babak play-off akan diikuti oleh semua federasi (kecuali Eropa), ditambah satu negara tambahan dari konfederasi tuan rumah (Concacaf). Jadi, akan ada enam negara yang berjuang untuk memperebutkan dua slot tersisa. Dua tim unggulan (dihitung berdasar peringkat tertinggi), akan berhadapan dengan pemenang pertandingan empat tim sisanya untuk menentukan siapa yang lolos.

48 negara yang berpartisipasi pada Piala Dunia 2026 dibagi ke dalam 16 grup, di mana setiap grup terdapat tiga tim. Dua tim teratas akan melaju ke babak 32 besar yang dimainkan dengan sistem knock out. Dengan sistem tersebut, peluang untuk lolos ke babak 32 besar sudah terlihat sejak pertandingan pertama. Jika sebuah tim memenangkan pertandingan pertama, otomatis tim itu hanya butuh hasil imbang di pertandingan kedua. Di babak 32 besar, sistem yang digunakan adalah sistem gugur.

Penambahan 16 tim juga akan menambah durasi turnamen, meski jumlah pertandingan hanya akan bertambah 16. Di sisi lain, hal ini juga sebagai indikasi bahwa FIFA ingin meraup keuntungan lebih banyak. Semakin banyak pertandingan, semakin banyak pula uang yang bisa didapat.

Dalam dokumen proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2026, FIFA menyebutkan bahwa penambahan jumlah peserta ini mempertimbangkan beberapa faktor seperti pemerataan olahraga, kualitas kompetisi, dampak pada pembangunan sepakbola, infrastruktur, proyeksi pada posisi keuangan dan konsekuensi untuk penyampaian acara.

“Ini berarti lebih banyak partisipasi, lebih banyak peluang bagi pesepakbola di seluruh dunia

dunia dan lebih banyak kegembiraan di lapangan,” tulis FIFA. Namun demikian tidak memungkiri bahwa akan ada banyak uang yang didapat FIFA dari penyelenggaraan Piala Dunia 2026. Dikutip dari ESPN, FIFA menargetkan akan mendapatkan keuntungan sebesar 13,8 Triliun dari sponsor maupun tiket.

Terakhir kali penambahan jumlah peserta Piala Dunia terjadi pada 1998, dari 24 menjadi 32 peserta. Hal itu diputuskan pada 1994, ketika Joao Havelange terpilih kembali menjadi Presiden FIFA.

Peluang Negara-Negara Asia dan Bagaimana Peluang Indonesia?

Penambahan jumlah peserta Piala Dunia tentu saja peluang negara-negara yang belum pernah bermain di Piala Dunia akan sangat terbuka. Jepang, Iran, Korea Selatan, Arab Saudi ,dan Australia menjadi negara langganan Piala Dunia dari benua Asia.

Peluang negara-negara lain seperti Oman, Uzbekistan, Libanon, Uni Emirates Arab, dan Qatar, akan terbuka lebar. Di Piala Dunia 2022, Australia lolos melalui babak play off, dengan mengalahkan Uni Emirates Arab dan Peru.

Karena kuota bertambah, sistem kualifikasi pun diubah. Sebelumnya, di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, dua tim teratas dari dua grup otomatis lolos. Untuk Piala Dunia 2026, akan ada empat babak kualifikasi.

Di babak pertama, negara-negara dengan ranking 26-47 (berdasar ranking FIFA) akan bertanding dalam dua leg untuk memperebutkan tiket ke babak kedua. Di babak kedua, 36 negara terpilih akan dibagi ke sembilan grup dengan masing-masing grup terdiri empat negara. Dua negara teratas akan maju ke babak ketiga sekaligus memastikan lolos ke Piala Asia 2027.

18 klub yang masuk ke babak ketiga kemudian dibagi ke dalam tiga grup yang dihuni enam tim. Dua tim teratas akan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Peringkat ketiga dan keempat akan bermain di babak keempat.

Di babak keempat, enam tim akan dibagi ke dalam dua grup, di mana juara grup akan otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sementara runner up grup akan bertanding untuk memperebutkan satu posisi play-off inter-konfederasi.

Indonesia, jika berhasil melaju ke babak ketiga kualifikasi, maka akan mempunyai peluang yang terbuka. Namun, berharap apa kita pada timnas yang mengalahkan Thailand dan Vietnam saja masih sangat kesulitan?

Komentar