Inovasi Baru di Liga Primer Inggris: CB Overlap Sheffield United

Analisis

by redaksi

Inovasi Baru di Liga Primer Inggris: CB Overlap Sheffield United

Kesebelasan promosi kerap dianggap sebelah mata. Mereka yang baru naik ke divisi utama biasanya langsung menjadi kandidat kuat untuk degradasi. Tapi jika melihat permainan Sheffield United, mereka tampaknya bisa menepis pandangan tersebut.

Imbang menghadapi Bournemouth di pekan pertama, Sheffield United berhasil menumbangkan Crystal Palace dengan skor 1-0 di pekan kedua. Dengan Aston Villa yang mengalami dua kekalahan dan Norwich City yang takluk dari Liverpool di pekan pertama, skuat asuhan Chris Wilder itu jadi satu-satunya tim promosi yang belum menelan kekalahan.

Mungkin terlalu dini untuk menilai Sheffield United akan bisa bertahan di Liga Primer Inggris musim ini. Tapi setidaknya, mereka punya permainan yang memberikan inovasi baru di Liga Primer Inggris. Menggunakan pola dasar 3-5-2, Wilder mengandalkan bek tengahnya untuk membantu serangan hingga mendekati kotak penalti lawan.

Biasanya, bek tengah, entah itu dalam skema tiga bek atau empat bek, diandalkan dalam membangun serangan lewat kemampuannya membagi bola di lini pertahanan. Atau juga mereka diandalkan lewat umpan-umpan panjang akuratnya. Tapi dalam skema Wilder, bek tengah di kedua sisi (wide central defender) punya tugas untuk berada di wilayah pertahanan lawan untuk melindungi penguasaan bola dan unggul jumlah pemain di sayap.

Pemain belakang yang ditugaskan maju oleh Wilder saat menyerang adalah bek bernomor punggung 5, Jack O’Connel, dan bek bernomor punggung 6, Chris Basham. Keduanya sudah menjadi andalan Wilder sejak bermain di Divisi Championship.

Saksikan siaran ulang dan cuplikan pertandingan Liga Inggri pekan ke-2 pada tautan ini.

Saksikan siaran ulang dan highlight pertandingan Liga Inggris pekan ke-2 pada tautan ini.

Pada gambar di atas terlihat pada laga Sheffield United melawan Bournemouth dan Crystal Palace, Basham dan O’Connell kerap berada di wilayah pertahanan dan membantu serangan. Bahkan operan-operan mereka sebenarnya lebih sering dilakukan di area tengah lapangan dibanding lini pertahanan sendiri.

Secara teori, menaikkan bek tengah hingga lini pertahanan lawan tentu menyebabkan adanya ruang di lini pertahanan sendiri. Atau jika serangan gagal, maka serangan balik lawan akan menjadi sangat berbahaya karena bek tengah Sheffield United tidak berada di lini pertahanan.

Tapi pada praktiknya, Sheffield United baru kebobolan satu gol dari dua laga ini. Bahkan menurut Whoscored, jumlah tembakan yang dilakukan lawan Sheffield United sejauh ini baru 19 kali atau 9,5 per laga. Jumlah tersebut merupakan tersedikit keempat (bersama Brighton), hanya kalah dari Watford (17 tembakan), Everton (14) dan Manchester City (8).

Basham dan O’Connell sebenarnya hanya membantu serangan atau melakukan overlap hanya ketika Sheffield United menyerang di masing-masing areanya. Jika Sheffield United menyerang lewat kanan, maka Basham akan naik untuk menemani George Baldock (wingback kanan). O’Connell akan mendekati Chris Egan (bek tengah) dan Oliver Norwood untuk berjaga menghadapi serangan balik atau menjaga pemain lawan. Sebaliknya, jika Sheffield United menyerang lewat kiri, maka O’Connell yang akan melakukan overlap untuk menemani Enda Stevens (wingback kiri), Basham di lini pertahanan.

Saksikan siaran ulang dan highlight pertandingan Liga Inggris pekan ke-2 pada tautan ini.

Tapi tidak menutup kemungkinan juga Basham dan O’Connell akan melewati garis tengah lapangan untuk membantu serangan. Jika hal ini terjadi, maka tugas Egan dan Norwood untuk mengantisipasi serangan balik lawan dan penjagaan penyerang lawan.

Sheffield United sendiri setiap kehilangan bola memang selalu berusaha merebut kembali penguasaan bola atau men-delay serangan balik lawan agar Basham/O’Connell yang naik bisa kembali ke lini pertahanan. Saat ini Sheffield United merupakan kesebelasan yang paling sering melanggar (17,5 pelanggaran per laga). Mereka juga mencatatkan 14 intersep per laga, angka tertinggi kedua saat ini.

Saat tak menguasai bola atau ketika lawan membangun serangan, Sheffield United tidak membentuk pertahanan di wilayah pertahanan sendiri. Mereka tetap menjaga kerapatan antar pemain. Kedua wingback akan berusaha menekan full-back lawan yang menguasai bola sedini mungkin.

Skema ini terbilang efektif pada dua laga perdana Sheffield United di Liga Primer Inggris musim ini. Tapi sebenarnya, skema ini sudah teruji sejak di Divisi Championship musim lalu, di mana Sheffield menempati peringkat kedua di akhir klasemen dengan catatan kebobolan paling sedikit (41 gol dari 46 laga) bersama Middlesbrough.

Akhir pekan ini, Sheffield United akan berhadapan dengan Leicester City dan dapat Anda saksikan di Mola Polytron Streaming Device.

Komentar