Donor Darah Bersama Cristiano Ronaldo

Backpass

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Donor Darah Bersama Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo pertama kali mendonorkan darahnya saat berusia 24 tahun.

“Kejadiannya saat Carlos [Martins] bersama kami di tim nasional,” ujar Ronaldo berkisah dalam wawancara dengan Cadena Cope, sebuah stasiun radio Spanyol. “Dia bercerita kepada kami tentang masalah putranya dan kami, para pemain, menunjukkan kesatuan yang hebat dengan menolongnya dan putranya karena kami tahu situasinya sangat rumit.”

Putra Carlos Martins membutuhkan donor sumsum tulang. Ronaldo memutuskan menjadi donor.

Donasi sumsum tulang adalah satu dari dua metode yang digunakan untuk mengambil sel-sel pembentuk darah untuk transplantasi sumsum tulang. Sumsum cair (tempat sel-sel pembentuk darah diproduksi) diambil menggunakan jarum suntik dari kedua sisi bagian belakang tulang panggul. Donor sumsum tulang tak akan merasa sakit karena diberi anestesi sebelum proses pengambilan sumsum cair.

“Banyak orang berpikir menyumbangkan sumsum tulang adalah hal yang sulit, padahal tak lebih dari mengambil darah dan tidak sakit,” lanjut Ronaldo. “Tidak membutuhkan biaya pula. Prosesnya sederhana dan setelahnya kau akan merasa bahagia karena kau tahu kau telah menolong orang lain.”

Sejak saat itu Ronaldo rutin mendonorkan darahnya. Usia Ronaldo sekarang 33 tahun. Dengan asumsi Ronaldo mendonorkan darahnya setahun sekali, Ronaldo telah 8 kali mendonorkan darah (tidak termasuk pengalaman pertamanya, mendonorkan sumsum tulang untuk putra Carlos Martins). Delapan kantung darah dari Ronaldo saja bukan jumlah yang sedikit, tetapi tak cukup untuk memenuhi kebutuhan darah dunia.

Bahkan jika Ronaldo rutin mendonorkan darahnya per delapan pekan (jarak minimal dari satu donasi ke donasi lain adalah 56 hari), jumlah sumbangan darah Ronaldo saja tetap tak cukup. Setiap tahun, para donor menghasilkan 100 juta kantung darah. Namun jumlah itu pun tetap tidak cukup.

Karena itulah Ronaldo tak berhenti di mendonorkan darah. Dia juga menjadi wajah kampanye BE THE 1 yang tujuannya adalah mendorong anak-anak muda menjadi pendonor darah seumur hidup. Ronaldo sungguh-sungguh menjalankan perannya ini. Dia bahkan menjaga kulitnya dari sentuhan jarum tato untuk ini.

Tubuh pendonor darah bukannya tak boleh bertato. Aturan mengenai pendonor darah bertato sendiri beragam di setiap negara. Hanya saja, tato baru membuat pemiliknya harus menunggu 6 hingga 12 bulan hingga dapat menjadi pendonor darah. Ronaldo tak bisa menunggu selama itu.

***

Darah yang didonorkan tidak hanya berguna bagi orang lain, tetapi juga bagi sang pendonor.

Salah satunya: mendonorkan darah berarti mendapat pemeriksaan kesehatan gratis. Sebelum diizinkan mendonorkan darah, kesehatan pendonor diperiksa terlebih dahulu.

Selain itu, mendonorkan darah menurunkan risiko hemochromatosis—pengendapan garam-garam besi dalam jaringan, yang mengarah ke kerusakan hati, diabetes melitus, dan perubahan warna perunggu pada kulit. Mendonorkan darah adalah salah satu cara mengeluarkan zat besi berlebih.

Dan karena hemochromatosis mengarah kepada kerusakan hati, mendonorkan darah secara rutin berarti menurunkan risiko penyakit hati. Walau banyak faktor lain memengaruhi peningkatan risiko penyakit hati, secara rutin mendonorkan darah membuat penumpukan zat besi tidak terjadi dan risiko terkena penyakit hati menjadi lebih kecil.

Keuntungan lain: Mendonorkan darah setidaknya satu tahun sekali, menurut penelitian Academic Journal of Epidemiology, menurunkan risiko serangan jantung sampai 88 persen. Ini masih berhubungan dengan penumpukan zat besi, karena konsentrasi tinggi zat besi dalam darah menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Mendonorkan darah berarti membuang zat besi, dan berarti memberi lebih banyak ruang untuk sirkulasi darah.

Komentar