Pandit FPL : Aset Terbaik FPL 2023/2024 (Bagian 3)

Fantasy Premier League

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pandit FPL : Aset Terbaik FPL 2023/2024 (Bagian 3)

Liverpool : TAA, Salah, Mac Allister

Jagat FPL heboh ketika melihat harga Trent Alexander-Arnold yang mencapai 8,0m. Bagi aset bek, harga ini sangat tinggi karena tidak ada lagi bek yang harganya mendekati bek asal Inggris tersebut. Paling dekat hanya Trippier yang dibanderol 6,5m. Sehingga pertanyaan yang muncul apakah TAA masih layak untuk dipilih?

Bagi kami, TAA dengan harga 8,0m layak dipilih dan kami kategorikan sebagai aset terbaik Liverpool musim 2023/2024. Pertama, dari kepastian bermain ia hampir tidak punya saingan selama terhindar dari cedera. Kedua, peran baru yang Klopp berikan membuat TAA lebih punya banyak kesempatan untuk lebih banyak terlibat dalam serangan. Kita tidak perlu terlalu berharap mendapat poin clean sheet dari TAA, tapi kita bisa banyak berharap terhadap poin serangan (gol atau asis). Belum lagi soal set piece taker dan sebagainya. Singkatnya, ketika kita mengambil TAA seakan-akan tim kita memiliki 6 gelandang.

Aset terbaik kedua dari Liverpool kami mengajukan nama Mohamed Salah (12,5m) yang harganya di luar nalar juga. Tapi di antara gelandang lain, hanya Salah yang punya kepastian bermain. Jota, Luiz Diaz, Mac Allister, dan Szoboszlai masih belum memiliki kepastian bermain. Mungkin Salah tidak lagi jadi aset terbaik jika Klopp menemukan skema yang cocok tanpa Salah dan berjalan lebih efektif.

Soal statistik, Salah dan TAA tentu tidak perlu diperebatkan lagi. Meski banyak yang bilang dua pemain ini flop, tapi, comeback mereka terlihat pasca Piala Dunia 2022, tepat setelah Klopp menemukan sistem baru. Maka dari itu, musim ini, jika Klopp berhasil mengembangkan sistem tersebut, Salah dan TAA akan tetap menjadi aset penting Liverpool.

Selain TAA dan Salah, aset terbaik ketiga Liverpool cukup sulit untuk ditentukan. Potensi terbaik hadir dari para gelandang. Tapi masalahnya, belum ada dasar yang bisa digunakan untuk mengintip siapa gelandang utama yang akan dipasang Klopp. Szoboszlai dengan harga 7,0m terlihat menggiurkan mengingat atribut yang ia memiliki adalah kreativitas. Jota dan Luiz Diaz juga cukup menarik karena dua pemain ini lebih lama berkecimpung di Liga Inggris dibanding Szobo.

Oleh karena itu, di awal musim ini kami cenderung memilih Mac Allister sebagai aset terbaik Liverpool setelah TAA dan Salah. Jika berkaca pada peran yang ia pegang di Brighton dan Argentina, kemungkinan besar Klopp akan memasang Mac Allister di antara gelandang bertahan dan gelandang serang atau sejajar dengan TAA sebagai double pivot. Jika benar demikian, kepastian bermain Mac Allister lebih tinggi dibanding Szobo, Jota, dan Diaz. Mac Allister mungkin tidak lagi menggiurkan jika ternyata gelandang yang posisinya lebih ke depan jauh lebih produktif.

Luton : Morris, Adebayo,

Luton Town promosi ke Liga Inggris setelah 32 tahun absen. Mereka mengalahkan Conventry City melalui drama adu penalti pada babak final. Secara produktivitas, Luton terbilang bukan tim produktif di antara tim lain di Divisi Championship musim lalu. Mereka hanya mencetak 57 gol dari 46 pertandingan. Tapi, The Hatters memiliki pertahanan yang cukup solid dengan hanya kebobolan 39 pertandingan. Salah satu yang terbaik, hanya kalah dari Burnley.

Oleh karena itu, kami hanya mengajukan dua aset yang kami kategorikan sebagai aset terbaik dari Luton. Mereka adalah Morris dan Adebayo. Morris menjadi pencetak gol terbanyak Luton musim lalu dengan torehan 20 gol, artinya hampir setengah dari perolehan gol Luton berasal dari Morris. Dengan harga 5,5m saja, Morris cocok digunakan sebagai penyerang ketiga di tim anda. Begitu juga dengan Adebayo, potensi nya hampir sama namun Adebayo sedikit lebih murah 0,5m dari Morris.

Pemilihan aset ini kami justru tidak mengambil bek dan kiper meski di awal kami sebutkan salah satu keunggulan Luton adalah aspek pertahanan yang dibuktikan dengan jumlah kebobolan di musim lalu. Pertimbangan ini berkaitan dengan pengurangan risiko yang terlalu besar. Jika memilih bek dan kiper, peluang blank sangat besar untuk aset yang tidak bermain di tim papan atas. Apalagi, Luton adalah tim promosi. Sangat rentan.

Manchester City : Haaland, KDB, Foden

Sebetulnya, hampir semua aset Manchester City sangat potensial. Namun, potensi-potensi tersebut seakan hilang selama pelatih nya masih bernama Pep Guardiola. Musim lalu, hampir tidak ada aset yang benar-benar terjamin posisinya. Bahkan kiper, Pep tidak ragu untuk melakukan rotasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap manajer untuk selalu up to date terhadap apa yang terjadi dengan skuad Manchester City setiap gameweek.

Untuk dapat memilih aset terbaik Manchester City, satu tempat sudah pasti milik Erling Haaland. Berbagai rekor individu musim lalu tentu jadi alasan utama. Harga yang mencapat 14,0m pun seakan dihiraukan oleh mayoritas manajer FPL karena memang sebanding dengan potensinya. Tapi pertanyaanya, selain Haaland, siapa lagi aset terbaik Manchester City?

Kami mengincar aset-aset gelandang namun tantangan nya tentu soal menit bermain. Kevin de Bruyne (10,5m) adalah gelandang dengan menit bermain tertinggi (setelah Rodri) yang juga memiliki nilai xGI (angka harapan keterlibatan gol) tertinggi yaitu 19,03. Gelandang lain seperti Grealish (7,5m), Mahrez (7,5m), Foden (7,5m), Bernardo (6,5m) memiliki menit bermain yang relatif lebih rendah dengan selisih yang tidak terlalu signifikan satu sama lain. Oleh karena itu, KDB masih layak menjadi aset terbaik Manchester City setelah Haaland. Mengingat juga perannya sebagai eksekutor tendangan bebas.

Aset terbaik berikutnya adalah Foden (7,5m) yang musim lalu mencetak 11 gol dan 7 asis dari 22 pertandingan. Kepergian Gundogan menjadi faktor tambahan pemilihan Foden. Harapan nya, pemain muda asal Inggris tersebut mendapat lebih banyak menit bermain sekaligus memberikan lebih banyak poin kepada para manajer yang memilikinya.

Manchester United : Bruno, Rashford, Shaw

Musim lalu Manchester United jadi salah satu tim yang cukup diandalkan aset-asetnya untuk meraup poin. Terutama ketika laga kandang. The Red Devils menjadi salah satu tim yang sangat perkasa jika bermain kandang dengan catatan 36 gol, kemasukan 10 gol (terbaik dari semua tim), dan 11 clean sheet (terbaik dari semua tim). Tapi masalahnya, MU telah ditinggalkan David De Gea yang tidak tergantikan di bawah mistar. Oleh karena itu, rasa kepercayaan terhadap pertahanan MU tidak bisa setinggi musim lalu.

Meski demikian, kami masih merekomendasikan Luke Shaw (5,5m) sebagai salah satu aset terbaik Manchester United yang akan berdampak jangka panjang. Musim lalu, Shaw termasuk ke dalam 10 bek yang paling sering menciptakan peluang (18). Jika dibandingkan dengan bek lain di MU, Shaw yang terbaik. Faktor tambahan tentu peran Shaw sebagai salah satu eksekutor tendangan bebas atau sepak pojok.

Dua aset terbaik MU lainnya adalah Bruno Fernandes (8,5m) dan Marcus Rashford (9,0m). Dua pemain ini menjadi aset dengan sumbangan poin terbesar dari MU. Rashford dengan 17 gol dan 7 asis menyumbang total 205 poin sementara Bruno dengan 8 gol dan 9 asis menyumbang 105 poin. Maka tidak heran jika Rashford musim ini mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, bahkan melebihi Bruno. Kami sedikit lebih mengunggulkan Bruno karena harga yang sedikit lebih murah dan beberapa faktor lain seperti minimnya saingan di posisi nya dan peran Bruno sebagai eksekutor utama tendangan bebas, sepak pojok, dan penalti.

Newcastle United : Wilson, Trippier, Isak

Tidak seperti musim lalu, sumbangan poin dari aset Newcastle United diperkirakan tidak banyak berubah arah. Musim lalu, mayoritas poin memang datang dari bek dengan Kieran Trippier (6,5m) sebagai aktor utamanya. Masih ada Botman (4,5m) dan Schar (5,0) yang sumbangan poinnya di atas rata-rata bek lain. Musim ini, bek milik Eddie Howe diperkirakan masih potensial terlebih tidak ada pemain yang pergi sehingga kekompakan tim tetap terjaga. Perubahan arus poin kemungkinan berubah dari barisan gelandang dan penyerang.

Kedatangan Sandro Tonali (5,0m) kemungkinan akan mengubah gaya serangan Newcastle United. Musim lalu mereka banyak mengandalkan sayap sehingga pemain seperti Almiron (6,5m) misalnya, bisa menyumbang 158 poin. Tonali yang musim lalu menjadi pemain vital AC Milan dengan catatan 90 penciptaan peluang membuat kreativitas lini serang Newcastle tidak akan hanya mengandalkan sayap. The Magpies bisa bermain sangat vertikal dengan tujuan “melayani” Wilson (8,0m) dan Isak (7,5m). Oleh karena itu, setelah Trippier, kami merekomendasikan Wilson dan Isak sebagai aset terbaik Newcastle United musim ini.

Selain pengaruh Tonali, sejak musim lalu Wilson dan Isak terlihat sangat potensial. Wilson sebagai Top Scorer mencetak 18 gol dan 6 asis musim lalu sementara Isak menyumbang 10 gol dan 2 asis meski hanya bermain di 17 pertandingan saja. Awalnya muncul perdebatan kedua pemain ini akan berebut tempat. Namun ternyata Eddie Howe bisa memainkan keduanya bersamaan dengan Isak diplot di sayap kiri sementara Wilson sebagai penyerang tengah. Meski musim lalu belum berjalan sempurna, musim ini diperkirakan akan lebih efektif.

Lanjut Part 4

Komentar