DNA Barcelona Pep Melawan Ketatnya Kompetisi di Inggris

Backpass

by redaksi

DNA Barcelona Pep Melawan Ketatnya Kompetisi di Inggris

Pep Guardiola mengeluarkan sebuah keputusan yang cukup penting dalam hidupnya. Setelah sukses di Barcelona dan Bayern München, manajer kelahiran 18 Januari 1971 ini akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan Manchester City pada Februari 2016 silam. Saat itu, ia tidak tahu kesulitan apa yang sudah menantinya di negeri Ratu Elizabeth ini.

Sebagai pemain, Pep memiliki karier yang cukup cemerlang. Bergabung bersama Barcelona sejak 1983, diawali dengan bergabung bersama La Masia, ia sukses mendapatkan kontrak profesional pertamanya di Barcelona pada 1990. Ketika itu, di bawah asuhan Johan Cruyff, Guardiola menempati posisi sebagai gelandang bertahan. Posisi ini mengantarkannya meraih banyak prestasi bersama Barcelona dalam kurun 1991 sampai 1999.

Melanjutkan karier sepakbolanya di Brescia, Roma, Al-Ahly, dan berakhir di Dorados, setelah satu tahun vakum usai pensiun pada 2006 Guardiola memasuki fase baru dalam kehidupan sepakbolanya. Pada 2007 ia menerima tawaran pekerjaan melatih Barcelona B. Barcelona B menjadi gerbang awal kebangkitan kembali DNA Barcelonanya yang sempat aktif pada masa-masa 90an ketika ia menjadi pemain.

Setahun kemudian, manajemen Barca mempromosikannya menjadi manajer tim utama Barcelona menggantikan Frank Rijkaard. Catatan Pep di Barcelona adalah salah satu hal fenomenal yang pernah ia torehkan dalam karier manajerialnya. Selama 2008 sampai 2012, total ia mempersembahkan 14 trofi untuk Blaugrana.

Saat itu ia benar-benar dipuja sebagai pelatih jenius. Barca yang dilatihnya menjadi tim yang sulit dikalahkan dengan prinsip possession football beserta dengan perpindahan posisi para pemainnya yang begitu dinamis, mengingatkan akan tim Belanda 1974 yang dilatih oleh Rinus Michels dan dikapteni oleh Cruyff, pelatih Pep di Barca. Semua begitu indah sebelum akhirnya Mou menemukan anti-tesis dari permainan Pep tersebut, yang kelak dikenal orang sebagai strategi "Parkir Bus".

Walau strateginya sempat menemui jalan terjal, kharisma sekaligus daya tariknya sebagai manajer tidak luntur. Buktinya klub asal Jerman, Bayern München, mau menggunakan jasanya selama tiga musim. DNA Barca yang ia bawa, sebagaimana yang ia terapkan di Spanyol, juga sukses di tanah Bavaria ini. Hanya ada satu tempat di mana DNA Barcanya mulai menemukan jalan buntu, yaitu dalam ajang Liga Champions.

Gondolan trofi domestik yang ia raih selama ia melatih Bayern terasa kurang karena tidak ada satu pun trofi Liga Champions yang mendarat di lemari trofi Bayern. Dengan dosa yang belum bisa ia tebus tersebut, ia memutuskan untuk menerima pinangan di City pada pertengahan 2016. Perjalanan yang lebih terjal menantinya di Inggris.

Digadang-gadang akan memberikan warna baru dalam permainan City, sampai sekarang ia masih cukup kesulitan membawa City bersaing dengan klub-klub Liga Primer lain. Kedatangannya yang juga bersamaan dengan kedatangan manajer ciamik lain macam Antonio Conte, Jürgen Klopp, dan juga musuh abadinya di Spanyol, Jose Mourinho, serta ketatnya kompetisi di Inggris adalah jalan terjal yang harus ia hadapi di Inggris.

Sampai sekarang, Pep masih kesulitan menghadapi itu semua. Peringkat lima dari 21 pertandingan yang sudah Pep jalani di Liga Primer bersama City adalah raihannya bersama The Citizens untuk saat ini. DNA Barcelona yang ia bawa mengalami sedikit kesulitan untuk dikembangkan di sini.

Masih ada beberapa pertandingan dan beberapa musim ke depan yang akan Pep jalani bersama City. Yang bisa dilihat sekarang adalah, DNA Barca Pep sedang bertarung melawan kerasnya dan ketatnya kompetisi di Inggris.

Anyway, hari ini Pep berulang tahun loh. Selamat ulang tahun, Pep! Santailah dulu sejenak dan rayakan ulang tahunmu!

(sf)

Komentar