Lari Kencang Jarak Pendek

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Lari Kencang Jarak Pendek

“Anak ini bisa berlari melewati genangan air tanpa membuat cipratan,” ujar Harry Redknapp tentang Theo Walcott, yang pernah menjadi pemainnya semasa di Southampton. “Dia secepat kilat dan melayang di lapangan.”

Dengan kecepatannya itulah Walcott melewati banyak tahapan dan meraih banyak hal dengan cepat di usia muda. Walcott, pemain sayap utama di tim muda Southampton yang mencapai final FA Youth Cup 2005, langsung dipromosikan ke tim senior.

Debut profesionalnya ia jalani di pertandingan pembuka Championship musim 2005/06. Di pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers tersebut Walcott memecahkan rekor debutan termuda Southampton di usia 16 tahun 143 hari.

Tiga belas pertandingan berselang, Arsenal datang membawa tawaran. Walcott baru mencetak lima gol, namun Arsenal berani membayar 5 juta paun di muka dan tujuh juta paun lainnya setelah Walcott mencapai jumlah pertandingan tertentu di tim nasional Inggris dan tim senior Arsenal. Untuk seorang remaja, dana yang dikeluarkan Arsenal saat itu adalah rekor transfer.

Saingan Arsenal saat itu adalah Chelsea, yang sudah meminati dan mendekati Walcott bahkan sebelum sang pemain bergabung dengan Southampton. Walcott memilih Arsenal karena fokusnya saat itu adalah berkembang dan dia merasa Arsene Wenger adalah manajer yang tepat untuknya. Pada 20 Januari 2006, Walcott resmi menjadi pemain Arsenal.

Di bawah Wenger, Walcott tak kunjung tampil membela Arsenal -- di Premier League, di FA Cup, di mana pun. Sven-Goran Eriksson, pelatih kepala tim nasional Inggris, memiliki pendapat lain. Pada 8 Mei 2006, Eriksson menyertakan Walcott ke dalam daftar 23 pemain pilihannya untuk Piala Dunia 2006.

“Saya baru mengambil keputusan akhir pagi ini,” ujar Eriksson dalam jumpa pers pengumuman pemain. “Ini perjudian besar, saya tahu. Saya tak sabar melihatnya, dia bakat besar. Dan kecepatan di sepakbola saat ini mahal harganya. Menurut saya ini skuat yang bagus, skuat yang menarik. Ada beberapa wajah baru, beberapa pemain muda, dan ini skuat yang memiliki kecepatan dan itu sangat dibutuhkan di Piala Dunia.”

Saat Eriksson mengumumkan timnya, Walcott sedang menjalani ujian teori untuk mendapat surat izin mengemudi.

“Theo masih terkejut,” ujar Colin Gordon, agen sang pemain. “Ia hanya menunggu satu kabar baik hari ini. Ia lulus ujian teori, tapi ternyata dia mendapat dua kabar bagus.”

Ketika ditanya bagaimana bisa ia lebih memilih Walcott ketimbang Jermain Defoe dan Darren Bent, Erikssen menjawab: “Barangkali tidak terlalu logis. Kadang kita mengambil keputusan berdasar perasaan dan saya bersemangat mengenai Theo Walcott.”

Tord Grip, asisten Eriksson, ikut memberi penjelasan. “Theo diberi kesempatan dan ia akan menerimanya seperti pemain-pemain muda sebelumnya. Wayne Rooney belum tampil dalam banyak pertandingan ketika ia dipanggil. Theo belum teruji namun ia akan diuji. Saya rasa kami memang harus memilihnya. Di usianya yang sekarang dia tak punya rasa takut dan tidak merasakan tekanan.”

Rekor debutan termuda timnas Inggris saat itu masih dipegang Rooney, 17 tahun 111 hari. Dari hari pengumuman hingga final Piala Dunia 2006, kapan pun Walcott menjalani debutnya, ia akan memecahkan rekor debutan termuda.

Old Trafford, 30 Mei 2006. Walcott masuk menggantikan Michael Owen dalam pertandingan persahabatan melawan Hungaria. Walcott, yang masih belum menjalani debutnya bersama Arsenal, memecahkan rekor debutan termuda timnas Inggris di usia 17 tahun 75 hari.

Banyak sorotan diarahkan kepada Walcott selama berada di Jerman. Namun sepanjang gelaran Piala Dunia 2006, tak sekali pun ia tampil. Eriksson, setelah Inggris tersingkir, tetap mempertahankan keputusannya menyertakan sang remaja.

“Saya yakin saya membawa pemain-pemain yang tepat, dan bukan untuk kepentingan saya. Pengalaman ini akan sangat berguna untuk Walcott di masa depan,” ujarnya.

Eriksson kemudian digantikan Steve McClaren. Di bawah kepemimpinan McClaren, Walcott turun ke timnas U21. Turun kelas malah membuat Walcott memecahkan rekor lain. Pada pertandingan debutnya di timnas U21, 15 Agustus 2006, Walcott mencetak gol pertamanya dan memecahkan rekor pencetak gol termuda di kelompok usia tersebut.

Walcott baru menjalani pertandingan kompetitifnya untuk timnas senior pada pertandingan melawan Andora, 6 September 2008, di ajang kualifikasi Piala Dunia. Tak banyak catatan hari itu namun empat hari berselang, di Kroasia, Walcott mencetak gol pertamanya untuk timnas senior. Gol kedua dan ketiganya pun ia ciptakan di pertandingan yang sama. Walcott pun memecahkan rekor sebagai pencetak trigol termuda Inggris, di usia 17 tahun 152 hari.

Trigol tersebut, walau demikian, tak serta merta membuat Walcott menjadi andalan. Berselang sembilan bulan baru ia kembali merasakan jadi starter di tim senior. Kembalinya Walcott ke timnas membuatnya semakin terlihat, dan semakin terlihat membuatnya semakin mudah dinilai.

“Saya tak pernah melihatnya berkembang,” ujar Chris Waddle, eks pemain timnas Inggris. “Menurutku ia tidak paham caranya bermain -- kapan harus berlari, kapan harus berlari menghadapi full-back, kapan harus memainkan umpan satu-dua. Saya rasa pemahaman sepakbolanya tidak baik dan ia akan menghadapi masalah. Kita jujur sajalah, pemain belakang bagus akan selalu bisa menjebaknya offside.”

Pada 1 Juni 2010, Fabio Capello mengumumkan daftar pemain timnas Inggris untuk Piala Dunia Afrika Selatan. Tidak ada nama Walcott dalam daftar tersebut. Setelah Inggris tersingkir, barulah Capello menyesali keputusannya.

“Ia bisa bermain 25 menit dan membahayakan,” ujar Capello. “Saya salah dengan tidak menyertakannya. Ia salah satu pemain yang bisa memberi perbedaan. Harusnya saya membawanya.”

Piala Eropa 2012 menjadi kejuaraan besar pertama yang diikuti Walcott. Pada Piala Dunia 2014, ia kembali absen -- kali ini karena cedera. Untuk Piala Eropa 2016, Walcott kembali tidak disertakan. Roy Hodgson merasa sang pemain kurang jam terbang dan punya masalah cedera.

Walcott, yang tak pernah benar-benar mendapat jaminan tempat utama di Arsenal, terakhir kali tampil untuk timnas Inggris pada 15 November 2016. Panggilan terbaru menyoal timnas, walau demikian, ia terima pada 16 Maret 2017, hari ulang tahunnya yang ke-28.

Gareth Southgate, pelatih kepala timnas Inggris, menghubungi Walcott untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan mengabari sang pemain ia tak akan disertakan dalam agenda terbaru timnas karena Walcott tak tampil cukup baik.

Komentar