Tiga Kesebelasan yang Bisa Mengganggu Duopoli Real Madrid dan Barcelona di La Liga 2017/2018

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Tiga Kesebelasan yang Bisa Mengganggu Duopoli Real Madrid dan Barcelona di La Liga 2017/2018

Pada tiga tahun yang lalu, ada sedikit warna di La Liga atas juaranya Atletico Madrid. Juaranya Atletico menjadi angin segar bagi sepakbola Spanyol yang terus didominasi persaingan antara Barcelona dengan Real Madrid dalam perebutan juara.

Bayangkan, perlombaan juara La Liga hanya terjadi antara dua kesebelasan itu selama 10 tahun sebelum Atletico juara. Bahkan dalam tiga tahun terakhir ini pun dominasi dan perebutan juara La Liga seolah kembali ke duopoli Barcelona dan Madrid. Maka sudah waktunya agar berharap kembali adanya daya saing lebih kompetitif seperti ketika Atletico menjuarai La Liga 2013/2014.

Harapan itu sangat diperbolehkan pada La Liga 2017/2018 mendatang. Ada beberapa kesebelasan yang kembali diharapkan menjadi kejutan pada musim nanti, yaitu Atletico Madrid, Sevilla dan Real Betis. Mungkin ada yang bilang bahwa Atletico atau Sevilla itu tidak layak masuk ke daftar kesebelasan kejutan karena musim lalu berhasil menembus empat besar akhir klasemen.

Tapi perlu diingat bahwa ini adalah La Liga, bung! Perlu ada dobrakan bahwa dominasi juara Barcelona dan Madrid perlu kembali diokupasi. Apalagi sejak Atletico juara, sudah tiga tahun peringkat satu dan dua pada klasemen akhir hanya tercantum Barcelona dan Madrid. Artinya, kejutan di La Liga ini bukan sekedar menembus papan atas, namun menjalani tantangan dalam memecahkan dominasi El Clasico.

Atletico Madrid

Sejatinya Atletico tidak layak jika hanya menjadi sekadar kejutan. Tapi embargo transfer yang dijalaninya sampai Januari 2018 adalah alasan untuk mengukur sejauh mana kemampuan skuat Atletico pada musim ini. Pada bursa transfer 2017 yang belum ditutup, Atletico hanya mendatangkan Vitolo dari Sevilla karena embargo. Bahkan Atletico terpaksa menjual beberapa pemain masa depannya seperti Matias Kranevitter (Zenit St. Petersburg), Javier Manquillo (Newcastle United), Oliver Torres (FC Porto), Theo Hernandez (Real Madrid) dan lainnya.

Tapi embargo transfer juga membuat mayoritas pemain pentingnya bertahan. Tidak sedikit klub-klub besar menginginkan Antoine Griezmann, Jan Oblak, Luciano Vietto, Saul Niguez, Sime Vrsaljko dan lainnya. Rasa prihatin mereka sehingga bertahan itulah yang membuat Atletico diduga akan memberikan kejutan sekaligus tolok ukur skuatnya saat ini. Kelebihan lainnya adalah bagaimana skuat Atletico tidak perlu beradaptasi terlalu lama lagi sehingga kekompakan tetap terjaga.

Tentu saja peranan penting itu dipegang Diego Simeone selaku pelatihnya. Ia wajib berpintar-pintar dengan skuat yang ada melalui taktik-taktik yang diterapkannya. Simeone wajib mencontoh Zinedine Zidane, pelatih Madrid, yang mampu meraih double winner dengan tidak jor-joran mendatangkan pemain baru seperti biasanya. Madrid saat itu pun mengalami dampak embargo transfer seperti yang dilanda Atletico sekarang. Tapi kepintaran Zidane dalam meramu strategi membuat kesebelasannya justru lebih disegani di Eropa.

Dampak lainnya adalah para pemain yang mengalami kegagalan adaptasi pada musim lalu, bisa mendapatkan waktu lebih setidaknya sampai Desember nanti. Kesempatan itu wajib dimanfaatkan Nicolas Gaitan, Vietto, Vrsaljko dan lainnnya yang lebih banyak duduk di bangku cadangan. Maka bukan tidak mungkin mereka justru sudah nyetel dan siap menghapus asa Atletico yang dalam tiga musim terakhir paling sedikit menghabiskan uang transfer sekitar 80 juta euro.

Keberadaan Simeone yang pintar menjaga situasi di ruang ganti akan tetap menjadikan Atletico ancaman di La Liga 2017/2018. Simeone sudah membuktikannya dengan tidak terkalahkan dalam enam pertandingan pra-musim. Diego Godin dkk hanya imbang dua pertandingan dan sisanya berhasil dimenangkan.

Real Betis

Alasan yang membuat Real Betis wajib disegani pada La Liga 2017/2018 karena transfer ekonomis namun efektif. Betis cuma mengeluarkan dana sekitar 28 juta euro pada bursa transfer musim panas ini. Tapi lihat siapa saja yang didatangkan kesebelasan berjuluk Verderones (Hijau Besar) ini. Perekrutan paling menonjol adalah memulangkan empat pemain Spanyol yang sebelumnya bermain di luar negeri, yaitu Antonio Barragan (Middlesbrough), Cristian Tello (Barcelona-Fiorentina), Javi Garcia (Zenit) dan Jordi Amat (Swansea City).

Mereka merupakan pemain-pemain yang bersinar di La Liga sebelum merantau ke kompetisi sepakbola negara lain. Selain empat pemain itu, Betis juga mendatangkan Andres Guardado (PSV Eindhoven), Ryad Boudebouz (Montepellier), Sergio Leon (CA Osasuna), Victor Camarasa (Levante) dan Zouhair Feddal (Alaves). Para pemain baru itu diharapkan bisa menjadi pelipur lara kepergian Bruno Gonzales (Getafe), Dani Ceballos (Real Madrid), Petros (Sao Paulo) dan lainnya.

Apalagi rekrutan-rekrutan baru Betis merupakan andalan bersama mantan kesebelasannya masing-masing selama musim lalu. Mereka akan dipadukan dengan pemain-pemain kunci Betis musim sebelumnya yang masih bertahan, seperti Aissa Mandi, Antonio Sanabria, German Pazzella dll. Memang secara tidak langsung jika Betis melakukan bongkar pasang, tapi adaptasi para pemainnya diupayakan dengan melakukan 12 pertandingan pra-musim.

Dari seluruh pertandingan itulah Quieque Setien selaku pelatihnya akan terus memadukan kesebelasannya. Maka dari itu Betis mengalami hasil pasang surut dalam lima pertandingan pra-musim terakhirnya. Dalam lima laga terakhir itu Betis mengalami kekalahan dan kemenangan secara bergantian, yaitu dua kali menang dan tiga kali kalah. Padahal, sebelumnya Betis cuma kalah dua kali dari tujuh pertandingan.

Sevilla

Rasa kehilangan terbesar Sevilla saat ini adalah kepergian Jorge Sampaoli yang memilih melatih tim nasional Argentina. Agar mengobati rasa kehilangan Sampaoli, Sevilla menunjuk pelatih yang sama-sama berasal dari Argentina, yaitu Eduardo Berizzo. Filosofi taktiknya pun mirip dengan Sampaoli yang sama-sama menerapkan pressing tinggi kepada lawannya. Apalagi Berizzo merupakan mantan asisten pelatih Marcelo Bielsa di Cile pada 2007 silam.

Bielsa juga merupakan inspirasi dari Sampaoli sehingga permainan Sevilla tidak akan terlalu banya berubah di tangan Berizzo. Perbedaan Sampaoli dengan Berizzo hanya perbedaan kualitas skuatnya saja. Jika Sampaoli diberikan skuat hebat ditambah uang lebih banyak daripada Celta Vigo yang ditangani Berizzo musim lalu. Alhasil Sampaoli bisa semakin memperdalam skuat Sevilla dan menempatkan kesebelasan itu di peringkat empat klasemen akhir La Liga 2016/2017.

Sementara Berizzo dengan skuat seadanya di Celta mengakhiri musim lalu di peringkat 13. Tapi bersama Sevilla saat ini, ia diberikan keleluasaan lebih soal perekrutan pemain baru. Sejauh ini sudah tujuh pemain didatangkan kesebelasan berjuluk Sevilistas tersebut, yaitu Ever Banega (Internazionale Milan), Guido Pizarro (Tigres), Luis Muriel (Sampdoria), Sebastien Corchia (LOSC Lille), Simon Kjaer (Fenerbahce), Jesus Navas dan Nolito (Manchester City).

Hanya saja kedatangan deretan para pemain baru berkualitas itu bukan tanpa alasan, karena Sevilla pun kehilangan banyak pemainnya, seperti Adil Rami (Olympique Marseille), Mariano (Galatasaray), Vicente Iborra (Leicester City), Vitolo (Atletico) dan Yevhen Konoplyanka (FC Schalke 04). Sevilla juga tidak berhasil mempermanenkan Kranevitter, Vietto, Samir Nasri dan Stevan Jovetic. Bongkar pasang itulah yang membuat Sevilla awalnya agak diragukan bersama Berizzo. Tapi keraguan itu sempat dibantah olehnya selama pra-musim 2017/2018.

Sevilla cuma kalah dua kali dari tujuh pertandingan pra-musim. Terakhir, Sevilla baru mengalahkan tuan rumah Istanbul Basaksehir pada pertandingan leg pertama kualifikasi Liga Champions 2017/2018 dengan skor 2-1. Empat partai pembuka La Liga musim ini pun tidak akan terlalu sulit karena belum bertemu kesebelasan besar lainnya. Rintangan Sevilla hanya Espanyol pada pertandingan pembuka La Liga 2017/2018. Itu pun bertanding di kandangnya sendiri di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Jadwal itu semakin melenggangkan Sevilla untuk menjadi ancaman dan pembuktian Berizzo pada La Liga musim ini.

Komentar