Bukan Hanya Serangan Balik, Borussia Dortmund Bisa Memanfaatkan Kelemahan Ederson

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bukan Hanya Serangan Balik, Borussia Dortmund Bisa Memanfaatkan Kelemahan Ederson

Manchester City terbang ke Signal Iduna Park untuk melakoni laga kelima fase grup Liga Champions melawan Borussia Dortmund. The Citizens duduk sebagai pemuncak klasemen Grup G tanpa sekalipun menelan kekalahan. Sementara Die Borussen menempel di peringkat kedua dengan selisih tiga poin.

Tim besutan Pep Guardiola sudah memastikan tempat di fase penyisihan sementara tuan rumah membutuhkan kemenangan untuk memantapkan langkahnya ke babak berikutnya. Dengan demikian, besar kemungkinan Pep akan merotasi banyak pemain untuk menjaga stamina dan menghindari cedera.

Edin Terzic harus melakukan banyak adaptasi akibat beberapa pemain andalan yang dibekap cedera seperti Marco Reus dan Thomas Meunier. Kondisi ini diperparah dengan Salih Ozcan yang dilarang tampil karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu. Sementara Donyell Malen belum bisa dipastikan kapan ia bisa merumput kembali. Di kubu tim tamu, mereka tidak memiliki banyak kendala kebugaran pemain. Semua pemain siap diturunkan kecuali Kalvin Phillips dan Kyle Walker yang menepi sejak dua pekan terakhir.

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Borussia Dortmund dan Manchester CIty

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Borussia Dortmund dan Manchester City

Apabila bercermin pada kualitas pemain, konsistensi sepanjang musim, performa di lapangan, dan kedalaman skuad, Man. City lebih diunggulkan. Gaya permainan yang mengutamakan penguasaan bola, mempercepat aliran bola, dan kombinasi serta pergerakan pemain yang sangat dinamis membuat mereka sulit ditaklukkan. Terbukti mereka belum pernah kalah di fase Grup G. Tidak hanya itu, di Liga Inggris mereka duduk di peringkat kedua dengan perolehan 26 poin dari 11 pertandingan dan telah mencetak 36 gol.

Walaupun demikian, pertandingan ini sangat penting bagi Dortmund sehingga mereka harus berhasil meraih poin penuh. Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Fokus pada Pertahanan

Meskipun bermain tandang, besar kemungkinan City akan berusaha mendominasi penguasaan bola. Terbukti selama empat pertandingan di fase Grup G, klub asal kota Manchester ini menjadi tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi, yaitu 66 persen. Hal ini diperkuat dengan akurasi umpan yang mereka raih hingga mencapai 91 persen. Data ini harus menjadi perhatian bagi setiap calon lawannya, termasuk Dortmund.

Tuan rumah memiliki dua pilihan untuk mematahkan taktik tersebut. Antara bermain dengan high press secara kolektif, atau fokus menjaga pertahanan dan mengincar serangan balik. Keduanya pernah dilakukan oleh tim yang pernah menghadapi Manchester City. Salah satu yang berhasil adalah Liverpool kala mereka bertemu di Anfield (16/10). Skuad asuhan Jurgen Klopp tidak kebobolan walau City melepas 16 tembakan dan memegang 63,2 persen penguasaan bola. Mereka justru mencuri gol melalui serangan balik cepat dari Alisson langsung ke Mohamed Salah.

Hal ini menunjukkan bahwa ada sedikit celah di pertahanan Man. City saat transisi dari menyerang ke bertahan. Die Borussen bisa mengadaptasi taktik mantan pelatihnya tersebut agar mampu memenangkan pertandingan. Terlebih, Dortmund sedang menderita krisis pemain sehingga pilihan Edin cukup terbatas.

Memang, tim yang cenderung bertahan memiliki kesempatan menang lebih rendah karena tidak banyak memegang bola. Maka dari itu, efektivitas menjadi kunci penting untuk menundukkan The Citizens. Taktik ini juga bukan hal asing bagi tim berkostum hitam kuning ini.

Mereka berhasil mencuri poin di kandang Sevilla (5/10) meski tidak banyak menguasai bola. Dortmund hanya memegang 41,3 persen penguasaan bola dan melepaskan tujuh tembakan tepat sasaran. Pada pertandingan ini, Die Borussen bermain sangat efektif karena mereka menceploskan empat gol yang menunjukkan efektivitas di atas 50 persen.

Jangan Ragu Menembak Meski dari Luar Kotak Penalti

Man. City telah melakoni empat pertandingan di fase grup Liga Champions musim 2022/2023. Mereka menjadi pemuncak klasemen bukan hanya produktivitas, tetapi juga aspek pertahanan. The Citizens hanya kebobolan satu kali dari empat pertandingan. Torehan ini jauh meninggalkan pesaingnya. Data ini menunjukkan bahwa anak asuh Pep memiliki organisasi pertahanan yang solid.

Selain antisipasi serangan balik, kelemahan tim tamu ada pada kiper utama, Ederson Moraes. Pemain asal Brazil ini memang andal berperan sebagai ball playing goalkeeper. Tapi, untuk urusan menghalau tembakan, masih patut dipertanyakan.

Jika melihat data di Liga Inggris, City baru kebobolan 11 gol dari 11 pertandingan. Mereka hanya menderita 78 tembakan dan hanya 24 yang mengancam gawang Ederson. Artinya angka persentase penyelamatan Ederson hanya mencapai 30,7 persen. Capaian ini merupakan capaian kiper terburuk dari semua kiper yang bermain reguler (11 pertandingan) selama Liga Inggris berjalan.

Data ini menunjukkan bahwa Dortmund sebisa mungkin melepaskan tembakan ke arah gawang Ederson meski ruang tembak terbatas. Cara ini kemungkinan akan lebih efektif daripada berusaha membongkar organisasi pertahanan The Citizens.

Kesimpulan :

Meski Manchester City lebih diunggulkan, Borussia Dortmund masih memiliki peluang untuk dapat memenangkan pertandingan. Kekokohan struktur pertahanan dan efektivitas lini depan menjadi dua kunci utama tuan rumah agar mampu mengantongi tiga poin dan memastikan tempatnya di babak berikutnya.

Komentar