Counterpress Burnley Tak Sempurna, Kunci Kemenangan Man United

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Counterpress Burnley Tak Sempurna, Kunci Kemenangan Man United

Burnley takluk 0-1 dari Manchester United di Turf Moor pada Selasa (12/1) waktu setempat. Gol semata wayang dicetak oleh Paul Pogba pada menit ke-71. Bagi Man United, kemenangan ini mengantarkan mereka ke puncak klasemen, unggul tiga poin atas Liverpool di peringkat kedua dengan jumlah pertandingan sama. Laga Burnley kontra Man United ini merupakan laga tunda Gameweek 1.

Man United tengah dalam performa impresif dan juga mulai menemukan konsistensi. Man United sukses meraih 26 poin dari 10 laga terakhir. Sementara Burnley yang memiliki pertahanan apik, hanya kebobolan dua dari lima pertandingan Premier League terakhir. Pertahanan kuat jadi andalan sang pelatih, Sean Dyche.

Burnley tampil dengan formasi 4-4-2, dengan menurunkan Ashley Barnes dan Chris Wood di lini depan. Sementara Ole Gunnar Solskjaer mengusung skema 4-2-3-1. Duet Nemanja Matic dan Paul Pogba mengisi lini tengah plus Bruno Fernandes sebagai gelandang serang. Marcus Rashford mengisi sayap kanan dan Anthony Martial di sisi seberang. Pos striker diisi oleh Edinson Cavani.

Pertahanan rapat dan blok menengah Burnley cukup menyulitkan Man United pada babak pertama. Dua striker Burnley menekan dua bek tengah Man United, Harry Maguire dan Eric Bailly. Merespons ini, Nemanja Matic sering turun untuk membuat situasi menang jumlah.

Pergerakan Matic ini seharusnya bisa menjadi solusi agar Man United lebih mudah progresi, tapi justru menimbulkan masalah baru. Pogba terisolasi di tengah. Ia bisa diakses pemain lain, tapi gelandang Burnley akan siap mengerubungi gelandang 27 tahun itu. Pada gambar di atas, terlihat Pogba menginstruksikan Maguire untuk mengumpan ke Matic di kiri, alias ‘jangan umpan ke saya!’.

Alhasil, progresi Man United dominan ke sayap. Hal ini tampak sudah dipersiapkan oleh Dyche. Burnley akan menekan pemain Man United dengan intens ketika bola dipindahkan ke sayap, atau bahasa taktiknya adalah pressing trap. Momen di bawah ini, Luke Shaw dan Martial harus menghadapi empat pemain Burnley. Fernandes tidak selalu membantu sisi sayap pada babak pertama.

Burnley tidak bermain reaktif. Pada beberapa momen, The Clarets melakukan high pressing. Salah satunya berbuah tembakan Wood. Peluang ini berawal dari Fernandes yang salah mengontrol bola. Burnley melancarkan transisi cepat hingga menciptakan ruang tembak bagi Wood. Sayangnya, sepakan pemain Selandia Baru ini berhasil diblok oleh Bailly.

Jika melihat statistik passes per defensive action (PPDA) di area lawan, Burnley mencatatkan PPDA sebesar 10,92 pada pertandingan ini berdasarkan data dari Understat. PPDA digunakan untuk melihat intensitas pressing sebuah tim. Semakin kecil angkanya, semakin intens pressing sebuah tim. Sebagai pembanding, rataan PPDA Manchester City musim ini adalah 10,51. Tidak berbeda jauh.

Pertahanan kuat pada babak pertama membuat skor 0-0 bertahan hingga turun minum. Man United hanya membuat lima tembakan pada babak pertama dari total 13 tembakan sepanjang pertandingan. Nick Pope juga tampil impresif, salah satu penyelamatan gemilangnya adalah menahan sepakan jarak jauh Martial.

Mengenal Counterpressing, Kunci Permainan Terstruktur Spurs

Babak kedua, Dyche meningkatkan inisiatif. Burnley kerap melakukan counterpress ketika transisi negatif (transisi menyerang ke bertahan). Setelah kehilangan bola, pemain Burnley tidak merapikan kembali shape pertahanan mereka, namun mengambil inisiatif untuk merebut kembali bola secepat mungkin.

Pada momen ini contohnya. Umpan Barnes ke Wood berhasil dipotong oleh Aaron Wan-Bissaka. Setelah itu, pemain Burnley tidak mundur untuk reshape, melainkan mereka terus menekan Man United di area yang tinggi. Dengan kualitas pemain yang baik, Man United mampu lepas dari counterpress Burnley.

Kelengahan Burnley ketika melakukan counterpress berujung gol Pogba. Berawal dari Wood yang kalah duel udara melawan Bailly, bola muntah ditendang ke atas oleh Matic. Terlihat tidak ada pemain Burnley yang bergerak mundur, mereka melakukan counterpress. Termasuk Josh Brownhill yang berupaya untuk duel udara menghadapi Pogba.

Pogba yang memiliki superioritas posisi berada lebih dekat dengan bola, sehingga lebih memungkinkan menang duel udara. Brownhill akhirnya kalah, sundulan Pogba diterima oleh Fernandes. Gelandang Portugal itu memiliki ruang yang luas dan opsi umpan di kanan yaitu Rashford. Pogba bergerak naik. Umpan silang Rashford sukses disambut Pogba dengan sepakan voli. Bola memantul bek Burnley sehingga Pope salah langkah dan sialnya, bola melewati celah di antara dua kaki kiper 28 tahun itu.

Burnley memang dikenal bermain reaktif dengan pertahanan blok rendah mereka. Namun pada pertandingan ini sebenarnya Burnley bermain cukup proaktif. Sayangnya mereka belum mampu menerapkan taktik tersebut dengan baik. Man United berulang kali memanfaatkan celah ketika Burnley counterpress, termasuk gol kemenangan The Red Devils.

Komentar