Ruang Apit, Kunci Real Madrid Eksploitasi Barcelona

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ruang Apit, Kunci Real Madrid Eksploitasi Barcelona

Barcelona takluk dari Real Madrid dengan skor 1-3 di Camp Nou. Kekalahan pada El Clasico edisi ke-181 ini membuat anak asuh Ronald Koeman hanya meraih tujuh poin dari lima laga. Sementara Madrid mengoleksi 13 poin dari enam laga.

Koeman membuat sedikit perubahan dengan mengusung formasi 4-4-2. Lionel Messi dan Ansu Fati di lini depan meski sang kapten lebih sering turun mengisi nomor 10. Philippe Coutinho di sisi sayap kiri dan Pedri di sayap kanan. Sementara Zinedine Zidane tetap menurunkan formasi 4-3-3.

Pada fase awal, Madrid membangun serangan secara konstruktif dari bawah. Ketika progresi bola, Madrid cukup variatif. Barca menerapkan garis pertahanan menengah dengan Messi dan Fati kerap melakukan cover shadow untuk menutup akses ke Casemiro. Toni Kroos merespon dengan turun ke sisi kiri.

VIDEO: Kilas balik Ansu Fati vs Real Madrid di La Masia



Opsi lain adalah lewat sayap. Ferland Mendy sebagai bek kiri sangat melebar dan kerap naik. Pada momen di bawah ini, Mendy terlihat naik sehingga Vinicius Junior memiliki ruang. Bukan salah Sergino Dest sebagai bek kanan Barca yang terlalu jauh dari Vinicius.

Pemain Amerika pertama yang bermain di El Clasico itu menjaga shape. Kesalahan Barca ialah intensitas pressing lini pertama yang rendah. Messi sering memberikan ruang dan waktu bagi Sergio Ramos atau Raphael Varane untuk memilih opsi umpan terbaik.

Pada fase progresi, Madrid mengincar ruang apit (halfspace) Barca. Ruang ini terbuka karena beberapa faktor. Pergerakan liar Karim Benzema sangat merepotkan lini pertahanan Barca. Bek Barca kerap keluar dari zona untuk menekan Benzema, sementara pemain lain tidak mengisi zona yang ditinggalkan tersebut.

Dari sisi Barca, double pivot Sergio Busquets dan Frenkie de Jong tidak memberikan proteksi kepada lini terakhir. Awareness yang tidak baik dan posisi yang terlalu tinggi membuat Busquets dan de Jong tidak dapat membentuk garis pertahanan empat pemain ketika salah satu bek Barca terpancing naik.

Hal ini terlihat sejak menit kedua. Messi terlalu jauh dari bola sehingga meninggalkan Coutinho dalam situasi 1v2. De Jong tidak melakukan trackback tanpa memberi aba-aba untuk Alba menjaga Valverde. Nacho melepaskan umpan lambung ke ruang antara Pique dan Jordi Alba. Pada momen ini, Pique berhasil intersep bola tapi kelemahan Barca ini sudah terlihat sejak awal.

Empat menit berselang, Barca kebobolan lewat skema ini. Benzema turun menjemput bola di ruang antar lini, memancing Pique keluar dari zona. Ruang tersebut dimanfaatkan Valverde tanpa pengawalan Busquets. Gelandang Uruguay itu sukses membuka skor bagi Madrid.

Tidak ada respon taktikal dari Koeman sehingga Madrid berulang kali mengeksploitasi ruang ini. Pada menit ke-24, Madrid hampir mencetak gol lewat skema serupa. Dest terpaksa keluar dari zona untuk menekan Vinicius. Busquets tidak turun untuk membentuk garis pertahanan empat pemain sehingga ruang sangat besar tercipta.

https://twitter.com/LaLigaTV/status/1320014418789486595">

Kroos mampu memanfaatkan ruang tersebut untuk melepaskan umpan silang ke Benzema. Sayangnya sepakan striker 32 tahun itu terlalu mudah bagi Neto. Determinasi gelandang Madrid yang baik membuat mereka sering menyerang ruang ini.

Madrid memang hanya mencetak satu gol dari skema ini, tapi alarm berbunyi bagi Koeman untuk memperbaiki kelemahan ini. Busquets dan de Jong harus bisa memberi proteksi terhadap lini pertahanan, membentuk garis pertahanan empat pemain ketika salah satu bek Barca keluar dari garis.

Opsi lain jika double pivot Barca tidak turun adalah memberikan tekanan dengan intensitas sangat tinggi untuk memotong ruang umpan bagi lawan. Opsi kedua cukup berisiko dan tampak tidak cocok karena Busquets dan de Jong bukan gelandang enerjik dengan fisik mumpuni.

Sebaliknya, Madrid sangat agresif untuk meredam permainan kombinasi dan third man run Barca. Total Madrid mencatatkan 22 tekel berbanding 13 milik Barca. Kombinasi umpan pendek Barca gagal menghasilkan gol pada pertandingan ini.

Coutinho yang dipasang sebagai sayap kiri memperlihatkan keinginan Koeman mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Madrid. Dani Carvajal sebagai bek kanan utama Madrid absen karena cedera. Zidane menurunkan Nacho sebagai bek kanan.

Hasilnya cukup baik. Barca sukses mencetak gol lewat sisi ini. Alba memanfaatkan kelengahan Nacho dan Marco Asensio untuk run in behind. Messi melepaskan umpan terobosan akurat ke Alba. Fati sukses menyelesaikan skema setelah berhasil tap in umpan silang Alba.

Alba, Messi, Coutinho, dan de Jong kerap membuat diamond shape dan menyerang lewat sisi ini. Namun, pertahanan Madrid yang cukup rapi membuat Barca kesulitan. Terutama setelah Lucas Vazquez masuk pada menit 43 menggantikan Nacho. Vazquez mencatatkan empat tekel dan tiga intersep meski tidak bermain penuh. Determinasi tinggi pemain 29 itu sangat menyulitkan Barca.

Sementara itu, sisi kanan Barca sangat mati. Dest cukup baik dalam bertahan tapi tidak banyak membantu Pedri ketika menyerang. Dua debutan El Clasico itu memerlukan pengalaman lebih untuk tampil di pertandingan besar antara dua raksasa Spanyol.

Madrid juga lebih baik dari Barca dalam menjaga shape bertahan. Ketika salah satu bek terpaksa keluar dari zona, akan ada satu pemain lain yang mempertahankan empat pemain di lini terakhir. Pada momen ini, Ramos keluar dari zona. Asensio turun sehingga Vazquez bisa menjadi tandem Varane sementara, setidaknya menutup ruang hingga Ramos kembali.

Serangan balik Barca juga tidak menghasilkan gol. Barca sempat memanfaatkan transisi lewat Fati. Pemain 17 tahun itu memberikan bola ke Messi yang memiliki ruang di sisi kanan. Setelah melewati Ramos, tembakan kaki kanan Messi masih bisa ditepis Thibaut Courtois.

https://twitter.com/LaLigaEN/status/1320012956365709312">

Madrid berhasil mencetak gol kedua lewat penalti Ramos. El Real mendapatkan penalti usai Lenglet menarik jersey kapten Madrid itu meski Ramos terlihat cukup berlebihan ketika jatuh. Setelah melihat layar di pinggir lapangan, wasit Juan Martínez Munuera memberi penalti kepada Madrid. Gol ketiga dicetak oleh pemain pengganti Luca Modric menjelang masa tambahan waktu untuk memastikan tiga poin bagi Madrid.

https://twitter.com/LaLigaEN/status/1320046173923774468">

*

Kemenangan ini mengangkat moral Madrid yang mengalami dua kekalahan beruntun pekan lalu. Madrid takluk dari Cadiz di La Liga dan Shakhtar Donetsk di Liga Champions. Hasil ini membuat Barca kalah dua kali beruntun di La Liga. Koeman harus mencari cara agar lini pertahanan Barca mendapatkan proteksi lebih dan menghidupkan serangan dari sisi kanan.

Komentar