Adu Taktik Carlo Ancelotti vs Jurgen Klopp di Merseyside Derby

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Adu Taktik Carlo Ancelotti vs Jurgen Klopp di Merseyside Derby

Derby Merseyside akan tersaji pada pekan keenam Premier League musim 2020/21. Edisi ke-235 ini menjadi edisi spesial melihat posisi kedua tim di klasemen sementara. Everton memuncaki klasemen dengan menyapu bersih seluruh empat laga. Sementara Liverpool bertengger di posisi lima dengan catatan sekali kalah dari Aston Villa.

Duel ini juga menarik melihat kekuatan dan kelemahan kedua tim. Serangan Everton sedang dalam performa baik dengan catatan 12 gol sementara pertahanan Liverpool sedang pincang usai kebobolan 11 gol, tujuh di antaranya ketika menghadapi Aston Villa.

Kelemahan Liverpool jelas terlihat di sisi kanan pertahanan mereka. Virgil Van Dijk dan Andy Robertson di sisi kiri lebih kuat dalam menahan serangan dibanding Trent Alexander-Arnold dan tandem Van Dijk, entah itu Joe Gomez atau Fabinho. Leeds dan Aston Villa berusaha mengeksploitasi sisi ini. Leeds berhasil cetak tiga gol dan Aston Villa cetak tujuh.

Absennya Jordan Henderson yang kerap berposisi di gelandang bagian kanan juga berpengaruh pada laga kontra Aston Villa. Naby Keita kerap telat turun. Di lini depan, Mo Salah juga jarang melakukan track back untuk membantu pertahanan.

Sementara sisi kiri serangan Everton cukup menakutkan. Lucas Digne sebagai bek kiri dan Richarlison sebagai sayap kiri bisa menjadi momok menakutkan bagi Alexander-Arnold jika ia tidak diberikan proteksi lebih. Richarlison menempati urutan enam soal tembakan per 90 menit terbanyak dengan catatan 3,99 tembakan per 90 menit. 20 umpan silang Digne menjadi kedua terbanyak, hanya kalah dari Alexander-Arnold.

Carlo Ancelotti bisa menggunakan cara yang dilakukan Aston Villa. “Kami rasa jika kami mengubah bola ke arah yang berlawanan, akan ada ruang di sana,” ungkap manajer The Villans, Dean Smith. Mengubah arah serangan untuk memancing pemain Liverpool bergerak ke arah bola akan memberikan ruang di sisi yang berseberangan.

Taktik ini juga cocok digunakan Ancelotti melihat kualitas James Rodriguez di sisi kanan. Gelandang 29 tahun itu mencatatkan 24 switches (umpan dengan jarak minimal 40 yard/36,5 meter secara horizontal) sepanjang musim ini. Digne yang melakukan overlap kerap menjadi target.

Memulai serangan dari sisi kanan dan melanjutkan serangan dari sisi kiri dapat menjadi opsi taktik yang tepat bagi Everton. Richarlison dan Digne bisa sering membuat situasi 2v1 menghadapi Alexander-Arnold jika The Toffees bisa merubah arah serangan dengan cepat.

Pulihnya Henderson dari cedera dapat meredam skema Everton tersebut. Gelandang 30 tahun itu merumput untuk timnas Inggris pada dua laga di UEFA Nations League. Meski begitu, Salah kemungkinan besar tetap jarang melakukan track back sehingga ruang tetap tersedia.

Namun, Jurgen Klopp dan stafnya pasti menganalisis kekuatan Everton sebelum menentukan taktik yang akan digunakan. Hal yang bisa dilakukan adalah menyiapkan pemain The Reds untuk menekan dengan intensitas sangat tinggi sehingga Everton kesulitan mengubah arah serangan. Selain itu, Alexander-Arnold dan Salah juga bisa diberi instruksi untuk lebih berhati-hati ketika menyerang. Jika terlalu jauh meninggalkan zona, Everton bisa menyerang sisi tersebut ketika transisi.

Menginstruksikan Salah dan Alexander-Arnold untuk berhati-hati tampaknya tidak akan dilakukan Klopp melihat sisi tersebut merupakan kekuatan serangan Liverpool. Salah sukses mencetak lima gol sejauh ini dan sangat disayangkan jika membatasi overlap Alexander-Arnold. Umpan silang pemain 22 tahun itu sangat dibutuhkan Liverpool.

Arogansi Liverpool juga sedikit terluka jika Klopp mengadaptasi taktik untuk memberi respek terhadap kekuatan Everton. Umumnya, tim yang lebih inferior yang akan mengadaptasi taktik. Jika Klopp melakukan itu, para pemain Everton mendapat suntikan moral dengan fakta bahwa sang juara bertahan melakukan penyesuaian taktik.

Di sisi berlawanan, Ancelotti juga tentu sadar akan kualitas serangan Salah dan Alexander-Arnold. Menarik dinanti siapa yang akan mengalah untuk menyesuaikan terhadap kekuatan lawan. Pertandingan akan sangat seru jika kedua pelatih memutuskan untuk tidak melakukan penyesuaian.

Masalah pertahanan Liverpool juga terlihat dari xG against yang mencapai 10,4. Artinya, Liverpool terlalu banyak memberikan peluang bagi lawan untuk mencetak gol. Sebaliknya, Everton merupakan tim terbaik soal statistik ini di angka 2,9. Lima gol yang bersarang didominasi oleh kesalahan individu Jordan Pickford.

Ancelotti menggunakan bentuk 4-4-2 ketika Napoli menahan imbang Liverpool di Anfield pada November 2019 lalu. Pelatih 61 tahun itu bisa menerapkan hal serupa untuk mengganggu dua build up dari dua bek tengah Liverpool lewat tekanan dua pemain di lini pertama Everton. Risikonya, jika Liverpool berhasil progresi, mereka akan kalah jumlah di lini tengah karena Liverpool kemungkinan besar turun dengan formasi 4-3-3.

Menarik juga melihat apakah Ancelotti berani menerapkan high pressing menghadapi tim yang terkenal kuat karena taktik itu. Perlu diingat bahwa Alisson masih absen sehingga Adrian akan menjadi penjaga gawang. Everton bisa memaksa Adrian untuk membuat blunder seperti melawan Aston Villa. Everton juga berbahaya ketika transisi. Contohnya gol ke gawang Brighton ini.

https://twitter.com/Everton/status/1312512756524826625">

Pertandingan yang akan berlangsung di Goodison Park nanti akan menjadi pertemuan kesembilan Klopp dan Ancelotti. Kedua pelatih saling mengalahkan dengan sama-sama mengantongi tiga kemenangan. Dua sisanya berakhir imbang.

Kedua pelatih mulai bertemu dari Liga Champions 2013/14 ketika Ancelotti melatih Real Madrid dan Klopp memimpin Borussia Dortmund. Mereka bahkan dua musim berturut-turut berada dalam grup Liga Champions yang sama. Kala itu Ancelotti masih menukangi Napoli. Laga nanti akan menjadi Derby Merseyside ketiga yang mempertemukan kedua pelatih. Klopp unggul dengan sekali menang di FA Cup dan imbang di Premier League musim lalu.

*

Sangat disayangkan tidak ada penonton yang memberikan atmosfer untuk laga seru ini. Terlepas dari itu, pertandingan ini menjanjikan duel taktik dua pelatih berprestasi dengan sisi kanan pertahanan Liverpool menjadi fokus utama.

Untuk itu, jangan lewatkan pertandingan ini yang akan berlangsung pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020 pukul 18.30. Klik tautan berikut ini untuk menyaksikan pertandingan Everton melawan Liverpool.

Komentar