Evolusi Pola Serangan Arema Cronus

Taktik

by redaksi

Evolusi Pola Serangan Arema Cronus

Lebih Bermain Direct dan Menunggu di Piala Bhayangkara

Di ajang Piala Bhayangkara, Arema Cronus tidak mengubah banyak komposisi pemain. Pemain yang dibawa ke Bali adalah pemain yang juga mengantarkan Arema Cronus sampai ke babak semifinal Piala Gubernur Kaltim. Yang sedikit berbeda adalah, di ajang Piala Bhayangkara ini Arema mulai bermain lebih direct dan menunggu.

Ini terlihat dalam laga melawan Bali United. Gol pertama yang bersarang ke gawang Bali United berawal dari direct play yang dilakukan oleh pemain Arema Malang. Permainan direct ini ditambah dengan permainan cair Lopicic-Vizcarra-Dendi dalam membongkar pertahanan lawan.

Dari video di atas, utamanya gol pertama, merupakan hasil permainan direct. Beberapa peluang yang terjadi pun muncul berkat permainan direct yang dilakukan, dan mampu dimanfaatkan oleh Lopicic maupun Vizcarra.

Kehadiran Raphel Maitimo pun memberikan dimensi yang berbeda di lini tengah Arema. Permainan Maitimo yang lebih sebagai penyeimbang di lini tengah pun membuat Arema begitu kuat di tengah.

Selain itu, ada perubahan gaya bermain di sisi sayap. Dendi yang sebelumnya kalah bersaing dengan Samsul Arif, semakin mendapatkan panggung untuk membuktikan diri. Lebih dari itu, ia menjawab kepercayaan Milo dengan penampilan impresifnya di setiap laga.

Kelebihan Dendi yang tak dimiliki Samsul adalah kemampuannya dalam melakukan trackback. Dendi rajin membantu pertahanan dan dengan kecepatannya serangan balik Arema menjadi lebih mematikan. Dari tiga gol Arema di Piala Bhayangkara, ia memang hanya mencetak satu assist. Tapi pada gol Gonzales melalui titik putih saat menghadapi Bali United, Gonzales dilanggar setelah mendapatkan umpan daerah dari Dendi kala Arema melakukan serangan balik.

Peran Dendi bagi skuat Arema saat ini bahkan lebih menonjol ketimbang Vizcarra di sisi kiri. Bersama Lopicic dan Gonzales, rasanya Dendi merupakan figur penting dalam strategi Milo dalam skuat Arema di Piala Bhayangkara ini.

Dengan pola permainan seperti ini, Arema bisa lolos ke semifinal dan akan berhadapan dengan Sriwijaya FC pada tanggal 31 Maret 2016 di kandang mereka sendiri, Stadion Kanjuruhan. Bermodalkan permainan yang cair dari para gelandang serangnya, Arema Cronus memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan melawan Sriwijaya FC dan maju ke babak final untuk menghadapi pemenang antara Persib vs Bali United.

***

Evolusi dari pola serangan Arema memang cukup menarik. Dari awalnya memanfaatkan sayap, sampai akhirnya memanfaatkan peran Lopicic yang dapat bergerak bebas di lini pertahanan lawan. Mungkin, ketika ajang ISC nanti, Arema bisa saja menerapkan sebuah pola serangan yang berbeda.

(sf)

foto: @netmediatama

Komentar