Sisi Positif dan Negatif Kedatangan El Shaarawy ke AS Roma

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sisi Positif dan Negatif Kedatangan El Shaarawy ke AS Roma

AS Roma resmi mendatangkan Stephan El Shaarawy dari AC Milan, dengan status pinjaman dengan opsi pembelian di musim selanjutnya. Pemain berjuluk “The Pharaoh” ini menjadi rekrutan perdana Luciano Spalletti di periode keduanya bersama tim ibu kota Italia.

Harapan besar tentunya tidak hanya dibebankan kepada Luciano Spalletti, tetapi juga kepada El Shaarawy. Para pendukung setia Roma tentunya berharap kedua sosok ini mampu mengangkat kembali prestasi tim. Kedatangan pemain anyar tidak hanya akan memberikan keuntungan, tetapi juga ada hal lain yang mesti diperhatikan. Termasuk dalam kasus kedatangan El Shaarawy ke AS Roma. Berikut  keuntungan dan kerugian dengan datangnya The Pharaoh ke AS Roma.

(+)

Sanggup Bermain Di Berbagai Posisi

Dengan kepergian Juan Iturbe ke Liga Primer Inggris dan keputusan Gervinho untuk hijrah ke Tiongkok, Roma jelas membutuhkan pemain baru di posisi sayap. Bisa jadi itulah alasan utama mengapa El Shaarawy didatangkan ke ibukota Italia oleh Spalletti.

Formasi 4-2-3-1 menjadi skema favorit pelatih berusia 56 tahun tersebut. Namun dalam laga-laga awalnya, Spalletti masih mencoba formasi lama milik Rudi Garcia yaitu 4-3-3 atau alternatif lain seperti saat menghadapi Juventus pekan lalu, di mana Spalletti menerapkan formasi 3-4-3.

El Shaarawy memang berposisi natural sebagai pemain sayap. Namun ia juga mampu bermain di posisi lain, seperti di belakang penyerang dan mengemban peran pemain "No. 10", di mana ia nanti akan membentuk trio gelandang serang bersama Alessandro Florezi dan Mohamed Salah. Atau dalam kondisi yang sangat mendesak bisa saja El Shaarawy ditempatkan sebagai penyerang tengah.

Pengganti Jangka Panjang Francessco Totti

Sejauh ini penerus kepemimpinan AS Roma hampir pasti akan jatuh kepada Daniele De Rossi, sebagai putra asli Roma setelah Francessco Totti. Memang, De Rossi adalah sosok yang kharismatik dan memiliki rasa kepemimpinan yang tinggi. Tetapi, sosoknya yang agak urakan tidak membuat ia berada di ruangan yang sama dengan Francessco Totti.

El Shaarawy bisa jadi sosok yang tepat untuk meneruskan kiprah Totti sebagai ikon klub. Ada sifat yang tidak dimiliki oleh De Rossi tetapi dimiliki oleh El Shaarawy, yaitu kesan elegan dan flamboyan. Dua sifat itulah yang membuat Totti menjadi sangat ikonik di AS Roma.

Belum lagi dari segi taktik dan permainan, di mana El Shaarawy bisa saja ditempatkan sebagai trequartista atau penyerang tengah, menjadikannya sebagai sosok yang sepadan untuk menjadi suksesor Totti. Ditambah lagi Florenzi, sudah mulai ditempatkan di posisi selain lini serang, di mana ia dalam beberapa kesempatan ditempatkan sebagai bek kanan. Namun kejadian ini baru akan terealisasi apabila memang status El Shaarawy dipermanenkan pada musim depan.

(-)

Riwayat Cedera dan El Shaarawy Masih Belum Menemukan Kembali Ketajamannya

Salah satu alasan mengapa El Shaarawy mengakhiri masa pinjamannya di Prancis dan kembali ke Italia adalah karena ia belum menemukan kembali permainan terbaiknya seperti yang ia tunjukan dua atau tiga musim lalu. Dalam masa singkatnya di AS Monaco ia sama sekali tidak berhasil mencetak gol di Ligue 1.

Dengan permasalahan produktivitas yang dialami oleh AS Roma saat ini, tentunya mendatangkan El Shaarawy adalah sebuah perjudian yang sangat besar. Bisa jadi mantan pemain Genoa ini akan menemukan kembali ketajamannya begitu kembali merasakan atmosfer sepakbola Italia. Tetapi bukan tidak mungkin El Shaarawy masih tetap kesulitan untuk kembali ke level permainan terbaiknya.

Riwayat cedera dari El Shaarawy juga sebenarnya harus menjadi perhatian Roma. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, ia sudah mengalami tujuh cedera yang berbeda dan membuatnya harus menepi total selama 316 hari karena rangkaian cedera tersebut.  Cedera lutut yang diterimanya pada 2013, disebut-sebut sebagai pangkal dari tenggelamnya karier El Shaarawy.

***


Pada dasarnya setiap pembelian akan menghadirkan pro-kontra tersendiri. Begitu pula dengan pembelian jitu sekalipun. El Shaarawy memang memiliki riwayat cedera yang mengerikan dan masih berurusan dengan produktivitasnya. Namun bisa jadi hal itulah yang membuat ia ingin membuktikan diri dan akan tampil luar bisa.

Kontrak sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian di musim berikutnya adalah salah satu keuntungan besar bagi Roma. Apabila El Shaarawy memang bisa memenuhi ekspektasi tentunya ia akan dipermanenkan. Apabila tidak, Roma tidak rugi-rugi amat, karena namanya juga coba-coba.

 

Sumber : Transfermarkt

Foto : gazettaworld

 

Komentar