Persaingan Isco dan James untuk Menjadi Pilihan Utama Zidane

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Persaingan Isco dan James untuk Menjadi Pilihan Utama Zidane

Debut Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid berakhir dengan luar biasa. Los Blancos – julukan Real Madrid berhasil melumat Deportivo La Coruna dengan skor 5-0 di Liga Spanyol pekan lalu. Banyak perubahan langsung terjadi seketika Zidane datang. Atmosfer Stadion Santiago Bernabeu kembali meriah, mood para pemain menjadi lebih baik, dan tentunya permainan Sergio Ramos dan kawan-kawan menjadi lebih bersemangat.

Selain permasalahan transfer ban yang dialami klub ibukota Spanyol tersebut, ada hal lain yang saat ini mesti ditangani dengan tepat oleh mantan kapten tim nasional Prancis tersebut terkait skuat asuhannya. Zidane menerapkan formasi 4-2-3-1 di partai debutnya, dan bisa jadi itu adalah pakem yang akan ia terus pakai selama masa baktinya kepada Los Blancos.

Dalam formasi tersebut, terdapat pemain yang akan ditempatkan sebagai pemain no.10. Hal ini bisa jadi akan menimbulkan persaingan baru dalam skuat Madrid. Pasalnya di posisi tersebut terdapat Fransico ‘Isco’ Alarcon dan James Rodriguez. Saat mengalahkan Deportivo pekan lalu, Zidane memilih untuk memasang Isco terlebih dahulu, kemudian menggantinya dengan James pada babak kedua.

Isco mendarat di Real Madrid sebagai rekrutan perdana Carlo Ancelotti ketika ditunjuk untuk menangani Real Madrid pada tahun 2013. Berhasil menjadi pencetak gol terbanyak ketiga di Piala Eropa U-21, sekaligus mendapatkan gelar Golden Boy untuk tahun 2012, menjadi alasan Madrid mendatangan Isco dari Malaga kala itu.

Semusim berselang pasca Piala Dunia 2014, Real memutuskan untuk mendaratkan James Rodriguez, bintang Kolombia yang  bermain impresif sepanjang turnamen dan membawa negara tersebut ke fase perempatfinal. James didatangkan Real Madrid dari Monaco dengan biaya transfer yang disebut-sebut mencapai angka 80 juta euro.

Inilah yang membuat Zidane berada di posisi sulit. Ia harus memilih di antara Isco dan James karena hanya satu tempat yang tersedia. Sedangkan keduanya tak memiliki kemampuan bertahan yang baik jika harus dipasangkan bermain sebagai salah satu pemain double pivot.

Zidane memang lebih memilih Isco yang sempat diisukan akan hengkang ke Manchester City untuk bermain lebih dulu dalam starting line-up perdananya sebagai pelatih Real Madrid. Meskipun demikian hal tersebut tidak bisa dipastikan sebagai pakem yang akan terus dipakai oleh Zidane. Yang terlihat adalah skema Real saat ini tidak memungkinkan keduanya untuk diturunkan secara bersamaan.

James vs Isco
Catatan Ofensif James vs Isco

Menurut statistik di Liga Spanyol dalam dua musim terakhir, James terlihat lebih superior dibandingkan Isco. Kontribusi langsung menjadi nilai lebih mantan pemain FC Porto tersebut. Musim lalu James berhasil mencetak 13 gol dan 13 assist. Kemampuannya membuat gol melalui situasi set piece juga menjadi senjata rahasia Real yang sebelumnya sudah memiliki eksekutor-eksekutor handal yang lain seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale dan Toni Kroos.

Dalam hal pembuatan peluang juga James lagi-lagi melampaui Isco. Bahkan pada musim ini, sekalipun baru bermain sebanyak 10 laga, James membuat peluang lebih banyak daripada yang diciptakan oleh Isco. Terkait perihal operan keduanya merupakan pengoper yang handal, terlihat dari rata-rata akurasi operan keduanya yang mencapai angka 88%.

Namun ada hal lain yang mesti diperhatikan. Dalam konferensi persnya sebelum pertandingan melawan Deportivo, Zidane mengharapkan bahwa seluruh pemainnya tanpa terkecuali, mampu untuk bertahan dengan baik.

James vs Isco Defense
Catatan Defensif James vs Isco

Hal ini mengacu pada peran Angel Di Maria saat Real berhasil merengkuh gelar La Decima pada tahun 2014. Gelandang asal Argentina itu tidak hanya luar biasa ketika menyerang, tetapi juga disiplin ketika membantu lini pertahanan. Dan untuk perkara defensif ini baik Isco maupun James sama-sama tidak menunjukan catatan yang bagus. Gagal merebut bola keduanya terbilang tinggi. Ditambah lagi keberhasilan duel udara mereka yang di bawah 40%.

Sebenarnya baik James maupun Isco bisa saja dimainkan bersamaan. Namun salah satu di antaranya mungkin akan bermain bukan dengan peran sebagai pemain no.10, dan pemain tersebut harus bersedia bermain bukan pada posisi idealnya.

Komentar