Juventus, Ujian Pertama Lini Pertahanan Baru AC Milan

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Juventus, Ujian Pertama Lini Pertahanan Baru AC Milan

Bagi kesebelasan sebesar AC Milan, berada di papan tengah klasemen Serie A bukanlah tempat yang seharusnya mereka tempati. Pembenahan terus dilakukan untuk meningkatkan kembali kualitas tim. Tak terkecuali pada bursa transfer musim dingin 2015.

Sebanyak enam pemain didatangkan kesebelasan berjuluk rossoneri tersebut. Semua lini, kecuali kiper, akan dihuni oleh pemain anyar. Dengan hadirnya wajah baru ini, Milan tentunya berharap bisa tetap menjaga asanya untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Lini belakang merupakan area yang paling disorot oleh Inzaghi. Tiga dari enam pemain baru ini pun berposisi sebagai pemain belakang. Tak heran memang, Milan memang tak memiliki lini pertahanan yang kuat pasca Thiago Silva hengkang pada akhir musim 2011-2012.

Jumlah 26 gol yang telah masuk ke gawang Milan yang telah bermain dalam 21 pertandingan Serie A musim ini lebih tinggi dari jumlah kemasukkan Milan saat menjuarai Serie A pada musim 2010/2011, 24 gol. Saat menjadi runner-up pada musim berikutnya, Milan hanya kebobolan 33 gol dari 38 pertandingan.

Tak adanya Silva memang membuat lini pertahanan Milan ketar-ketir. Para pemain bek tengah yang dimilikinya dan pemain yang baru didatangkan, menunjukkan performa yang tak konsisten layaknya Silva. Beruntung pada musim 2012-2013, Cristian Zapata, Philippe Mexes, Mario Yepes,dan Daniele Bonera yang dirotasi, mampu saling mengisi saat salah satu dari rekannya bermain tak konsisten sehingga hanya kebobolan 39 gol dan menjadi peringkat tiga Serie A.

Namun dari keempat nama tadi, hanya Zapata yang masih berada dalam usia potensial. Bonera, Mexes, dan Yepes semakin dimakan usia. Kemampuan ketiganya yang mulai menurun mulai terlihat pada musim berikutnya.

Cristian Zaccardo, berusia 31 tahun, menggantikan Yepes yang hengkang untuk masuk dalam empat bek tengah di atas yang dirotasi bermain tak terlalu istimewa. Adil Rami pun tak menunjukkan perubahan saat masuk pada bursa transfer musim dingin. Milan pun harus puas berada di peringkat tujuh di akhir klasemen dengan kebobolan 49 gol.

Musim ini, kebobolan Milan masih terbilang tinggi. Kesalahan ini terletak pada perekrutan pemain belakang yang dilakukan Wakil Presiden klub, Adriano Galliani, yang mendatangkan pemain uzur lainnya: Alex bek Brasil berusia 32 tahun yang sebelumnya bermain di Paris Saint-Germain.

Inkonsistensi para pemain bek tengah Milan pun membuat Inzaghi harus merotasi. Namun Inzaghi tak menemukan formula yang tepat untuk membuat performa Mexes, Rami, Zapata, dan Alex, sesuai yang diharapkannya.

Maka didatangkanlah Salvatore Bocchetti pada akhir bursa transfer musim dingin. Tipe seperti Bocchetti ini merupakan pemain tepat bagi Milan. Selain bermain sebagai bek tengah, ia pun bisa bermain sebagai bek sayap kiri.

Masih berusia 26 tahun, Bocchetti sebelumnya bermain untuk dua kesebelasan Rusia, Spartak Moskow dan Rubin Kazan. Kesebelasan Italia terakhir yang dibelanya adalah Genoa, pada musim 2009-2010. Berkat performanya bersama Genoa, ia pun menorehkan debut bersama timnas Italia.

Baca juga artikel lain tentang Milan:

Aroma Dendam Inzaghi vs Allegri

Falsafah Tsun Tzu yang Mengingatkan Kita Pada Inzaghi

Apa yang Harus dilakukan Milan Untuk Memperbaiki Reputasinya

Keisuke Honda, Matahari Terbit di Kota Milan


Kehadiran Bocchetti di kubu Milan pun langsung menorehkan kemenangan. Langganan timnas U21 ini ditempatkan sebagai bek kiri kala menumbangkan Parma dengan skor 3-1. Selain Bocchetti, pemain anyar yang diturunkan Inzaghi adalah Destro dan Cerci.

Kemenangan tersebut mengakhir tiga kekalahan beruntun Milan di bulan Januari. Meskipun begitu, kekuatan baru Milan ini belum teruji benar karena lawan yang dihadapi mereka, Parma, merupakan kesebelasan penghuni dasar klasemen yang baru saja ditinggal banyak pemain andalannya.

Ujian sebenarnya hadir dini hari nanti, 8 Februari 2015, saat Jeremy Menez dkk menghadapai Juventus. Sang pemuncak klasemen Serie A ini tentunya akan menjadi lawan yang ideal bagi Milan untuk melihat sejauh mana kekuatan Milan dengan para pemain barunya ini.

Lini pertahanan Milan akan mendapatkan ancaman sebenarnya dari bomber-bomber Juventus. Jangan lupakan pula salah satu penyerang Bianconeri, Carlos Tevez, saat ini merupakan pencetak gol terbanyak Serie A dengan 13 gol.

Ini tentunya akan menjadi tantangan bagi Bocchetti untuk membuktikan kualitasnya. Kehadiran Luca Antonelli yang baru bergabung pasca Milan mengalahkan Parma akan membuat Bocchetti ditempatkan sebagai bek tengah karena Antonelli berposisi asli sebagai bek kiri.

Tak hanya Antonelli, Milan pun sudah bisa memainkan bek tengah anyar lainnya, Gabriel Paletta. Paletta yang merupakan bagian dari skuat timnas Italia pada Piala Dunia 2014 ini tentunya akan menambah kekuatan di lini pertahanan Milan.

Dengan para pemain anyar ini, Milan seharusnya bisa meningkatkan kualitasnya di sisa musim. Dan Juve akan menjadi kesebelasan pertama untuk menguji kekuatan Milan dengan para pemain barunya.

foto: kickoff.com

Komentar