Benarkah Kebobolan pada Menit Akhir Adalah Faktor Stamina?

Sains

by redaksi

Benarkah Kebobolan pada Menit Akhir Adalah Faktor Stamina?

Akan sulit menemukan data tentang kekuatan stamina seorang pemain, jika anda tidak terlibat langsung dalam sebuah tim. Hal ini karena berbagai macam metode pengukuran akurat stamina tidak bisa terlihat langsung di lapangan saat menonton pertandingan.

Metode pengukuran paling baik menurut penelitian saat ini adalah dari detak jantung seorang atlet, karena tidak banyak dipengaruhi oleh faktor luar tubuh. Misalnya dalam sepakbola, pemain yang sedang mengejar ketertinggalan sebuah laga penentuan bisa saja terus berlari hingga akhir pertandingan. Namun pemain yang frustasi melawan tim superior dan kalah telak di babak pertama, bisa tiba – tiba mendadak lemas merasa tenaganya terkuras habis.

Maka detak jantung dianggap sebagai tolak ukur paling jitu untuk menentukan apakah tubuh seorang atlet masih kuat bertanding atau tidak. Menggunakan skema perhitungan khusus, level stamina pemain dapat terbaca dengan akurat.

Karena menggunakan detak jantung inilah tidak mudah bagi orang yang tidak terlibat sebuah tim dapat menakar stamina seorang pemain. Lalu bagaimana cara menjawab pertanyaan: Benarkah kebobolan di menit akhir adalah karena faktor stamina?.

Dari data gol 4 liga besar Inggris, Itali, Spanyol, dan Jerman musim ini, distribusi interval gol memang meningkat mendekati akhir pertandingan. Periode akhir pertandingan, menit 60-75 dan 75-90 masih memiliki jumlah kejadian gol terbanyak. Akan tetapi pelaku pencetak gol ternyata masih relatif merata, dimana tidak ada jarak signifikan antara tim besar dan kecil.

Halaman selanjutnya

Komentar