Tentang Kolombia yang Sebaiknya Anda Tahu

Piala Dunia

by redaksi

Tentang Kolombia yang Sebaiknya Anda Tahu

Tahun ini, Kolombia telah mengharu biru. Bukan dalam hal produksi kokain, bukan juga karena kopinya. Melainkan  dalam sepakbola. Ya, sepakbola.

Jika satu dasawarsa ke belakang, jika orang berbicara sepakbola Kolombia, maka pikirannya akan terbang ke kematian tragis Andres Escobar pasca Piala Dunia 1994. Tapi, tahun ini, orang akan berbicara banyak tentang gilang gemilangnya Mario Yepes dkk. di Brasil. Tentang, cara Jose Pekerman, pelatih Kolombia, meracik timnya hingga bisa tampil di perdelapan final. Juga tentang pemain nomor 10 Kolombia, James Rodriguez, yang telah mencetak 5 gol dan 2 assist.

Tapi lebih dari itu, Anda juga harus tahu  4 hal yang paling melekat pada tim yang berjuluk Los Cafeteros ini.


  1. El Colo


Dari semua fans yang berdandan sedemikian rupa untuk mendukung timnasnya, El Cole-lah yang mungkin paling terkenal dan paling merepresentasikan timnas Kolombia.  Kurang lebih sudah  25 tahun, suporter paling terkenal di Kolombia ini, selalu berada di tribun stadion dan memberikan dukungan pada anak-anak Kolombia. Ia juga pernah, tidur di taman dan beratapkan langit saat mendukung Kolombia di Piala Dunia 1990 yang digelar di Italia. Memang, sampai saat ini, orang belum tahu siapakah orang yang berdandan layaknya burung ini --sebagian orang menyatakan nama orang ini adalah Gustavo Llonos--, meski begitu, pemerintah Kolombia berniat menjadikannya sebagai ikon baru Kolombia.

seleccion



  1. “Ja-mes” ataukah “Ha-mes” Rodriguez?


Pemain 22 tahun ini sudah menjadi bintang turnamen. Tetapi, sebagian orang, yang mayoritas menggunakan bahasa Inggris, masih sering melakukan salah pengucapan. Bahasa nasional Kolombia adalah bahasa Spanyol. Dan dalam bahasa Spanyol, huruf “J” di depan suku kata diucapkan mirip dengan huruf “H”. Dengan demikian nama-nama seperti Jesus, Jaime, ataupun James harusnya diucakan menjadi “He-zooz”, “Hai-me”, dan “Ha-mes”.

jamesgettyc


  1. Merayakan dengan Menari


Kita tentu tak akan lupa dengan goyangan Roger Mila seusai mencetak gol, di Piala Dunia 1990. Namun, seusai era Mila itu, kita mulai jarang melihat tarian-tarian macam itu di sepakbola. Beruntung, tengah tahun ini, kita bisa kembali melihatnya. Melihat tari-tarian penuh suka cita dari pemain-pemain Kolombia, seusai mencetak gol. Usut punya usut, koreografer dari tarian itu adalah Pablo Armero, pemain yang pernah merumput bersama West Ham. Ini memang bukan pertama kali Armero menjadi “koreografer dadakan”, pasalnya, ia sudah melakukannya sejak Kolombia menjalani babak kualifikasi zona Conmebol.

colombiacelebration


  1. Efek Pekerman


Meski pernah bermain untuk Argentina U-20, Jose Pekerman, jelas bukan nama besar di jagad sepakbola. Maklum, ia harus pensiun di usia 28 tahun, akibat cedera lutut serius. Ia juga tak pernah bermain di Eropa. Tapi, siapa sangka, pelatih yang pernah menjadi supir taxi di Buenos Aires ini, bisa membawa Kolombia sejauh ini. Bahkan, tanpa kehadiran Radamel Falcao. Hal ini tak terlepas dari kejelian Pekerman dalam memilih bakat-bakat muda Kolombia. Di bawah tangan dinginnya, kini, Kolombia identik dengan permainan cepat, agrsif, dan sarat tekhnik. Layaknya tim-tim Amerika Latin kebanyakan.

000_DV1763287

Dan malam nati, Kolombia akan bertemu tuan rumah Brasil di fase 8 besar. Sebuah rintangan yang tentunya tak mudah. Jika Kolombia menang, kita tentu akan terus melihat El Colo di tribun stadion. Namun jika kalah, tentunya, kita tak akan melihat goyangan khas Kolombia yang diciptakan Pablo Armero. Mana yang hendak Anda pilih?

(mul)

Komentar