Senjata Utama 3-5-2 yang Mulai Dikeluarkan Prandelli

Piala Dunia

by redaksi

Senjata Utama 3-5-2 yang Mulai Dikeluarkan Prandelli

Jelang laga kontra Uruguay, secara mengejutkan pelatih Italia Cesare Prandelli mengaku akan kembali memainkan pola 3-5-2. Pola yang menjadi identik dengan Italia inilah yang membuat Prandelli berjaya di Piala Eropa 2012 lalu. Sayangnya pada Piala Dunia kali ini dia belum menerapkan pola 3-5-2 sejak menit-menit awal.

Sebelum Piala Dunia digelar, dia memang melakukan berbagai eksperimen untuk menanamkan ke benak pemain transisi perubahan taktikal sebagai hal biasa. Ia ingin pemain-pemainnya mempraktikkan perubahan taktik tak ubahnya suatu refleks. Dengan itu dia berharap bisa terus menyodorkan kejutan dan ketidakpastian yang bisa mengacaukan sistem permainan lawannya.

Karenanya ketika kita bicara formasi pakem apa yang akan dipakai Italia pada Piala Dunia 2014 kali ini, dia dengan enteng menjawab: tidak ada. Seperti yang diutarakan Prandelli: "Kita ingin memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada. Karenanya dengan alasan ini Italia akan bekerja pada dua atau tiga formasi," katanya.

Jika kita perhatikan selama dua pertandingan melawan Inggris dan Kosta Rika, Prandelli banyak memakai formasi yang berbeda, mulai dari 4-3-3, 4-3-2-1 hingga 4-4-2 entah itu dari menit awal maupun saat pertandingan berlangsung. Lantas ada formasi yang belum dia coba, yakni 3-5-2.

Terkait formasi ini sendiri, Prandelli mengakui dirinya belajar dari kegagalan pelatih Juventus, Antonio Conte di Liga Champions yang terlalu fokus memakai 3-5-2. Pelan tapi pasti pola 3-5-2 Italia mau tak mau harus diperlakukan hanya sebagai salah satu opsi saja, dan bukan satu-satunya opsi. Berkat Conte yang mampu mendominasi Serie-A bersama Juventus, taktik 3-5-2 memang menjadi boom dan tren yang umum di Italia.

Tetapi tidak berarti Prandelli anti dengan 3-5-2, sama sekali tidak begitu. Dia hanya ingin memastikan bahwa anak asuhnya siap bermain dengan skema apa saja, dan tidak terkungkung dengan hanya satu skema. Pola 3-5-2, misalnya, masih akan tetap dia pakai terutama jika lawan memasang dua penyerang. Baginya, skema pertahanan back-three masih dianggap cocok untuk mengantisipasi cara menyerang tim-tim yang bermain dengan dua penyerang.

Nah karena itulah dia lebih mengeluarkan senjata utamanya ini kala menghadapi Uruguay. Bukankah Uruguay memang menggunakan dua striker? yakni Edison cavani dan Luis Suarez? Lantas mari kita tunggu pembuktian Prandelli yang akan mematikan Uruguay dengan pola 3-5-2 yang dia lakukan.

(wam)

Komentar